Di Balik Partai Catur Alan Turing Melawan Garry Kasparov

Di Balik Partai Catur Alan Turing Melawan Garry Kasparov
Albert Square, kota Manchester, pada musim panas tahun 2012. 
Dua hari setelah ulang tahun Alan Turing ke-100 ini banyak penggemar catur dan ilmuwan komputer berkumpul di alun-alun kota. Mereka berjalan terburu-buru melewati patung William Gladstone yang berpose canggung dan menaiki tangga untuk memasuki Manchester Town Hall. Di dalam aula tersebut sedang digelar “The Alan Turing Centenary Conference”. Acara ini merupakan konferensi akademik yang diadakan oleh University of Manchester untuk mengenang Alan Turing dan kontribusinya terhadap perkembangan ilmu komputer dan kecerdasan buatan. Garry Kasparov, grandmaster tersohor, hadir di acara tersebut sebagai pembicara. 
Setelah pidato, Kasparov bermain catur melawan ‘Turochamp’, algoritma catur pertama di dunia buatan Alan Turing dan David Champernowne di tahun 1948. Turochamp dibuat ulang khusus untuk pertandingan ini. 
“Sebenarnya, ini adalah (pertandingan) Kasparov melawan Turing,” ujar sang pembawa acara. 
Pada pertandingan tersebut, Kasparov, yang memainkan bidak hitam, menang mudah dengan skakmat dengan ratu di langkah ke-16.
Ya, benar. Kasparov tidak pernah benar-benar melawan Alan Turing. Sebab, Turing sudah meninggal satu dekade sebelum Kasparov lahir. Maaf jika clickbait, tapi tolong salahkan pembawa acara di konferensi itu sebab ia mengganti kata ‘mesin catur’ dengan ‘Alan Turing’ sehingga memberikan saya ide untuk menulis judul demikian.
Sebagai gantinya, biarkan saya menjelaskan sejarah mesin catur yang sekarang telah banyak dipakai oleh pemain catur profesional sebagai kawan berlatih.
Turochamp: Muasal Mesin Catur
Ide untuk merancang sebuah mesin yang dapat bermain catur sebenarnya sudah dipikirkan Turing sejak tahun 1945.  Melalui jurnal “Proposed Electronic Calculator” yang kebanyakan isinya tidak saya mengerti, Alan Turing bertanya, “apakah mesin dapat bermain catur?”  Sebelum akhirnya dia menjawab, “mesin bisa saja dibuat agar jago bermain catur.”
Lalu, setelah perang dunia pada tahun 1948, Alan Turing bersama koleganya David Champernowne merancang ‘mesin’ catur pertama yang dinamakan ‘Turochamp’. Pada masa itu, mereka menuliskan algoritma mereka di kertas. Algoritma bermain dengan kecenderungan mengincar keuntungan material. Turochamp kemudian bermain dengan istrinya Champernowne yang benar-benar seorang pemula catur. Hasilnya, Turochamp berhasil menang. Turochamp dianggap sebagai algoritma kecerdasan buatan pertama.
Sambil mengerjakan teorinya soal morphogenesis, Turing mencuri-curi waktu untuk mengembangkan Turochamp. Sehingga, Turochamp dapat bekerja dengan pertimbangan yang lebih kompleks. Turing kemudian menantang temannya, Alick Glennie, untuk bermain melawan algoritma buatannya pada tahun 1952. Di pertandingan tersebut, setiap giliran Turing untuk jalan, ia akan berkonsultasi dengan Turochamp dan menggunakan logikanya untuk memutuskan buah mana yang akan bergerak ke mana. Karena mesti mengkalkulasi langkahnya, Turing menghabiskan 30 menit tiap giliran. Pertandingan ini menunjukkan bahwa Turochamp mampu bermain catur melawan manusia, meskipun dikalahkan oleh Glennie di langkah ke-29.
Pada tahun 1958, pemenang nobel ekonomi Herbert A. Simon dan koleganya Allen Newell yakin bahwa dalam 10 tahun ke depan komputer akan menjadi juara dunia catur, kecuali ada peraturan yang melarangnya bermain. Meski tidak sepuluh tahun, prediksi mereka akhirnya terbukti 40 tahun kemudian ketika juara dunia catur Garry Kasparov keok melawan komputer bernama Deep Blue. 
Garry Kasparov Melawan Mesin Catur
Sebenarnya, laga di 2012 itu bukan pertama kalinya Kasparov bermain melawan mesin Turing. Sang grandmaster sudah beberapa kali melawan sang mesin beberapa kali di dekade 90-an, tepatnya pada 1996 dan 1997. Ia melawan Deep Blue, mesin catur terbaru yang dikembangkan oleh IBM Corporation. Pertandingan ini menjadi catatan penting dalam sejarah catur. Sebab, untuk pertama kalinya, sebuah Alan Turing berhasil mengalahkan seorang Grandmaster catur.
Pada tahun 1996, Kasparov bermain di Philadelphia melawan Deep Blue. Deep Blue, menurut Kasparov, terasa ‘sangat manusia’. Sebab, komputer yang biasanya lebih memilih keunggulan material bisa memiliki pemahaman posisional. Ia mengaku sempat terkejut dengan pengorbanan pion yang dilakukan oleh Deep Blue.
“Aku terkejut dengan pengorbanan pionnya. Aku telah bermain dengan banyak komputer, tapi tak pernah mengalami hal seperti ini,” katanya. Meski begitu, ia berhasil menang dengan skor 4:2.
Setelah dikalahkan, IBM meningkatkan mesinnya dari dapat membaca seratus juta langkah per detik menjadi 2 ratus juta langkah per detik, yang berarti dapat memprediksi 40 langkah ke depan. Hal ini dilakukan dengan menambahkan 30 super komputer prosesor yang mengatur 480 sirkuit yang didesain khusus untuk bermain catur. Mereka pun kembali menantang Kasparov untuk bertanding.
Pertandingan ulang pun digelar pada 11 Mei, 1997, di New York. Jual-beli serangan jauh lebih terasa dibanding pertandingan sebelumnya. Buktinya, skor imbang 2,5:2,5 di babak ke 5. Pada babak keenam, Kasparov yang memainkan pertahanan Caro-Khan melakukan kesalahan di langkah ke tujuh. Ia nampak terkejut dengan langkah pengorbanan kuda yang dilakukan Deep Blue. Mentalitasnya pun tertekan, permainannya nampak tak beraturan, ia kemudian kehilangan ratu, dan memutuskan menyerah di langkah ke-19.
Usai pertandingan, air muka Kasparov menunjukkan kekecewaan. Tampaknya ia marah pada dirinya sendiri sebab gagal menjaga marwah kecerdasan manusia atas sebuah mesin. Tak terima, ia menuduh Deep Blue melakukan kecurangan dengan menggunakan Grandmaster sungguhan di belakangnya.
Semua orang terkejut dengan kekalahan Kasparov kecuali Noam Chomsky, seorang linguis dari Massachusetts Institute of Technology. Dengan satir ia bilang, fakta bahwa komputer dapat mengalahkan Kasparov adalah sama menariknya dengan fakta bahwa bulldozer dapat mengangkat lebih banyak beban dibanding binaragawan.
Toh akhirnya Kasparov berdamai dengan kekalahannya, dengan berkata bahwa ia senang telah menjadi bagian dari sesuatu yang penting. Bukan hanya itu, ia pun mengakui bahwa mesin itu memiliki karakter alien yang berbeda dibanding manusia manapun yang pernah ia lawan.
Sekarang, mesin catur sudah banyak digunakan di seluruh dunia untuk mengevaluasi permainan. Sehingga, awam catur seperti saya bisa mengetahui pemain mana yang sedang unggul dalam laga catur.