Transformasi Barbie

Penulis: Achmad Susanto
Editor: Ann Putri
Transformasi Barbie

Highlight

  • Mengapa Penting:

Barbie adalah boneka pertama yang diproduksi massal dengan fitur dewasa, mengubah pandangan tentang mainan dan membuka pintu untuk berbagai peran dan karier bagi anak perempuan. Barbie mewakili semangat budaya pada zamannya dan menjadi ikon budaya yang berpengaruh hingga saat ini.

  • Gambaran Besar:

Barbie mengalami perubahan signifikan sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1959 oleh Ruth Handler. Boneka ini awalnya dirancang sebagai boneka dengan fitur dewasa dan menjadi simbol revolusi dalam dunia mainan. Barbie tidak hanya menjadi mainan biasa, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak perempuan untuk mewujudkan aspirasi dan impian mereka.

  • Sorotan:

Keberagaman peran dan karier Barbie, seperti ahli bedah, rapper, dan perenang Olimpiade, mengilhami anak-anak perempuan untuk meraih prestasi dalam berbagai bidang. Barbie menghadapi kontroversi, termasuk kritik terhadap representasinya yang mendorong materialisme dan memiliki proporsi tubuh yang tidak realistis bagi perempuan. Barbie menjadi simbol tradisionalitas femininitas dan otonomi, tetapi juga menjadi pusat debat seputar representasinya terhadap perempuan dan penampilan mereka.

  • Persepektif Luas:

Barbie telah menjadi ikon budaya yang berpengaruh dan menjadi bagian dari percakapan budaya dan politik. Boneka ini telah mengalami transformasi tidak hanya sebagai mainan, tetapi juga sebagai representasi peran dan harapan bagi perempuan. Keberagaman karakteristik Barbie dan peran yang dimainkannya menunjukkan potensi perempuan untuk mencapai berbagai hal dalam kehidupan.

  • Perspektif Mendalam:

Sejak munculnya Barbie, mainan ini telah menjadi sumber inspirasi bagi anak-anak perempuan untuk mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan aspirasi mereka. Meskipun menghadapi kontroversi, Barbie tetap menjadi salah satu boneka yang paling dicintai dan berpengaruh dalam sejarah mainan. Perubahan dan evolusi karakter Ken, kekasih Barbie, juga mencerminkan adaptasi terhadap perubahan zaman dan pandangan masyarakat terhadap maskulinitas. Anak-anak sering menggunakan Barbie dengan cara yang penuh imajinasi, tidak selalu mengikuti ideal kecantikan. Barbie memungkinkan anak-anak untuk menemukan cara unik dalam bermain dan menggambarkan kreativitas mereka melalui boneka ini.

  • Kilas Balik:

Barbie diciptakan pada tahun 1959 dan sejak itu mengalami perubahan yang signifikan dalam peran, karier, dan representasinya terhadap perempuan. Debat seputar representasi Barbie dan penampilan perempuan masih berlanjut, menegaskan peran pentingnya dalam membentuk pandangan tentang perempuan dalam masyarakat. Barbie tidak hanya merepresentasikan masa lalu, tetapi juga masa depan dengan terus menampilkan beragam peran dan karier yang memberikan gambaran potensi bagi perempuan di masa mendatang.

  • Sejarah Transformasi Barbie:

Barbie diciptakan pada tahun 1959 oleh Ruth Handler sebagai boneka dengan fitur dewasa dan merupakan mainan pertama yang diproduksi massal dengan ciri-ciri tersebut. Dalam perkembangannya, Barbie tidak hanya menjadi mainan biasa, tetapi juga mewakili semangat budaya pada zamannya dan menjadi ikon budaya yang berpengaruh. Selain Barbie, kekasihnya, Ken, juga mengalami transformasi seiring waktu. Meskipun mengalami beberapa perubahan, karakteristik utama Ken tetap relatif sama, dan ia juga telah mengalami berbagai karier yang berkembang sejalan dengan evolusi Barbie.

  • Beragam Peran dan Karier Barbie:

Barbie telah menjalani berbagai peran dan karier yang menginspirasi anak-anak perempuan untuk menggambarkan aspirasi mereka. Melalui berbagai peran, seperti ahli bedah, rapper, dan perenang Olimpiade, Barbie menunjukkan bahwa perempuan dapat mencapai prestasi di berbagai bidang dan meraih impian mereka.

  • Kontroversi seputar Barbie:

Barbie menghadapi kritik karena dianggap mendorong materialisme dan memiliki proporsi tubuh yang tidak realistis bagi perempuan. Meskipun kontroversial, Barbie tetap menjadi ikon budaya yang berpengaruh dan menarik perhatian publik.

  • Peran Barbie dalam Representasi Perempuan:

Barbie telah menjadi simbol tradisionalitas femininitas dan otonomi sejak tahun 1960-an. Namun, perdebatan seputar representasinya terhadap perempuan dan penampilan mereka masih berlangsung, mencerminkan peran Barbie dalam membentuk pandangan tentang peran perempuan dalam masyarakat.

 

"Barbenheimer": Gabungan Sukses Barbie dan Oppenheimer

Pada akhir pekan pembukaan yang bersejarah, film Barbie yang disutradarai oleh Greta Gerwig berhasil meraih pendapatan besar sebesar US$377 juta di seluruh dunia, menjadikannya debut terbesar sepanjang masa untuk film yang disutradarai oleh seorang perempuan. Prestasi gemilang ini menunjukkan kekuatan dan daya tarik film-film yang mengangkat isu-isu feminisme dan kesetaraan gender.

Barbie mengisahkan tentang petualangan seorang perempuan muda yang tangguh dan berani, bernama Barbie. Dalam film ini, Barbie tidak hanya ditampilkan sebagai boneka mode, tetapi lebih dari itu, ia digambarkan sebagai seorang pahlawan yang menginspirasi. Film ini menampilkan pesan kuat tentang pentingnya kesetaraan gender dan membangkitkan semangat perempuan untuk mengejar mimpinya tanpa batas.

Di pasar Amerika Utara, Barbie berhasil meraih posisi teratas dengan pendapatan luar biasa sebesar $155 juta dari penjualan tiket di 4.243 lokasi, mengalahkan The Super Mario Bros Movie dan setiap film Marvel yang dirilis tahun ini, sehingga menjadi pembukaan terbesar tahun ini.

Fenomena "Barbenheimer" terjadi ketika penonton antusias memadukan film Barbie karya Greta Gerwig dengan film Oppenheimer karya Christopher Nolan. Kedua film tersebut ditampilkan sebagai double feature, yang membuat jumlah penonton meningkat pesat di seluruh dunia. Oppenheimer juga berhasil melewati ekspektasi, dengan pendapatan sebesar $80,5 juta dari 3.610 teater di AS dan Kanada, menjadikannya debut terbesar Nolan di luar franchise Batman dan salah satu debut terbaik untuk film biografi klasifikasi R.

Barbie juga sukses di pasar internasional dengan pendapatan sebesar $182 juta dari 69 wilayah, memberikan total pendapatan global sebesar $337 juta. Sementara itu, Oppenheimer berhasil mengumpulkan $93,7 juta dari 78 wilayah, bahkan berhasil mengungguli Barbie di India, dengan total pendapatan global mencapai $174,2 juta. Di Inggris, jaringan bioskop Vue melaporkan bahwa sepertiga dari pelanggan menonton kedua film tersebut dalam satu paket pada akhir pekan tersebut, yang merupakan akhir pekan dengan penjualan tiket terbesar sejak pandemi Covid.

Kesuksesan pembukaan film Barbie tidak lepas dari dukungan para penonton perempuan, yang menyumbang 65% dari total penonton, menurut laporan PostTrak. Selain itu, 40% dari pembeli tiket berada di bawah usia 25 tahun. Di sisi lain, penonton film Oppenheimer didominasi oleh pria (62%) dan sebanyak 63% berusia di atas 25 tahun, dengan jumlah mengejutkan sebanyak 32% berusia antara 18 hingga 24 tahun.