Dampak Negatif Video Game

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Dampak Negatif Video Game

Highlight

  • Mengapa Penting:

Dampak negatif video game merupakan isu penting yang perlu mendapat perhatian serius. Studi menunjukkan bahwa pemain dengan frekuensi tinggi dan tingkat suara di atas rata-rata mungkin melampaui batas paparan suara yang diperbolehkan, meningkatkan risiko kerugian pendengaran permanen dan/atau tinnitus.

  • Gambaran Besar:

Video game, yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari hiburan modern, dapat memiliki konsekuensi serius terhadap pendengaran pemainnya. Tinjauan ini melibatkan lebih dari 50.000 orang dari berbagai negara untuk memahami dampak video game.

  • Sorotan:

Studi menyoroti bahwa tingkat suara yang dilaporkan oleh para pemain, terutama di pusat permainan, seringkali melebihi batas suara yang diperbolehkan. Ada pula risiko tinggi akibat suara impulsif selama permainan, yang dapat mencapai tingkat mencemaskan hingga 119 dB.

  • Perspektif Luas:

Penelitian mencakup 14 studi peer-reviewed dari 9 negara yang berbeda, memberikan gambaran luas dampak video game secara global. Tinjauan melibatkan data dari Amerika Utara, Eropa, Asia Tenggara, Asia, dan Australasia.

  • Perspektif Mendalam:

Tinjauan ini membahas detail tingkat suara, durasi paparan, dan risiko impulsif. Data menunjukkan hubungan antara bermain video game dan risiko kerugian pendengaran, tinnitus, serta ambang pendengaran. Selain itu, pertukaran waktu-intensitas dijelaskan untuk memahami batas paparan suara yang diperbolehkan.

  • Kilas Balik:

Meskipun beberapa studi dalam tinjauan ini berasal dari tahun 1990-an, data yang dihasilkan masih relevan dan menggambarkan permasalahan aktual dalam industri video game. Tinjauan menyimpulkan dengan menyebutkan pentingnya intervensi, inisiatif edukasi, dan peningkatan kesadaran akan risiko potensial yang mungkin dihadapi oleh pemain game.


 

Dampak Berbahaya Suara Tinggi dalam Video Game: Kajian Mendalam

Metode Penelitian

Untuk memahami lebih lanjut dampak video game, para peneliti melakukan pencarian melalui basis data penelitian, termasuk studi dan literatur dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Cina. Dalam tinjauan ini, 14 studi peer-reviewed dari 9 negara di Amerika Utara, Eropa, Asia Tenggara, Asia, dan Australasia dipertimbangkan.

Tingkat Suara yang Mencemaskan

Studi ini mencatat bahwa tingkat suara yang dilaporkan oleh para pemain berkisar antara 43,2 decibel (dB) (untuk perangkat mobile) hingga 80-89 dB (untuk pusat permainan). Durasi paparan suara juga bervariasi, mulai dari harian hingga sebulan sekali, dengan rata-rata 3 jam per minggu.

Risiko Impulsif

Adanya suara impulsif, yang terdiri dari ledakan kurang dari 1 detik dengan tingkat puncak setidaknya 15 dB lebih tinggi dari suara latar, menjadi perhatian utama. Sebuah studi melaporkan bahwa suara impulsif mencapai tingkat hingga 119 dB selama bermain game; batas paparan yang diperbolehkan adalah sekitar 100 dB untuk anak-anak dan 130–140 dB untuk dewasa.

Pertukaran Waktu-Intensitas

International Telecommunication Union (ITU), bekerja sama dengan World Health Organization, menjelaskan pertukaran waktu-intensitas untuk tingkat paparan dan durasi yang diperbolehkan. Sebagai contoh, tingkat paparan suara yang diperbolehkan sebesar 80 dB selama 40 jam seminggu dengan pertukaran 3 dB berarti waktu paparan yang diperbolehkan berkurang setengah dengan setiap peningkatan 3 dB dalam tingkat kebisingan.

Prevalensi dan Dampak

Beberapa studi melibatkan lebih dari 3 miliar pemain di seluruh dunia pada tahun 2022, dengan tingkat prevalensi beragam antara 20% hingga 68%. Ada juga hubungan yang ditemukan antara bermain game dengan kerugian pendengaran yang dilaporkan, ambang pendengaran, atau tinnitus.

Rekomendasi dan Langkah Preventif

Pentingnya intervensi menjadi jelas, terutama dalam bentuk inisiatif pendidikan dan peningkatan kesadaran akan risiko potensial bermain game. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak e-sport, perbedaan gender, dan faktor usia serta geografis terhadap risiko gangguan pendengaran.