Musik Mellow adalah Sarana Empati

Penulis: Tussa Ayudia Fatuhana
Editor: Hamim Septian
Musik Mellow adalah Sarana Empati

Highlight

  • Mengapa Penting:

Penelitian ini penting karena mengungkapkan hubungan antara preferensi musik seseorang dengan karakter kognitif mereka, yang dapat memberikan wawasan baru dalam memahami hubungan antara musik dan psikologi manusia. Dalam konteks ini, mellow adalah salah satu karakteristik musik yang diperhatikan.

  • Gambaran Besar:

Penelitian yang dilakukan oleh kelompok peneliti terkemuka dari Inggris dan Amerika Serikat menyoroti korelasi antara jenis musik yang disukai seseorang dengan karakter kognitif mereka, dengan fokus pada dua karakter kognitif utama: empathizing dan systemizing.

  • Sorotan:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan kemampuan empati yang tinggi cenderung lebih suka mendengarkan musik dengan karakteristik mellow, sementara mereka yang cenderung analitis lebih condong kepada musik yang memiliki karakteristik intense.

  • Persepektif Luas:

Implikasi penelitian ini meluas ke dalam pemahaman koneksi antara musik dan psikologi manusia serta dapat membantu dalam pengembangan strategi pemasaran musik yang lebih efektif dengan mempertimbangkan karakteristik sonikal dan karakter kognitif dari target audiens.

  • Perspektif Mendalam:

Penelitian ini memperkenalkan lima dimensi sonikal yang digunakan untuk menganalisis preferensi musik, yaitu mellow, unpretentious, sophisticated, intense, dan contemporary, yang dapat ditemukan di berbagai genre musik.

  • Kilas Balik:

Artikel jurnal “Musical Preferences are Linked to Cognitive Styles” oleh Greenberg et al. memberikan landasan yang kuat untuk memahami hubungan antara musik dan karakter kognitif. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana preferensi musik seseorang dapat mencerminkan aspek-aspek dari kepribadian dan pemikiran mereka.

 

Musik Mellow adalah Sarana Berempati

Mellow adalah aliran musik yang memiliki karakteristik romantis, menenangkan, sedih, dan lambat. Mengapa Penggemar Musik Mellow Lebih Mampu Berempati

Penelitian Menunjukkan Korelasi Antara Musik dan Karakter Kognitif

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh sekelompok peneliti terkemuka dari Inggris dan Amerika Serikat telah mengungkapkan hubungan yang menarik antara jenis musik yang disukai seseorang dengan karakter kognitif mereka. Dalam artikel jurnal yang berjudul “Musical Preferences are Linked to Cognitive Styles”, para peneliti seperti David M. Greenberg, Simon Baron-Cohen, David J. Stillwell, Michal Kosinski, dan Peter J. Rentfrow telah membahas secara mendalam tentang bagaimana preferensi musik dapat mencerminkan karakter kognitif seseorang.

Karakter Kognitif

Dalam penelitian tersebut, karakter kognitif yang dianalisis adalah empathizing dan systemizing. Empathizing merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami dan merespons kondisi mental orang lain, sementara systemizing adalah kemampuan untuk menganalisis sistem dengan memahami aturan yang mengikatnya.

Kaitan Antara Musik Mellow dan Empati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang cenderung memiliki kemampuan empati yang tinggi lebih suka mendengarkan musik dengan karakteristik mellow. Musik-musik dengan nuansa romantis, menenangkan, dan lambat seperti soft rock dan R&B menjadi favorit bagi mereka yang memiliki kemampuan empati yang berkembang.

Karakter Kognitif dan Preferensi Musik

Di sisi lain, individu yang cenderung memiliki kemampuan analitis yang tinggi lebih condong kepada musik yang memiliki karakteristik intense. Musik yang keras, agresif, dan kaya akan distorsi seperti rock, punk, dan heavy metal menjadi pilihan utama bagi mereka yang memiliki kemampuan analitis yang berkembang.

Analisis Sonikal dalam Preferensi Musik

Penelitian ini juga mencakup analisis sonikal dalam preferensi musik, menggunakan lima dimensi sonikal yang dikenal sebagai MUSIC:

  • Mellow: Romantis, menenangkan, sedih, dan lambat.
  • Unpretentious: Simpel, lembut, dan akustikal.
  • Sophisticated: Kompleks dan dinamis.
  • Intense: Keras, agresif, dan kaya distorsi.
  • Contemporary: Perkusif, elektrik, dan tidak sedih.

Meskipun genre musik dapat berbeda, karakter sonikal ini dapat ditemukan di berbagai genre musik, sehingga menambah validitas hasil penelitian.

Musik sebagai Cerminan Kognisi

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa preferensi musik seseorang tidak hanya mencerminkan selera pribadi, tetapi juga karakter kognitif mereka. Orang-orang dengan kemampuan empati yang tinggi cenderung lebih suka mendengarkan musik dengan karakteristik mellow, sementara mereka yang cenderung analitis lebih condong kepada musik yang memiliki karakteristik intense.

Implikasi Penelitian

Penelitian ini memiliki implikasi yang luas, terutama dalam memahami koneksi antara musik dan psikologi manusia. Hal ini juga dapat membantu dalam pengembangan strategi pemasaran musik yang lebih efektif, dengan mempertimbangkan karakteristik sonikal dan karakter kognitif dari target audiens.