Analisa Spektrum Emosi Warganet dalam Tagar IndonesiaGelap di Media Sosial X

Analisis Spektrum Emosi Warganet dalam Tagar #IndonesiaGelap di Media Sosial X

Periode Penelitian: 1-28 Februari 2025
Oleh: Jangkara Data Lab
18 Maret 2025


#IndonesiaGelap Capai 13 Juta Engagement di X, 81% Komentar Bersentimen Negatif

Jakarta, 18 Maret 2025 – Sepanjang Februari 2025, media sosial X dipenuhi oleh gelombang keresahan warganet terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Memasuki tiga bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, kebijakan yang diluncurkan terus menimbulkan pro dan kontra. Laporan terbaru dari Jangkara Data Lab, perusahaan riset digital di bawah PT Nestara Teknologi Teradata, mengungkap bahwa tagar #IndonesiaGelap memperoleh lebih dari 13 juta engagement di X dan 4 juta engagement di Instagram.

Analisis terhadap 64.816 komentar di X menunjukkan bahwa 81% sentimen yang muncul bersifat negatif, dengan kluster emosi Anger (kemarahan) mendominasi sebesar 37%. Puncak percakapan warganet terjadi pada 17 dan 21 Februari 2025, bertepatan dengan aksi demonstrasi di berbagai daerah.

Tagar #IndonesiaGelap mencerminkan kekecewaan publik terhadap sejumlah kebijakan, seperti efisiensi anggaran yang dianggap tidak tepat sasaran, pembatasan elpiji yang merugikan masyarakat, retret kepala daerah yang dinilai boros, serta pendirian Danantara yang kontroversial.


Spektrum Emosi Warganet

Menurut Khoirul Rifai, Asisten Manajer Riset Jangkara, analisis big data menggunakan metode Plutchik’s Wheel of Emotions menunjukkan bahwa selain kemarahan, warganet juga mengekspresikan emosi Anticipation (34%) dan Disgust (12%). Hal ini mencerminkan ketidakpuasan mendalam terhadap kondisi sosial-politik.

Akun-akun non-media menjadi motor utama dalam amplifikasi isu ini, dengan 99% percakapan berasal dari akun individu, sementara akun media hanya berkontribusi 1%. Akun non-media @Kunti1515 tercatat sebagai yang paling aktif dengan 612 komentar. Sedangkan di kategori media, @kompascom memimpin dengan 146 komentar yang menyebut tagar tersebut.

Laporan ini menegaskan bahwa media sosial tetap menjadi kanal utama bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Gelombang percakapan negatif yang mendominasi dalam #IndonesiaGelap menjadi sinyal kuat bagi para pemangku kebijakan untuk lebih responsif terhadap keresahan publik.


Latar Belakang

Seratus hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dipenuhi dengan berbagai tantangan. Banyak kebijakan pemerintah justru menjadi sasaran kritik yang dilampiaskan masyarakat melalui media sosial dan berkembang menjadi demonstrasi di berbagai daerah.

Analisis Socindex menemukan bahwa tagar #IndonesiaGelap, sebagai representasi keresahan publik, memperoleh 13 juta engagement di X dan 4 juta engagement di Instagram. Sentimen negatif mendominasi di kedua platform tersebut, mencerminkan spektrum emosi warganet yang luas.

Tagar ini menjadi muara dari kegelisahan publik atas isu-isu seperti efisiensi anggaran yang tidak tepat sasaran, pembatasan elpiji yang merugikan masyarakat, retret kepala daerah yang dianggap pemborosan, pendirian Danantara yang serampangan, dan represi terhadap pelaku seni. Warganet menumpahkan kekesalan mereka melalui demonstrasi pada 17-21 Februari serta melalui media sosial.


Metodologi

Pengumpulan data media sosial dilakukan melalui mesin big data Socindex dengan kategori data sebagai berikut:

  • Penggunaan tagar: #elpiji, #efisiensi, #efisiensianggaran, #retreat, #retreatkepaladaerah, #adilijokowi, #danantara, #pertalite, #pertamax, #Sukatani, dan #IndonesiaGelap.

  • Durasi pengambilan data: 1-28 Februari 2025.

  • Total konten yang dianalisis: 64.816 komentar, setelah menghapus konten yang tidak relevan, ganda, dan spam.

  • Analisis dilakukan berdasarkan jenis akun, sentimen, topik komentar, dan spektrum emosi menggunakan Plutchik’s Wheel of Emotions.


Ringkasan Eksekutif

  1. Puncak percakapan warganet terjadi pada 17 dan 21 Februari 2025, yang berdekatan dengan momentum pelantikan kepala daerah serentak.

  2. Akun non-media mendominasi percakapan di X, menyumbang 99% dari total komentar.

  3. Dari 64.816 komentar yang dianalisis, sentimen negatif mendominasi dengan 52.442 komentar atau 81% dari total percakapan.

  4. Isu yang paling banyak disebut adalah keluhan terkait kebijakan pemerintah, dengan 27.076 komentar.

  5. Tagar #IndonesiaGelap menjadi dominan dengan 19.358 komentar negatif dan kluster emosi Anger.

  6. Kluster emosi Anger mendominasi percakapan dengan 37% atau 23.991 komentar selama Februari 2025 di platform X.


Linimasa Isu dan Sebaran Akun

Sepanjang Februari 2025, ditemukan 64.816 komentar yang memuat tagar #IndonesiaGelap, tersebar di 174 akun media dan 23.356 akun non-media. Lonjakan volume harian terjadi pada 17 dan 21 Februari 2025, bertepatan dengan aksi demonstrasi di berbagai daerah.

Distribusi Akun yang Berkomentar tentang #IndonesiaGelap:

  • Akun Media: 174 (1%)

  • Akun Non-Media: 23.356 (99%)


Lima Akun dengan Komentar Terbanyak

Top 5 Akun Non-Media:

  1. @Kunti1515 – 612 komentar

  2. @VIDIGARIBALDI1 – 448 komentar

  3. @riefb79 – 406 komentar

  4. @qwerty21103 – 385 komentar

  5. @OldkememRider – 293 komentar

Top 5 Akun Media:

  1. @kompascom – 146 komentar

  2. @akuratco – 26 komentar

  3. @detikcom – 22 komentar

  4. @iqkribnews – 21 komentar

  5. @tribunkaltim – 16 komentar


Breakdown Sentimen

Sentimen negatif mendominasi hingga 81%, disusul oleh 13% sentimen netral dan 6% sentimen positif.

Sentimen Emosi Dominan Jumlah Komentar
Negatif Anger 22.482
Netral Anticipation 4.954
Positif Trust 2.602

Kesimpulan

Analisis ini menunjukkan bahwa media sosial terus menjadi wadah utama bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapat mereka. Dominasi sentimen negatif dalam tagar #IndonesiaGelap menjadi peringatan bagi pemerintah untuk lebih responsif terhadap keresahan publik dan memastikan kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat.