Fakta 75 Tahun Penjajahan di Palestina

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Fakta 75 Tahun Penjajahan di Palestina

Highlight

Mengapa Penting:

Penjajahan di Palestina menjadi penting karena mencerminkan konflik panjang antara Israel dan Palestina yang masih berlanjut hingga hari ini. Dampak tragis dari pengusiran massal dan penderitaan rakyat Palestina menjadi fakta yang tidak dapat diabaikan.

Gambaran Besar:

Konflik dimulai sebelum berdirinya Negara Israel pada 1948, dengan rencana pembagian Palestina oleh Inggris. Pengusiran massal rakyat Palestina dan pengaruh media Barat yang cenderung memihak agresor memperumit situasi.

Sorotan:

Media Barat sering mengaburkan fakta seputar penjajahan Israel dan tif

menciptakan sudut pandang yang bias. Serangan Hamas dihujat tanpa mempertimbangkan konteksnya, dan pandangan Ilan Pappe mencerminkan perbedaan moral yang signifikan.

Perspektif Luas:

Konflik ini melibatkan sejarah panjang, media yang memengaruhi opini, dan tindakan militer yang kontroversial. Pembebasan melalui dekolonisasi dianggap sebagai solusi menuju perdamaian.

Perspektif Mendalam:

Fokus pada pengaruh media, serangan Hamas, dan pendapat Ilan Pappe memberikan pemahaman mendalam tentang kompleksitas konflik. Pembebasan melalui dekolonisasi menjadi kunci menuju keadilan.

Kilas Balik:

Sejak 29 November 1947, konflik ini telah menyebabkan pengusiran massal, penderitaan rakyat Palestina, dan dominasi media Barat yang mempengaruhi persepsi global. Dalam 75 tahun, tantangan menuju keadilan terus berlanjut.


 

Mengungkap Fakta Seputar 75 Tahun Penjajahan di Palestina: Realitas yang Tidak Boleh Dilupakan

Sejarah 75 Tahun Penjajahan Palestina

Akar Konflik

Sebelum berdirinya Negara Israel, Inggris merancang rencana pembagian Palestina pada 29 November 1947. Ini memicu konflik yang berujung pada peperangan dan pengusiran massal rakyat Palestina. Lebih dari 300 ribu orang Palestina terlantar tanpa tempat tinggal, menciptakan tragedi kemanusiaan yang terus berlanjut hingga hari ini.

Pengaruh Media Barat

Di tengah konflik, media Barat seringkali melupakan penderitaan rakyat Palestina, menerapkan pendekatan 'cover both sides' yang seolah-olah bersikap netral. Hal ini menguntungkan posisi agresor dan mengaburkan fakta seputar penjajahan Israel.

Kondisi Terkini dan Tanggapan

Serangan Hamas: Konteks dan Kritik

Serangan Hamas seringkali dihujat oleh media Barat tanpa mempertimbangkan konteksnya. Gideon Levy, jurnalis Israel, menyoroti bahwa tindakan Hamas memiliki alasan terkait penahanan 2 juta warga Palestina oleh Israel. Sikap arogan dan semena-mena Israel semakin menegaskan perlunya pembebasan warga Palestina.

Pandangan Ilan Pappe

Ilan Pappe, sejarawan dan pendukung kemerdekaan Palestina, mencermati bagaimana tindakan Hamas dibingkai lebih buruk dibandingkan Israel. Ini disebabkan oleh pengabaian terhadap sejarah penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina.

Upaya Pembebasan dan Solusi

Pembebasan Melalui Dekolonisasi

Ronan Burtenshaw menegaskan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah dengan mengakhiri apartheid yang diterapkan oleh Israel. Selama 75 tahun, Palestina menjadi korban sistem pemisahan ras, dan kini saatnya untuk mengakui usaha damai serta mengakhiri sistem apartheid yang ada.

Tantangan Menuju Keadilan

Meskipun kondisi sulit, melalui pendekatan dekolonisasi, penolakan terhadap Zionisme, dan demokratisasi Palestina, kita dapat mengembalikan kehidupan yang adil tanpa diskriminasi budaya, agama, atau etnisitas.