Arc One Piece Selanjutnya adalah Yogyakarta
TL;DR:
Luffy dan kru akan menemui tantangan baru dalam menghadapi pemerintahan daerah yang kuat di Yogyakarta. Mereka akan menemui berbagai makanan lezat, tapi juga harus berurusan dengan keanehan dan ketidakadilan yang terjadi di kota tersebut. Meskipun Gear 5 mungkin kuat, tapi melawan pemerintah Yogyakarta yang lebih berkuasa daripada Tuhan itu bukanlah tugas yang mudah.
Ketika melongok ke media sosial, isi daftar trending kadang berjejeran antara One Piece, Luffy, Gear 5, dan kadang juga Zoro atau Sanji. Di sana ada yang berbagi berbagai teori. Setelah Egghead, ke mana Luffy dan kawan-kawan akan pergi.
Ada yang mengatakan Elbaf, ada juga yang bilang bakal menyerang langsung ke Marie Joa. Semua nampak masuk akal. Namun, bagi saya, Luffy dan anggota Topi Jerami, sebelum menyelesaikan segala hajat kehidupan dan menjadi raja diraja bajak laut, mereka kudu ke Yogyakarta dahulu.
Yogyakarta bisa dijadikan semacam time-skip lantaran menghadapi World Government itu bukan haha hihi semata. Gear 5 memang ampuh. Namun melawan Kaido, CP 0, Akainu, dan Saint Saturn belum bisa dijadikan sebagai patokan bahwa kekuatan itu bisa melawan pemangku kuasa yang selama ini menyembunyikan Abad Kekosongan layaknya Supersemar yang hilang.
Luffy dan kolega tentu sudah akrab dengan monarki. Mulai dari Alabasta, Dressrosa, juga Fish-Man Island, berbagai musuhnya di sana sudah digaplok sampai mampus. Lantas, apa yang mereka lawan di Yogyakarta? Apakah ada musuh yang sulit dikalahkan di sini? Kita akan mulai membahas.
Bajak laut Topi Jerami datang dengan bahagia (seperti biasanya, di awal chapter). Luffy akan petakilan dan mencoba semua makanan di pulau itu. Jika di Yogyakarta, saya jamin Luffy bakalan doyan mbadog tiwul, kipo, dan gudheg. Apalagi gudheg yang isinya daging, Luffy bakal keranjingan dan lompat-lompat sampai sayur krecek yang ia bawa tumpah-tumpah.
Setelah itu, bajak laut Topi Jerami bakalan merasa nyaman dengan ramahnya warga Jogja. Sanji bakalan suka karena gadisnya cantik-cantik, Zoro bakalan kepincut sama golok garapan pandai besi di Pedukuhan Klopo Sepuluh. Robin yang kelewat pintar, ia bakalan curiga. Di balik keceriaan warga Yogyakarta, senyum mereka menyimpan sebuah keanehan.
Setelah bertanya-tanya tentang pemerintahan, Robin justru balik ditanyai, “KTP-mu mana?” Ia tak tersinggung. Namun, Robin sedikit bingung karena KTP-nya bukan dari Yogyakarta, melainkan dari Ohara.
“Nek KTP-mu dudu seko Yojo, rasah kakehan bahas Yojo, buuuoooos. Pendatang kok kemaki!” begitu kata-kata yang diterima oleh Robin berikutnya. Ia kebingungan namun tetap mengembangkan senyumnya.
Luffy dan kru pun datang ke daerah kumuh di pusat kota. Mereka terkejut karena inilah wajah asli Yogyakarta. Ada istana besar yang mengingatkan mereka pada Onigashima. Pun ada juga kawasan padat penduduk dan para pekerja yang diupah murah, yang mengingatkan mereka pada kengerian di Udon.
“Ternyata Wanokuni enggak buruk-buruk amat,” begitu kata Chopper, dokter dari Topi Jerami setelah melihat keadaan sekitar TPST Piyungan setelah hujan. Bau, air lindi, dan penyakit kulit menjadi santapan penduduk sekitar saban hari.
Zoro yang membaptis diri bakalan menjadi pendekar pedang terkuat, bakalan jiper setelah melihat anak-anak SMP dan SMA di Yogyakarta yang fasih memegang katana. Bayangkan saja Zoro dan Sanji kena klitih di sekitaran Terminal Giwangan dan mereka kalah begitu saja di tangan bocil yang tumbuh bulu kemaluan saja belum.
Kekuatan Robin yang bisa mengeluarkan banyak tangan yang bisa menutup mulut musuh-musuhnya pun terlihat sia-sia. Lha gimana tidak sia-sia, tanpa makan buah iblis tipe paramecia, power pemerintah bahkan bisa membuat rakyatnya yang menderita itu terus bungkam dan tak bersuara. Kekuatan Haoshoku Haki, kah? Bisa jadi.
Jinbei yang bertugas untuk mengendalikan kapal, pasti ngewel melihat pemerintah di sini yang bisa mengendalikan isu dengan mudahnya. Misalnya isu klitih sedang naik, ujug-ujug banyak akun romantisasi yang memposting keindahan kota ini. Lantas isu klitih pun menghilang tanpa ada solusinya sama sekali.
Nami yang kekuatannya dapat mengubah cuaca? Halah, Nami terlalu cemen karena hanya bisa mengubah cuaca. Ia seharusnya belajar dari pemerintah sini yang bisa mengubah uang triliunan dari pusat jadi hal-hal tak berguna seperti memberi pasir dan memagari alun-alun.
Nah, apakah Luffy bisa memperjuangkan suara masyarakat Yogyakarta yang terpinggirkan? Mereka yang tak pernah ada dalam agenda Dana Keistimewaan dan mereka yang bekerja sepanjang hayat namun tak bisa membeli sebuah rumah di tanah kelahirannya sendiri?
Saya rasa Gear 5 sekalipun tidak bakalan bisa melawan kuasa pemerintah daerah. Sebab, pemerintah daerah di sini kuasanya melebihi Tuhan. Gear 5 bakalan bertekuk lutut di hadapan Sabdatama. Ah, jangankan dengan Sabdatama, bahkan dengan UU No. 13 saja sudah kalah telak.
Baru ngguya-ngguyu ngeluarin asap lalu loncat-loncat, Luffy sudah kalah duluan dengan Sabdatama nomor satu yang berbunyi tidak bisa siapa saja mendahului wewenang Kraton. Dengan adanya wewenang itu, semua pendapat—bahkan pendapat tentang kesejahteraan penduduk dan ketidakpuasan mereka—dianggap makar.
Kaido, lawannya Luffy di Wano, jadi nampak seperti bapak-bapak gabut yang kebetulan punya badan seperti naga ketika ngamuk. Soalnya, dia harus melakukan aksi-aksi kotor agar menjadi “raja” di daerah Wano—bersanding dengan Daimyo yang sama jahatnya. Sedang di Jogja, caranya tak harus kotor, cukup ajukan RUU Keistimewaan, lantas jadi UU Keistimewaan, dan jadilah jabatan selamanya.
Luffy, ketika melawan God Enel, walau ia mendaku sebagai “God”, namun ia masih bisa dikalahkan. Sedang di Yogyakarta, lawan Luffy itu punya UU Keistimewaan. Sebuah UU yang membuat seseorang nampak lebih berkuasa ketimbang Tuhan itu sendiri. Melawan dengan Kenbunshoku Haki? Mau menerawang apa jika di masa depan hanya ada gelap?
Sebab itu, sebelum Luffy mencapai Raftel atau menyerang World Government, ada baiknya mereka latihan dulu di Yogyakarta. World Government susah, mereka menggerakan dunia. Luffy dan kolega latihan yang so so dulu, lawan pemerintah yang menggerakan sebuah daerah dulu, misalnya.
Menyelamatkan daerah yang memakai topeng—pura-pura bahagia ternyata menderita di dalamnya—adalah andalan bajak laut Topi Jerami. Dengan segala kesulitan, jabatan abadi, penderitaan, dan kesenjangan yang ada di kota ini, apakah mereka bisa?
Eiichiro Oda mungkin adalah “Tuhan” dalam semesta One Piece, namun ia tak punya kuasa apa-apa di hadapan Raja. Yogyakarta, sebuah kota menyedihkan yang bahkan tak bisa dikalahkan oleh Gear 5 sekalipun.