Bagaimana Mengatasi Polusi Cahaya

Penulis: Achmad Susanto
Editor: Hamim Septian
Bagaimana Mengatasi Polusi Cahaya

Highlight

  • Mengapa Penting?

Polusi cahaya buatan telah menciptakan dampak serius pada lingkungan dan makhluk hidup. Bukan hanya sebagai sumber pemborosan energi, tetapi juga mengacaukan ritme biologis manusia dan perilaku hewan. Fokus pada cahaya biru putih dari lampu LED yang mengganggu pola tidur manusia dan mengubah perilaku migrasi hewan, menjadikannya masalah yang perlu segera diatasi.

  • Gambaran Besar:

Masalah polusi cahaya terutama dari sumber lampu LED dengan panjang gelombang biru putih yang dominan. Penting untuk menyoroti dampak polusi cahaya pada satwa liar, khususnya anak penyu laut dan burung malam, serta mencermati tantangan dan hambatan dalam menerapkan solusinya. 

  • Sorotan:

Dampak negatif cahaya buatan, terutama dari lampu LED, terhadap tidur manusia dan perilaku satwa liar. Artikel juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam upaya mengurangi polusi cahaya, seperti kekacauan regulasi dan kurangnya kesadaran di level budaya.

  • Perspektif Luas:

Dalam konteks luas, artikel menggambarkan permasalahan polusi cahaya sebagai dampak langsung dari penggunaan lampu LED yang efisien energi. Tantangan termasuk kebijakan yang tidak memadai dan kurangnya kesadaran di taraf kebudayaan sehingga mempersulit pelaksaan solusi yang telah diusulkan.

  • Perspektif Mendalam:

Artikel mengeksplorasi hasil penelitian dan temuan para ahli, termasuk konsensus bahwa perlindungan satwa liar dan ekosistem merupakan alasan utama untuk mengurangi polusi cahaya. Fokus juga diberikan pada proyek terbaru, seperti LUNA, sebagai langkah menuju perbaikan dengan standarisasi teknis untuk lampu LED luar ruangan.

  • Kilas Balik:

Dengan merunut ke belakang, artikel mencatat sejak munculnya lampu LED pada awal 2000-an, terutama sejak 2007, cahaya buatan menjadi masalah serius. Kilas balik ini membantu pembaca memahami perkembangan masalah dan bagaimana langkah-langkah saat ini menjadi kunci dalam mengatasi polusi cahaya.

 

 

Mengatasi Polusi Cahaya: Solusi Cerdas untuk Lingkungan yang Lebih Gelap

Dampak Negatif Cahaya Buatan

Cahaya berwarna biru putih menjadi permasalahan utama, terutama dengan munculnya lampu LED yang hemat energi dan terjangkau pada awal tahun 2000-an. Anak penyu laut yang bingung mengarah ke area parkir yang terang karena cahaya LED, dan burung malam yang terbang di malam hari menabrak gedung perkantoran yang terang karena terganggu oleh cahaya langit (4, 5).

Tantangan dan Hambatan

Meskipun solusinya sederhana, yaitu mengurangi intensitas cahaya, mengarahkannya ke tanah alih-alih langit, atau memilih bola lampu yang gelombangnya lebih panjang, menerapkan perbaikan tersebut menjadi tantangan. Ini disebabkan oleh kekacauan rekomendasi industri, peraturan kota, dan hukum setempat yang mengatur kecerahan pencahayaan sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat.

Solusi yang Diusulkan

Berbagai solusi menjanjikan telah diajukan, termasuk sertifikasi hijau untuk pencahayaan ramah lingkungan, batas emisi yang dapat ditegakkan, dan perluasan tindakan yang sudah terbukti berhasil. Namun, adopsi luas solusi-solusi ini bukanlah tugas yang mudah.

Penelitian dan Temuan

Konsensus Para Ahli

Penelitian oleh ilmuwan sosial Nona Schulte-Römer dari Universitas Humboldt Berlin menemukan bahwa, meskipun ada ekspektasi bentrok antara para pembela kegelapan malam dan pihak yang mendapatkan keuntungan dari pencahayaan, keduanya mengalami frustrasi yang serupa. Sebanyak 205 ahli dari berbagai latar belakang mengidentifikasi pencahayaan setelah gelap sebagai bentuk polusi ketika "masuk ke area yang tidak diinginkan, tidak digunakan, menghalangi visibilitas bintang, dan menyebabkan silau."

Hambatan Utama

Meskipun terdapat kesepakatan bahwa perlindungan satwa liar dan ekosistem adalah alasan yang baik untuk mengurangi polusi cahaya, hambatan utama datang dari kebijakan yang tidak memadai dan kurangnya kesadaran pada level budaya. Meskipun lampu LED luar ruangan muncul sejak 2007 sebagai simbol efisiensi energi, semakin efisien LED, semakin terang, lebih putih, dan lebih mencemari cahayanya.

Proyek Terbaru dan Harapan

Salah satu proyek terbaru yang diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi adalah "LUNA." Ini adalah daftar persyaratan teknis untuk lampu LED luar ruangan agar memenuhi standar energi, cukup terang menurut standar industri, dan minim polusi cahaya. Produsen dapat mengajukan produk mereka untuk mendapatkan sertifikasi LUNA, meningkatkan daya tariknya di kalangan klien yang peduli lingkungan.

Menghadapi Tantangan

Peran DesignLights Consortium (DLC)

Meskipun demikian, LUNA saat ini belum mencakup produk-produk paling minim polusi cahaya, karena sifat spektral bola lampu merah dan amber belum distandarisasi secara industri. Sementara lampu LED putih populer memiliki sifat spektral standar, lampu LED merah belum, sehingga pembeli tidak tahu persis apa yang mereka dapatkan dari produsen.

Langkah Menuju Perbaikan

Untuk mengatasi masalah ini, ilmuwan pencahayaan senior DLC, Leora Radetsky, menerbitkan studi pada Januari 2023 memberikan nomenklatur baru dan sifat spektral yang distandarisasi untuk nomor CCT pada spektrum amber, oranye, dan merah. Beberapa organisasi telah mulai bergerak untuk melakukan standarisasi CCT pada spektrum amber sejak penelitian ini dirilis. Harapannya, versi 2.0 LUNA dapat mencakup produk-produk ini sehingga produsen memiliki pedoman untuk memproduksi massal.