Apa Itu Greenwashing?

Penulis: Achmad Susanto
Editor: Hamim Septian
Apa Itu Greenwashing?

Highlight

  • Mengapa Penting:

Dalam era keberlanjutan (sustainability), pemahaman mendalam tentang greenwashing menjadi krusial. Greenwashing bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga masalah kepercayaan publik dan investasi. Perusahaan yang terlibat dalam praktik semacam itu merugikan upaya global untuk mencapai tujuan keberlanjutan. 

  • Gambaran Besar:

Greenwashing mencakup berbagai taktik, mulai dari klaim bohong tentang kepatuhan terhadap standar lingkungan hingga penempatan label menyesatkan. Meskipun beberapa perusahaan benar-benar berkomitmen pada keberlanjutan, banyak yang masih menggunakan greenwashing sebagai strategi untuk menghindari akuntabilitas dan menjaga citra positif di mata publik.

  • Sorotan:

Perusahaan-perusahaan terkemuka seringkali terlibat dalam greenwashing. Contoh terkenalnya adalah franchise makanan cepat saji yang menggantikan sedotan plastik dengan produk yang kelihatan ramah lingkungan, padahal sebenarnya tidak dapat didaur ulang. Hal ini mengundang pertanyaan tentang integritas dan transparansi dalam upaya menjaga keberlanjutan.

  • Perspektif Luas:

Greenwashing tidak hanya merugikan konsumen tetapi juga merugikan tantangan global keberlanjutan. Pada tingkat global, upaya untuk mengungkap praktik semacam itu memainkan peran penting dalam menjaga integritas gerakan keberlanjutan dan memberikan dorongan untuk perubahan positif.

  • Perspektif Mendalam:

Contoh konkret greenwashing memberikan gambaran tentang kompleksitas masalah ini. Misalnya, dalam beberapa kasus, label diberikan pada produk tanpa memeriksa secara menyeluruh dampak lingkungan perusahaan.  

  • Kilas Balik:

Sebuah kilas balik memperlihatkan bahwa greenwashing tidak hanya terbatas pada sektor bisnis. Bahkan, investasi yang dianggap "berkelanjutan" dapat memiliki dampak lingkungan yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab perusahaan tetapi juga seluruh rantai ekosistem keuangan.

 

Mengungkap Apa Itu Greenwashing

Apa Itu Greenwashing?

Greenwashing mengacu pada pendekatan yang tidak jujur dan seringkali sangat menipu oleh banyak perusahaan untuk menunjukkan komitmen terhadap isu-isu seperti dekarbonisasi dan biodiversitas. Saat perusahaan mengklaim membuat kemajuan besar untuk mencapai target-target pengurangan emisi sukarela atau restorasi ekosistem, klaim ini sengaja menyesatkan atau dipilih dengan hati-hati untuk menyembunyikan kinerja yang sesungguhnya. Dengan begitu, mereka dapat menghindari tekanan publik dan investor, sambil melanjutkan praktik-praktik yang tidak etis dan tidak berkelanjutan yang memungkinkan mereka memaksimalkan keuntungan. Biaya greenwashing dibayar oleh masyarakat, melalui pengikisan kepercayaan ketika insiden diumumkan dan penghambatan kemajuan menuju mencapai target net zero dan tujuan keadilan lingkungan yang lebih luas.

Contoh Greenwashing

Contoh perilaku ini sangat banyak. Secara terkenal, rantai makanan cepat saji McDonald's beralih ke sedotan kertas pada 2019 untuk mengurangi limbah plastik. Namun, sedotan "ramah lingkungan" yang baru ini tidak dapat didaur ulang sementara yang lama bisa. Keputusan ini menyebabkan lebih banyak limbah alih-alih lebih sedikit. Beberapa perusahaan, tidak dapat mematuhi standar eksternal, bahkan membuat standar mereka sendiri lantas mengklaim sudah patuh dengan versi standar yang lebih rendah dari yang sudah ada. Beberapa perusahaan lain sengaja mencari verifikasi dan label yang tampak mengesankan tetapi tidak berarti, sehingga menyebabkan emisi racun yang lebih tinggi daripada perusahaan tanpa label. Industri investasi juga sangat bersalah, sebagaimana diungkapkan oleh mantan Chief Investment Officer of Sustainable Investing BlackRock, Tariq Fancy.

Kewaspadaan Konsumen

Sebagai konsumen, kita perlu berhati-hati mempercayai klaim ramah lingkungan dari perusahaan. Namun, kita juga perlu berhati-hati untuk tidak menggunakan label "greenwashing" secara tidak tepat. Pada 2023, aktivis Greta Thunberg secara publik menarik diri dari penampilan di Edinburgh Book Festival setelah menyatakan hubungan antara sponsor festival, perusahaan investasi Baillie Gifford, dengan industri bahan bakar fosil sebagai contoh greenwashing. Dalam kasus ini, penggunaan istilah greenwashing bisa dianggap tidak adil. Investasi Baillie Gifford dalam industri terkait bahan bakar fosil hanya sebesar 2 persen dibandingkan dengan rata-rata industri sebesar 11 persen, dan 5 persen dari investasi mereka berada di perusahaan yang bisnisnya semata-mata menyediakan solusi energi bersih.