Highlight
-
Mengapa Penting:
Propaganda dalam konteks Perang Dunia I memainkan peran kunci dalam membentuk dan memandu opini publik. Salah satu entitas yang mencuat adalah Committee on Public Information (CPI), yang berhasil membentuk persepsi masyarakat melalui kampanye pro-perangnya. Artikel ini akan menguraikan keberhasilan dan dampak jangka panjang CPI dalam merancang opini selama masa perang.
-
Gambaran Besar:
Pada tahun 1916, Woodrow Wilson, dalam kontradiksi terhadap platform pemilihan sebelumnya, memimpin Amerika Serikat ke dalam Perang Dunia I. CPI, dibentuk sebagai mesin propaganda pemerintah, memiliki tujuan utama untuk memobilisasi dukungan publik untuk perang. Dengan merekrut berbagai ahli kreatif, CPI menjadi pemain kunci dalam menggambarkan musuh dan menyebarkan pesan pro-perang.
-
Sorotan:
CPI tidak hanya memainkan peran dalam pengawasan media, komunikasi, dan pidato selama perang. Komite ini menciptakan gambaran musuh Jerman melalui kartun "Hun," memanfaatkan seniman, pembuat film, dan jurnalis untuk menyebarkan pesan pro-perang. Puncaknya, lebih dari 75.000 Four Minute Men memberikan pidato yang mencapai 315 juta orang, menunjukkan dampak globalnya.
-
Perspektif Luas:
Pentingnya CPI tidak terbatas pada ranah nasional, melainkan merambah ke tingkat global. Kantor CPI tersebar di Eropa, Amerika Latin, dan Cina, mempengaruhi media lokal. Di Moskow, kampanye anti-Bolshevik dipimpin oleh CPI, mengekspor teknik propaganda yang menjadi dasar bagi industri hubungan masyarakat modern.
-
Perspektif Mendalam:
Keberhasilan propaganda Perang Dunia I membuka pintu bagi perkembangan industri hubungan masyarakat. Edward L. Bernays, veteran CPI, memimpin perubahan dalam dunia periklanan dan pemasaran. Partai politik, khususnya American Legion, mengadopsi teknik serupa untuk memajukan agenda mereka, menciptakan dampak jangka panjang pada kebijakan dan budaya.
-
Kilas Balik:
Mengenang CPI sebagai pelopor propaganda Perang Dunia I menjadi kunci untuk memahami perkembangan industri hubungan masyarakat. Warisan ini mencakup pengaruh terhadap politik dan masyarakat, membentuk teknik propagandis yang masih memengaruhi dunia saat ini.
Baca Juga : Peran Film Propaganda dari Nazi Sampai Polri
Peran Propaganda dalam Perang Dunia I
Latar Belakang Sejarah
Woodrow Wilson mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada tahun 1916 dengan platform mempertahankan Amerika Serikat agar tidak terlibat dalam pertempuran di Eropa. Namun, dalam sebulan setelah pelantikannya, negara tersebut menyatakan perang melawan Jerman. Untuk menjual perang pilihan ini kepada publik, pemerintah mendirikan CPI sebagai mesin propaganda yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Peran Utama CPI
CPI memainkan peran dalam sensor intensif terhadap media, komunikasi, dan pidato selama perang. Namun, fungsi utamanya adalah menyebarkan pesan pro-perang, termasuk gambaran kartun musuh Jerman sebagai "Hun." Empat belas departemen komite ini merekrut seniman, pembuat film, jurnalis, novelis, dan tipe kreatif lainnya. Profesional dari segala spektrum politik dengan antusias bergabung dalam upaya ini, melihat promosi patriotisme sebagai cara melayani kebaikan publik.
Penyebaran Pesan Secara Global
CPI menjadi global dengan mendirikan kantor di seluruh Eropa, Amerika Latin, dan di Cina untuk mempengaruhi media lokal. Sebelum jaringan radio nasional, pemerintah menyebarkan pesan-pesan yang dipilih tidak hanya melalui film dan poster, tetapi juga dengan jaringan nasional relawan. CPI melatih "Four Minute Men" (permainan kata dari Minute Men Revolusi Amerika) untuk memberikan pidato singkat dengan menggunakan poin-poin pembicaraan yang dirancang oleh sejarawan dan ahli retorika. Volunter ini berbicara di gereja, organisasi fraternal, klub wanita, dan perguruan tinggi. Pada akhir perang, kepala CPI, George Creel, mengklaim sekitar 75.000 Four Minute Men telah memberikan lebih dari 750.000 pidato, mencapai 315 juta orang.
Pengaruh Global dan Warisan
CPI juga berkembang secara global, mendirikan kantor di Eropa, Amerika Latin, dan di Cina untuk mempengaruhi media lokal. Yang terbesar adalah di Moskow, di mana CPI memimpin kampanye media anti-Bolshevik. Ini termasuk penyebaran informasi palsu, termasuk bukti yang seharusnya bahwa para revolusioner adalah agen Kaiser.
Warisan Propaganda Perang Dunia I
Keberhasilan propaganda Perang Dunia I langsung mengarah pada pembentukan industri hubungan masyarakat, di bawah kepemimpinan veteran CPI, Edward L. Bernays.
"Propaganda begitu bernilai di perang sehingga merubah posisi ahli periklanan dan pemasaran di kalangan pemimpin perusahaan," tulis Fischer.
Partai politik juga mengadopsi teknik yang digunakan oleh CPI. American Legion, khususnya, mengembangkan sistemnya sendiri untuk memajukan agenda seperti menuntut tampilan patriotik di kelas dan membuat guru bersumpah janji setia. Seperti CPI, mereka merancang pesan di markas besar dan mendistribusikannya melalui sukarelawan lokal di seluruh negeri.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang peran CPI dalam membentuk opini publik selama Perang Dunia I, artikel ini mencoba menguraikan warisan dan dampaknya yang berkelanjutan terhadap perkembangan propaganda modern. Dengan demikian, kita dapat menghargai sejarah yang membentuk fondasi bagi industri hubungan masyarakat dan teknik propagandis yang masih memengaruhi dunia saat ini.