Canisius College Cup XXXIX yang baru saja digelar di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat, berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung. Dengan tema "Pengelan Penyalet Kenei Bioq", ajang tahunan ini menjadi lebih dari sekadar perlombaan olahraga dan seni. Canisius College Cup kali ini menekankan pentingnya harapan dan kekuatan untuk terus tumbuh, sesuai dengan makna tema yang diambil dari bahasa Dayak.
Ketua Panitia Canisius College Cup, Aaron Bentle Chow, mengungkapkan bahwa harapan adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan hidup. “Harapanlah yang mendorong kita untuk tetap kuat dan semangat dalam setiap tantangan,” tuturnya. Pesan inilah yang dijadikan landasan dalam setiap pertandingan dan karya seni yang ditampilkan selama seminggu penuh dalam ajang Canisius College Cup.
Ajang Canisius College Cup XXXIX bukan hanya soal adu ketangkasan di bidang olahraga. Para peserta, yang terdiri dari siswa kelas 7 hingga kelas 12, juga menampilkan bakat seni mereka. Acara ini menjadi wadah kreativitas yang melibatkan seluruh Kanisian dalam penyelenggaraannya. Bahkan, tema penutupan "Bahalap" yang berarti "indah dan positif" dipilih untuk mengakhiri acara dengan kenangan yang tak terlupakan.
Tidak heran jika closing Canisius College Cup XXXIX menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Rafael Antasena Kurniatmoko, bagian dari panitia ticketing, menyebut bahwa tiket habis hanya dalam 2 menit! Sebanyak 2800 orang memadati area konser yang diadakan di lapangan basket dan voli Kolese Kanisius, menciptakan suasana penuh semangat dan kebersamaan.
Penonton, seperti Darren Gudfried, juga merasa puas dengan keseluruhan acara. "Nuansa hangat serta kebersamaan yang tercipta benar-benar meninggalkan kesan positif," katanya. Dengan demikian, Canisius College Cup bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga perayaan harapan, kebersamaan, dan kekuatan untuk bertumbuh.