Ikan Pari Jawa Punah

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Ikan Pari Jawa Punah

Highlight

  • Mengapa Penting:

Kepunahan Ikan Pari Jawa (Urolophus javanicus) adalah peristiwa penting karena menjadi kasus pertama ikan laut yang terkonfirmasi punah akibat aktivitas manusia. Kehilangan spesies ini menjadi peringatan akan dampak negatif penangkapan ikan yang tidak teratur dan perlunya perlindungan spesies laut yang terancam.

  • Gambaran Besar:

Spesies ikan pari Jawa ditemukan oleh Eduard von Martens pada tahun 1862 di pasar ikan Jakarta. Namun, setelah 161 tahun, spesies ini diumumkan punah oleh peneliti dari Charles Darwin University pada Desember 2023. Penangkapan ikan yang tidak teratur dan hilangnya habitat laut di Teluk Jakarta diidentifikasi sebagai penyebab utama kepunahan.

  • Sorotan:

Kepunahan ikan pari Jawa menjadi sorotan karena menggambarkan kerentanan sumber daya laut dan dampak negatif aktivitas manusia terhadap keberlanjutan ekosistem laut. Penelitian ini memberikan peringatan terhadap perlunya tindakan konservasi dan perlindungan terhadap spesies laut yang terancam.

  • Perspektif Luas:

Kepunahan ikan pari Jawa mencerminkan tantangan global dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Dengan penurunan populasi hiu dan pari secara global, perlu adanya upaya bersama untuk mengelola perikanan secara berkelanjutan dan melibatkan komunitas global dalam perlindungan spesies laut yang terancam.

  • Perspektif Mendalam:

Kurangnya informasi tentang biologi dan perilaku reproduksi ikan pari Jawa menyoroti ketidaktahuan kita terhadap spesies laut tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami spesies laut secara menyeluruh, termasuk pola reproduksi dan keberlanjutan populasi, agar dapat mengambil langkah-langkah perlindungan yang lebih efektif.

  • Kilas Balik:

Von Martens menemukan ikan pari Jawa di pasar ikan Jakarta pada 1862, tetapi sejak itu, spesies ini tidak pernah tercatat lagi. Penelitian dan pemantauan terhadap spesies ini selama lebih dari 20 tahun tidak berhasil menemukan jejaknya. Kini, kepunahan spesies ini memberikan kita kilas balik akan bagaimana perubahan lingkungan dan aktivitas manusia dapat mengakibatkan kehilangan spesies laut yang mungkin telah terjadi tanpa disadari selama bertahun-tahun.


 

Mengungkap Misteri Kepunahan Pari Jawa: Urolophus Javanicus

Kehilangan Ikan Pari Jawa

Pada Desember 2023, spesies yang diberi nama oleh Martens sebagai pari Jawa atau Urolophus javanicus dilaporkan menghilang. Spesies ini tidak pernah tercatat sejak 1862 dan mungkin sudah sangat langka saat Martens membelinya. Pengumuman kepunahan ini dilakukan setelah evaluasi menyeluruh pada Daftar Merah IUCN oleh para peneliti di Charles Darwin University (CDU) di Australia.

Ikan Pari Jawa, yang mungkin tidak begitu dikenal, menjadi ikan laut pertama yang terkonfirmasi punah akibat aktivitas manusia, dan dibutuhkan setengah abad untuk mengonfirmasinya.

Kondisi Ikan Pari Jawa

Spesies ini, dikenal sebagai spesies pari dalam keluarga Urolophidae, hidup di Samudera Hindia-Pasifik. Mereka dapat dibedakan dengan memiliki duri beracun di ekor dan hidup di dasar laut. Menurut Julia Constance, Ph.D., pemimpin penilaian di CDU, mereka juga lebih kecil dari pari lainnya dan memiliki ekor yang lebih pendek.

Sayangnya, kita hanya mengetahui bahwa spesimen Ikan Pari Jawa ini adalah betina, tetapi informasi lebih lanjut tentang spesies ini sangat minim. Kita tidak tahu apakah spesimen ini, yang seukuran piring makan, adalah juvenil atau dewasa. Begitu juga dengan jangkauan spesies ini di sekitar Indonesia. Informasi tentang reproduksinya juga tidak diketahui, meskipun kerabat terdekatnya berkembang biak dengan lambat dan rentan terhadap penangkapan berlebihan dan ancaman lainnya.

Penyebab Ikan Pari Jawa Punah 

Kemungkinan Ikan Pari Jawa Punah akibat penangkapan ikan yang tidak teratur. Tekanan penangkapan ikan begitu besar sehingga tangkapan banyak spesies telah menurun di Laut Jawa pada tahun 1870.

Pesisir utara Jawa, terutama Teluk Jakarta, tempat spesies ini diketahui ada, juga sangat terindustrialisasi, dengan kehilangan habitat dan degradasi yang luas dan jangka panjang. Dengan teknologi penangkapan ikan pada saat itu, para peneliti menduga bahwa pari Jawa yang dijelaskan oleh von Martens tertangkap dalam radius 40 kilometer dari Jakarta.

Peringatan Kepunahan

Penyataan kepunahan Ikan Pari Jawa adalah tanda peringatan bagi semua orang di seluruh dunia bahwa kita perlu melindungi spesies laut yang terancam.

Pari lain yang diketahui di Indonesia, pari Kai (U. kaianus), saat ini dianggap data tidak mencukupi, tetapi mungkin juga punah. Belum tercatat sejak dijelaskan dari dua spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1874 di Kepulauan Cay. Kabar baiknya? Spesies ini ditemukan pada kedalaman 236 meter, sehingga masih mungkin terjaga dari pandangan. 

Tidak lama dulu, orang percaya bahwa laut begitu melimpah dan luas sehingga manusia tidak mungkin memberikan dampak yang signifikan. Sejak itu, kita telah mendorong beberapa spesies laut menuju kepunahan, termasuk manatee Stellars (Hydrodamalis gigas), great loon (Pinguinus impennis), dan Caribbean monk seal (Monachus tropicalis).

Keberlanjutan dan Perlindungan

Kehilangan pari Jawa mungkin terjadi sudah lama dan mungkin tidak pernah disadari. Meskipun spesies ini tampak kecil dan tidak berarti, pari Jawa membuktikan bahwa sumber daya laut kita tidak tak terbatas.

Kelompok ikan bertulang, yang mencakup hiu dan pari, muncul di planet kita sekitar 400 juta tahun yang lalu. Namun, makhluk purba ini menghadapi bahaya baru. Menurut studi Natureshark pada tahun 2021, populasi hiu dan pari menurun secara global sebanyak 71% dalam 50 tahun terakhir, terutama karena penangkapan ikan.

Namun, manusia dapat menyelamatkan apa yang tersisa. Dan perlindungan, ketika diterapkan, dapat berhasil.