
Highlight
-
Mengapa Penting:
Pemahaman mendalam tentang terorisme penting untuk melawan ancaman global ini. Mengetahui definisi, jenis-jenis, dan sejarahnya membantu kita mengembangkan strategi keamanan yang lebih efektif.
-
Gambaran Besar:
Terorisme adalah penggunaan kekerasan terencana untuk menimbulkan ketakutan demi mencapai tujuan politik. Jenis-jenisnya meliputi terorisme revolusioner, subrevolusioner, dan terorisme pendukung pemerintah.
-
Sorotan:
Fenomena terorisme mencakup definisi kompleks, tiga jenis utama, dan sejarahnya. Ini membantu membentuk perspektif yang menyeluruh tentang bagaimana terorisme digunakan untuk mencapai tujuan politik.
-
Perspektif Luas:
Dengan memahami definisi dan jenis-jenis terorisme, kita dapat melihatnya sebagai instrumen kekuasaan dan kontrol yang digunakan oleh berbagai kelompok untuk memengaruhi perubahan politik.
-
Perspektif Mendalam:
Memahami sejarah terorisme membuka wawasan tentang evolusinya dari zaman Romawi hingga Ku Klux Klan dan anarkisme abad ke-19. Ini memperkuat kesadaran akan kerentanan masyarakat terhadap manipulasi politik melalui teror.
-
Kilas Balik:
Sejarah terorisme mencakup aktivitas Sicarii di zaman Romawi, penggunaan teror selama Revolusi Prancis, hingga munculnya Ku Klux Klan pasca-Perang Saudara Amerika. Kilas balik ini penting untuk memahami akar dan dampak fenomena ini.
Mengenal Lebih Dalam Tentang Terorisme: Definisi, Sejarah, dan Jenis-jenisnya
Definisi Terorisme
Definisi terorisme seringkali kompleks dan kontroversial. Istilah ini pertama kali digunakan pada 1790 untuk merujuk pada teror yang digunakan selama Revolusi Prancis oleh kaum revolusioner melawan lawan-lawan mereka. Meskipun awalnya mengimplikasikan tindakan kekerasan oleh negara terhadap musuh domestiknya, sejak abad ke-2 istilah ini lebih sering diterapkan pada kekerasan yang ditujukan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada pemerintah untuk mempengaruhi kebijakan atau menjatuhkan rezim yang ada.
Terorisme tidak selalu didefinisikan secara hukum di semua yurisdiksi, namun umumnya melibatkan penggunaan atau ancaman kekerasan dan bertujuan menciptakan ketakutan tidak hanya pada korban langsung tetapi juga di kalangan audiens yang lebih luas. Tingkat ketergantungan pada rasa takutlah yang membedakan terorisme dari perang konvensional dan gerilya.
Jenis-jenis, Tujuan dan Contoh Terorisme
Upaya telah dilakukan untuk membedakan jenis-jenis kegiatan teroris. Suatu tipologi populer mengidentifikasi tiga kelas utama: terorisme revolusioner, subrevolusioner, dan terorisme pendukung pemerintah. Meskipun kritik terhadap tipologi ini ada, namun memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami dan mengevaluasi aktivitas teroris.
Terorisme Revolusioner:
Tujuan: Penghapusan total sistem politik dan pendirian struktur baru.
Contoh: Brigade Merah Italia, Faksi Tentara Merah Jerman (Baader-Meinhof Gang), ETA, ISIS.
Terorisme Subrevolusioner:
Tujuan: mengubah struktur sosial-politik yang ada.
Contoh: ANC dalam kampanye mengakhiri apartheid di Afrika Selatan.
Terorisme Pendukung Pemerintah:
Tujuan: Mempertahankan atau memperkuat pemerintahan yang ada.
Contoh: Penggunaan teror oleh pemerintah, intelijen, atau militer.
Sejarah Terorisme di Dunia
Tindakan teror telah dilakukan oleh aktor negara dan non-negara sepanjang sejarah dan di seluruh dunia. Contohnya, Zealot Yahudi atau Sicarii yang aktif selama periode Romawi, serta penggunaan teror oleh Robespierre selama Revolusi Prancis. Setelah Perang Saudara Amerika, Ku Klux Klan muncul sebagai bentuk teror untuk mengintimidasi pendukung Rekonstruksi dan budak yang baru saja bebas.
Penting untuk dicatat bahwa terorisme bukanlah fenomena baru dan telah memainkan peran dalam berbagai konteks sepanjang sejarah.