Girl In The Picture

Kisah Pilu Suzanne Sevakis: 20 Tahun Hidup, Tak Tahu Jati Dirinya dan Hidup dalam Cengkeraman Penculik

 

Seorang anak laki-laki bermain di taman, lalu berlari-lari kecil menghampiri ibunya yang duduk di tepian, anak itu merengek gemas meminta es krim. Bagi sebagian orang, hal semacam itu mungkin tak ada menariknya. Tapi mungkin saja, bagi Suzanne Sevakis, itu adalah potret yang cuma jadi angan-angan belaka buatnya. Lebih dari tiga dekade lalu, seorang perempuan muda--yang tak lain adalah Suzanne--ditemukan terkapar di pinggir jalan, kemudian anaknya menghilang entah kemana. Yang lebih menyakitkan, seumur hidupnya, Suzanne hidup bak mesin pencari cuan dan kasus pemerkosaan dari seorang pria yang ia pikir adalah ayahnya.

 

Notes: ini artikel yang rencananya kemarin mau dijadiin pohon keluarga, tapi terus jadi map yang bisa diklik dari satu tokoh ke tokoh lain

 

Franklin Delano Floyd:

 

Pada Juni 1943, di tengah hiruk pikuk Perang Dunia II, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Franklin Delano Floyd yang kala dewasa memiliki berbagai nama samaran: Trenton Davis, Brandon Cleo Williams, Warren Marshall, Clarence Hughes. Berayahkan pecandu alkohol dari kalangan pekerja pabrik kelas bawah, Floyd menjadi seorang yatim begitu ayahnya meninggal akibat gagal ginjal. Sementara ibunya harus menghidupi Floyd dan saudara-saudaranya dengan sangat pas-pasan hingga mereka harus dirawat di Rumah Anak Baptis Georgia di Hapeville. 

 

Kejahatan pertama Floyd dimulai kala usianya 16 tahun, pada 19 Februari 1960, ia mencuri senjata sebuah toko Sears di Inglewood, California. Setelahnya, manusia bertangan panjang ini kembali melakukan kejahatan: penculikan anak, pelecehan seksual, pencurian dsb. Namun, salah satu kisah memilukan dari kebengisan Floyd adalah kasus Suzanne Sevakis. 

 

Pada kisaran 1970-an awal, Floyd bertemu dengan seorang janda beranak tiga bernama Sandra Willet. Tak pakai pikir panjang, mereka pun menikah. Suatu hari, Sandra yang berkantong kering kesulitan untuk membeli popok bayi bagi anak-anaknya, ia pun menulis cek palsu di sebuah toko perbelanjaan. Akibatnya, ia ditahan 30 hari. Selama penahanan itu, Floyd membawa ketiga anak Sandy, Suzanne ia bawa lari--entah kemana, sedangkan kedua anak lainnya, Allison dan Amy diletakkan di panti asuhan. 

 

Floyd pun hidup bersama Suzanne yang diakui bagai anaknya. Mereka mengganti identitas, Suzanne menjadi Sharon Marshall, sedangkan Floyd menjadi Warren Marshall. Layaknya anak-anak yang mestinya bermain dengan bahagia, bersama Floyd, Suzanne justru menghadapi pelecehan seksual sejak dini.

 

Saat Suzanne SMA, ia berkarib dengan Jenny Fisher. Suatu hari, Suzanne meminta Jenny untuk staycation--istilah jaman sekarang)--di trail truck, tempat dimana Suzanne dan Floyd tinggal. Saat itu, Suzanne menunjukkan sebuah pakaian dalam seksi kepada Jenny. Hasil pemberian ayahnya, kata Suzanne. Tiba-tiba, Floyd masuk ke kamar sembari membawa pistol ketika mereka berdua sedang berganti baju. Di situ, Jenny disuruh berbaring di kantong tidur. Sementara, Suzanne diperkosa oleh Floyd yang saat itu mengaku sebagai ayahnya di bawah todongan senjata.

 

Pada suatu ketika, Suzanne hamil--tak diketahui siapa ayahnya--dan Floyd membiarkan anak itu diadopsi orang lain. Setelah itu, mereka pergi ke Tampa, Florida. Di sana, Suzanne disuruh oleh Floyd bekerja sebagai penari telanjang di sebuah kelab malam, sekaligus menjadi pekerja seks. Suzanne pun akhirnya hamil, lagi-lagi tak diketahui siapa ayah biologis bayi ini. Bayi laki-laki ini lahir dan diberi nama Michael.

 

Di kelab itu, Suzanne memiliki seorang sahabat bernama Cheryl Ann Commesso, seorang gadis Italia yang juga bekerja sebagai penari telanjang. Floyd sangat terobsesi dengan Cheryl, ia mengajak Cheryl untuk berhubungan seks namun ditolak oleh Cheryl. Hingga suatu hari, Cheryl beradu mulut dengan Floyd. Setelah hari itu di tahun 1989, Cheryl menghilang. Setelah peristiwa itu, Floyd, Michael, dan Suzanne pergi ke luar kota. Mereka mengganti identitas menjadi Tonya Hughes dan Clarence Hughes serta mengubah identitasnya dari anak-bapak menjadi suami-istri.

 

Hingga pada suatu malam April 1990, Suzanne ditemukan tergeletak di pinggir jalan, saat itu, ia masih bernyawa dan ambulan segera datang. Floyd pun--yang mengaku pada polisi sebagai suami Suzanne--datang ke rumah sakit. Tak lama, Suzanne yang saat itu bernama Tonya dinyatakan meninggal. Kepolisian menelpon sebuah keluarga (yang mereka pikir adalah keluarga asli Tonya Hughes). “Apa maksudmu? Putriku telah meninggal 20 tahun lalu dan saat itu usianya baru 18 bulan,” ujar orang tua itu. Polisi menyadari, yang mereka kubur bukanlah Tonya Hughes. Pemecahan mistery “siapa gadis ini?” pun berlanjut hingga bertahun-tahun.

 

Pada 12 September 1994, kepolisian Oklahoma, Amerika Serikat mendapat kabar bahwa seorang laki-laki terikat di pohon di sebuah hutan dengan borgol. Mulutnya dilakban. Pria itu adalah James Davis, seorang kepala sekolah di Sekolah Dasar Choctaw di Oklahoma. Asal mula terikatnya ia di situ, pada suatu siang, ia didatangi oleh Floyd  “Aku ingin menjemput anakku, dan kau akan membantuku,” ujar laki-laki itu, hendak membawa paksa Michael.

 

Peristiwa penculikan itu membuat FBI menelusuri lebih lanjut riwayat Floyd. Mereka bertanya-tanya, “Siapa sebenarnya Tonya Hughes?” dan “Bagaimana nasib Michael?”. Identitas Suzanne akhirnya terungkap saat Floyd mulai menceritakan yang sebenarnya. Sementara Michael, ia mengaku telah membunuhnya dengan tembakan dua kali di belakang kepala.

 

Floyd terbukti bersalah atas pembunuhan Cheryl dan pelaku pelecehan seksual, sebab polisi menemukan bukti foto-foto pelecehan seksual yang dilakukan Floyd pada Suzanne dan foto jasad Cheryl yang dimiliki oleh Floyd. Jasad Cheryl yang menghilang sejak 1989 baru ditemukan pada 1995. Ia juga didakwa atas penculikan Michael, namun untuk kasus pembunuhan Michael tak mengalami titik terang karena jasad anak itu tak pernah ditemukan. Ia pun tak didakwa atas pembunuhan Suzanne karena kurangnya bukti.

 

Floyd dijatuhi hukuman mati pada 2002, ia masih menunggu eksekusinya, namun, Floyd meninggal dimakan usia pada 79 tahun pada Januari 2023 di penjara Union di Raiford, Florida. Nyatanya, tak pernah ada eksekusi mati untuknya sebab pihak berwenang belum menentukan tanggal eksekusinya.



 

link foto Franklin: https://www.esquire.com/entertainment/movies/a40548719/girl-in-the-picture-franklin-delano-floyd/




 

Suzanne Marie Sevakis:

 

Suzanne adalah anak dari pasangan Cliff Sevakis dan Sandra Willet. Kedua orang tuanya bercerai ketika ayahnya dalam kondisi tak stabil secara mental setelah pulang dari Perang Vietnam. Suzanne lahir pada 9 September 1969. Ayahnya sedang berada di Vietnam saat itu. 

 

Setelah bercerai, Sandra membawa Suzanne bersama adik-adiknya, mereka tinggal di sebuah trailer truck. Suatu hari, tiba-tiba tornado menerjang dan menghancurkan tempat tinggal mereka. Dalam kondisi rapuh, Sandra datang ke gereja untuk berdoa, di situlah ia bertemu dengan Franklin Floyd dan diajak menikah.

 

Namun Floyd justru menculik Suzanne dan meninggalkan adik-adiknya di panti asuhan. Ia diganti nama menjadi Sharon Marshall dan diakui sebagai anak Floyd yang berganti identitas menjadi Warren Marshall.

 

Selama sekolah, Suzanne adalah anak yang dikenal baik dan cerdas. Ia berkelompok dengan orang-orang yang disebut “buangan” di sekolah. Setelah lulus SMA, Suzanne diterima di Georgia Tech jurusan Teknik Dirgantara. Dalam euforia diterimanya ia di universitas impiannya, ia justru mendapati dirinya hamil. Bayi itu (yang sampai saat ini tak diketahui keberadaannya) diadopsi oleh orang lain. Sementara, Floyd melarang Suzanne untuk melanjutkan kuliah.

 

Suzanne dibawa pergi ke Tampa dan disuruh menjadi penari telanjang serta pekerja seks. Suzanne hamil untuk kedua kalinya, dan melahirkan Michael. Baik Suzanne maupun Michael tak pernah bisa lepas dari Floyd sebab Floyd memegang polis asuransi jiwa keduanya. Setelah Floyd membunuh rekan kerja Suzanne yang bernama Cheryl, Suzanne dan Michael dibawa pergi. Floyd dan Suzanne mengganti identitas dan akhirnya menikah. 

 

Pada April 1990 di kota Oklahoma, tubuh Suzanne ditemukan di pinggir jalan. Ia diduga sebagai korban tabrak lari. Ia dilarikan ke rumah sakit, namun tak lama ia meninggal. Peristiwa itu membuat FBI akhirnya menyelidiki lebih lanjut terkait siapa Tonya Hughes (nama samaran Suzanne saat itu) yang berujung pada terungkapnya seluruh kejahatan Floyd.

 

Penyelidikan FBI berjalan lebih dari dua dekade untuk memecahkan misteri identitas aslinya Suzanne. Media yang santer memberitakan kasus ini akhirnya membantu FBI memunculkan satu fakta lagi. Suzanne pernah hamil tiga kali: anak pertama diadopsi entah oleh siapa, anak kedua adalah Michael, dan anak ketiga adalah Megan Dufresne. Anak ketiga diadopsi oleh Dean dan Mary Dufresne.  

 

Mary yang melihat pemberitaan di media menyadari ada cerita lain di balik sekadar “kecelakaan sebuah mobil” yang dialami Suzanne. Hingga akhirnya, Megan terhubung dengan FBI. DNA-nya digunakan untuk membantu mengidentifikasi identitas asli dari Suzanne. 

 

Identitas asli dari Suzanne baru diidentifikasi pada 2014, karena pengakuan dari Floyd. DNA Megan juga membantu mengkoneksikan dengan keluarga Suzanne lainnya. Kedua orang tua kandung Suzanne masih hidup. Mereka akhirnya memakamkan Suzanne dengan layak dan dengan nama yang sebenarnya





 

Link foto Suzanne: https://unidentified-awareness.fandom.com/wiki/Suzanne_Sevakis


 

Michael Anthony Hughes:

 

Anak laki-laki berambut pirang itu bagaikan pelangi dalam hidup Suzanne. Entah apa yang membuat Floyd mengizinkan Michael untuk mereka urus, tapi yang jelas, Floyd sendiri belum tentu ayah biologisnya--mengingat Suzanne pernah disuruh bekerja sebagai pekerja seks.

 

Sehari setelah kematian Suzanne, salah satu teman Suzanne di kelab malam Secrets, Karen Parsley, merasa Michael tak aman bila diasuh oleh Floyd. Sebab sebelumnya, Karen pernah mengajak Suzanne dan Michael jalan-jalan ke kebun binatang, namun tawaran itu ditolak Tonya dengan alasan mereka tak bisa pergi-pergi tanpa Floyd. Karen pun menelpon Lembaga Masyarakat. Sehari setelahnya, Michael diadopsi oleh pasangan Ernest Bean dan Merle Bean mengadopsi Michael. Pada 1 Mei 1990, Michael tiba di rumah mereka. Michael adalah anak yang menggemaskan dan baik menurut mereka, namun kadang Michael tiba-tiba tantrum dan suka membenturkan kepalanya. Floyd--yang saat itu selaku ayahnya--mendapat hak kunjungan. Tiap kali kunjungan, Michael akan bersembunyi dan berteriak, “itu pria jahat”. Pasangan Bean sendiri merawat Michael selama 4 tahun.

 

Floyd berusaha keras mendapatkan kembali hak asuh Michael. Dinas Sosial akhirnya meminta Ernest dan Merle untuk melakukan tes DNA pada Michael. Hasilnya, Floyd terbukti bukan ayah biologis Michael. Hak berkunjungnya dicabut, hingga akhirnya penculikan terhadap Michael bersama kepala sekolahnya pun terjadi. Setelah peristiwa itu, FBI segera menginformasikan ke publik bahwa seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang diculik oleh pria yang mengaku sebagai ayahnya. 

 

Naasnya, tak diketahui bagaimana nasib Michael pasca penculikan itu. Meski Floyd mengakui telah membunuh Michael dengan menembak kepalanya di hari yang sama ketika Michael menghilang pada 1994 dan mengatakan bahwa ia menguburkan jasadnya di perbatasan antara Oklahoma dan Texas. Namun jasad Michael sampai sekarang tak pernah ditemukan. 

 

Sampai saat ini, status hidup Michael tak bisa dinyatakan oleh FBI karena tubuhnya tak ditemukan. Penculikan Michael juga masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan, sehingga Floyd hanya didakwa atas penculikan Michael, bukan pembunuhan.



 

link foto Michael: https://www.newsweek.com/what-happened-michael-hughes-suzanne-sevakis-son-franklin-floyd-girl-picture-1722207




 

Teman-Teman Suzanne di Klub Malam:

 

Pertama kali Suzanne bekerja sebagai penari telanjang di kelab malam adalah Mons Venus, Tampa, Florida pada 1988. Dia dikenal sebagai sosok yang pemalu dan pendiam, tak mau membicarakan soal masa lalunya ataupun dirinya. Namun hubungan aneh antara Suzanne dengan ayahnya mulai jadi bahan gosip di kelab tersebut. 

 

Di Mons Venus, penari biasanya menarikan tiga lagu, tak boleh menari di pangkuan tamu, dan tak boleh ada tamu yang menyentuh penari. Dan dari tiga lagu itu, paa penari bisa menghasilkan 5 - 10 ribu US. Pada malam pertama Sharon tampil sebagai penari telanjang, ia menawarkan jasa seks seharga 50 dolar kepada seorang pria. Hal itu atas perintah dari Floyd. 

 

Dari kelab ini pula, Suzanne berkenalan dengan Cheryl Ann Commeso. Cheryl adalah seorang pemenang kontes kecantikan dan ia melihat Mons Venus sebagai batu loncatan untuk menjadi seorang model majalah Playboy. 

 

Cheryl bergaul akrab dengan Suzanne. Mereka sempat berlibur ke pantai--tentunya bersama Floyd--dan dari liburan itu, terdapat rekaman dimana keduanya telanjang tanpa atasan yang tentunya direkam oleh Floyd. Berita soal rekaman itu tersebar di kelab, salah seorang penari, Heather Lane, memarahi Cheryl karena video tersebut. “Ia menjanjikan akan mengirimkan video itu ke majalah Playboy,” kata Cheryl pada Heather. 

 

Setelah gosip itu menyebar, suatu malam, Cheryl muncul dengan bekas luka, matanya lebam dan cekikan pada tubuhnya. Floyd sangat terobsesi dengan Cheryl. Setiap hari ia menelpon kelab dan menanyakan identitas Cheryl. Di mana ia tinggal, siapa nama ayahnya., siapa nama belakang keluarganya dsb. 

 

Beberapa hari setelah teror telepon itu, Heather mendapati Floyd ada di parkiran, bertikai dengan Cheryl. Setelah malam itu, Cheryl tak lagi muncul. Suzanne juga tak lagi muncul, mereka berdua tak lagi masuk kerja. 

 

Pada 1995, ditemukan tengkorang busuk di Florida, tengkorangnya memiliki bekas tembakan. Jasad yang tak bisa diidentifikasi itu diberi nama Jan Doe I-275. Tak lama, polisi berhasil mengidentifikasi jasad itu adalah Cheryl.

 

Floyd membawa kabur Suzanne dan Michael ke Oklahoma. Di sana, Suzanne disuruh bekerja sebagai penari telanjang di Secrets, Tulsa, Oklahoma. Di situlah ia berteman dengan Karen Parsley, seorang penari telanjang juga di sana. Mereka jadi sahabat baik karena mereka berdua adalah penari termuda di kelab tersebut. Karen mengatakan bahwa banyak sekali bekas luka pada tubuh Suzanne, namun Suzanne selalu beralasan bahwa ia terpeleset atau terjatuh. 

 

Hingga kematian Suzanne, Secrets menjadi tempat terakhir ia bekerja. Dan Karen adalah satu-satunya teman yang sempat menjenguknya di rumah sakit sampai akhir hayat Suzanne.

 

Link foto Cheryl: https://unidentified-awareness.fandom.com/wiki/Cheryl_Commesso