Antu Banyu
Asal: Palembang, Sumatera Selatan.
Wujud: Perempuan bertubuh kurus dan pipih serta berambut panjang. Ada pula yang bilang bermuka rata.
Makanan: Menghisap sumsum tulang belakang atau ubun-ubun orang.
Keusilan: Suka menggoyang-goyangkan perahu di sungai Musi.
Sejarah: Menurut legenda, dahulu kala ada pangeran yang punya bau badan busuk. Bau itu akan hilang apabila dia menikahi perempuan yang lahir tanpa ari-ari. Selama penantian yang panjang, akhirnya ditemukanlah putri mahkota dari kerajaan lahir yang memenuhi syarat tersebut. Mereka pun dinikahkan—tapi baru setengah hari dalam pesta perkawinan, sang putri tak sanggup dengan bau badan sang pangeran. Akhirnya ia memilih menenggelamkan diri ke sungai Musi.
Putri tersebut yang akhirnya dikenal sebagai Antu Banyu. Dia akan mengganggu orang-orang di sekitar sungai, menenggelamkannya untuk disantap. Orang yang tenggelam akan hilang berhari-hari. Jasadnya akan ditemukan dengan lubang di kepala atau di bagian punggungnya. Masyarakat mempercayai bahwa jiwa para korban ditahan oleh Antu Banyu di dalam sungai.
Begu Ganjang alias Slenderman Lokal
Asal: Sumatera Utara
Wujud: Menjulang tinggi dan berlidah panjang. Begu Ganjang sendiri punya arti nama “Hantu Panjang”.
Makanan: Belum diketahui pasti. Hantu ini dapat dipelihara dan kebanyakan tergantung Tuannya hendak memberi apa.
Keusilan: Dapat menyebabkan orang sakit sampai meninggal apabila orang tersebut bertemu hantu ini.
Sejarah: Hantu ini sangat lekat pada kepercayaan masyarakat Batak. Begu Ganjang dianggap sebagai tuan/roh paling kuat dari begu-begu lainnya (ada Begu Sombaon, Solebean, Silan, dan sebagainya). Begu biasanya berasal dari roh-roh orang-orang yang sudah mati. Bagi orang yang baik, roh mereka biasanya akan berubah menjadi Begu Sumangot.
Sementara, untuk Begu Ganjang belum diketahui apakah dia berasal dari sosok orang jahat sebelumnya. Tapi, yang jelas, Begu Ganjang biasanya dipelihara oleh para nenek moyang Batak untuk menjaga lahan pertanian mereka. Lambat laun, Begu Ganjang dipelihara sebagai pesugihan. Sebagai gantinya, mereka memakan korban manusia. Orang-orang yang dianggap memelihara Begu Ganjang dan ketahuan warga, seringkali mengalami pengusiran bahkan sampai pembunuhan.
Gundul Pringis
Asal: Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Wujud: Kepala tanpa tubuh dengan senyum seringai.
Makanan: Sejauh penulisan ini belum ditemukan apa makanannya, hantu ini cuma suka usil saja.
Keusilan: Suka menampakkan diri dimulai dengan suara jatuh, seperti buah kelapa jatuh. Ketika orang mencari asal suara jatuhnya, betapa kagetnya yang muncul adalah kepala manusia saja dan tiba-tiba suka mengejar orang yang melihatnya
Sejarah: Cerita asal muasal Gundul Pringis begitu beragam—setiap daerah memiliki versinya masing-masing. Salah satu versinya yakni Gundul Pringis semula adalah perempuan yang cantik dengan rambut panjang. Tapi naasnya, perempuan itu terhimpit kemiskinan hingga suatu hari ia menggunduli rambutnya untuk dijual. Setelahnya, ia begitu menyesal karena wajahnya tak lagi cantik. Kemarahannya membuat ia akhirnya mempelajari ilmu hitam hingga akhirnya ketika mati ia berubah wujud menjadi Gundul Pringis.
Bayi Trek
Asal: Jawa Tengah.
Wujud: Kepala bayi tapi badannya belalang.
Makanan: Belum ditemukan makanannya apa, karena hantu bayi ini tidak mencelakai manusia.
Keusilan: Suka mengeluarkan suara berisik seperti kayu terinjak dan muncul untuk memberi peringatan agar mereka didoakan.
Sejarah: Masyarakat Jawa mempercayai bahwa Bayi Trek berasal dari bayi-bayi keguguran. Sejatinya, bayi yang keguguran dianggap masih suci. Namun di daerah Klaten, banyak orang tua yang menguburkan sisa-sisa dari kegugurannya dan membuat rumah-rumahan untuk makamnya yang disebut dengan tek. Biasaya, makam akan dibuat sedekat mungkin dengan rumah orang tuanya.
Bayi-bayi keguguran yang dirawat dengan baik oleh orangtuanya dipercaya akan menjadi penuntun kehidupan orangtuanya. Namun bayi-bayi yang tak dirawat akan muncul dalam wujud kepala bayi dengan tubuh belalang dan menakut-nakuti orang di sekitarnya. Tapi sebetulnya ia hanya ingin didoakan supaya tenang. Ketika hantu ini muncul, dalam kepercayaan Jawa, mereka dapat diusir dengan menyiramkan garam.
Kakar Tana
Asal: Nusa Tenggara Timur.
Wujud: Perempuan dengan rambut panjang, kulit putih, dan berwajah cantik bak bidadari.
Makanan: Sejauh ini belum diketahui karena hantu yang satu ini bersifat baik.
Keusilan: Belum ada juga karena dia memang tidak suka usil. Kemunculannya ditandai dengan hujan gerimis tapi masih ada matahari.
Sejarah: Kakar Tana adalah sosok perempuan cantik yang menjaga sumber air di daerah lembah Koang. Dalam cerita rakyat, Kakar Tana akan mandi sesuai durasi gerimis hujan yang turun. Kemunculannya berasal dari sebuah cerita, dimana seorang petani tuak bekerja menyadap nira untuk dijadikan tuak raja. Si petani memukul tandan buah nira agar airnya mengalir. Sore hari itu, si petani pergi bermabuk-mabukkan bersama pemuda lainnya.
Keesokan harinya, si petani bangun kesiangan dan menyadari bahwa dia kemarin sedang menyadap nira. Bergegaslah dia menuju pohon nira itu. Si petani terkejut bukan main saat mengetahui air sadapannya sudah deras mejadi sebuah kolam. Kolam tersebut sekarang dikenal dengan nama Ndeghar Peka atau Tiwu Peka. Di kolam tersebut, tinggallah sebuah belut besar yang sering menjelma sebagai Kakar Tana. Belut alias perempuan cantik itulah yang dipercaya sebagai penjaga Tiwu Peka. Sampai saat ini, masyarakat NTT sangat mensyukuri kehadiran Kakar Tana, alih-alih takut dengan makhluk halus yang satu ini.