Kebiasaan Kita Memesan Makanan Online

Siapa di sini yang suka memesan makanan via aplikasi ojek online? Maaf, pertanyaan saya tidak perlu. Di era Joji yang fitri ini, tentu saja semua pembaca Jurno adalah pemesan makanan secara daring yang rakus.

 

Dan survei membuktikan, kamu tidak sendiri. Hasil penelitian Jakpat menunjukkan bahwa  masyarakat Indonesia terhitung rutin memesan makanan online. 

 

Seperti apa hasil penelitiannya?

 

Profil Responden

 

Survei daring Jakpat diadakan pada 25-26 Mei 2022, dengan 812 responden perempuan dan 812 responden laki-laki; dengan pembagian kelompok usia 18-24 tahun (38%), 25-29 tahun (21%), 30-34 tahun (21%), dan 34-39 tahun (20%); dan berdomisili di daerah Jabodetabek (70%), pulau Jawa (19%), dan luar pulau Jawa (11%). Mayoritas responden merupakan pekerja kantoran (436 responden) dan pelajar (304 responden); mereka pula yang paling banyak menggunakan jasa pemesanan makanan online. 

 

Aplikasi Pilihan

 

GoFood sebagai pionir aplikasi pemesanan makanan daring masih menjadi pilihan utama, terutama di kalangan pekerja. Namun, ShopeeFood menjadi pilihan utama para pelajar karena promo yang diberikan jauh lebih banyak daripada aplikasi-aplikasi lain. Banyaknya promo juga menjadi alasan nomor satu alasan konsumen memilih suatu app, tapi familiaritas terhadap app juga sangat berpengaruh. Kemungkinan hal ini yang membuat pendatang baru seperti Traveloka Eats tidak banyak digunakan. 

Kebiasaan Makan Siang

Mayoritas responden mengatakan mereka makan siang di rumah, baik masak sendiri atau dimasakkan oleh anggota keluarga di rumah. Pekerja kantoran lebih sering memesan makanan atau makan di luar di hari kerja, sedangkan pelajar lebih sering pesan makanan atau makan di luar di akhir pekan.

Menariknya, rata-rata pengeluaran untuk makan siang paling tinggi dikeluarkan oleh  mahasiswa. Ini karena pelajar dari keluarga menengah dan menengah atas lebih banyak mengeluarkan uang untuk makanan dibanding pekerja kantoran dengan latar belakang ekonomi yang sama.

Harga makan siang yang harus dibayar warga luar Jawa lebih besar daripada warga Jawa. Ini berhubungan dengan UMR sekaligus harga sembako–Jakarta dan kabupaten dan kota Bekasi memiliki UMR tertinggi se-Indonesia, sedangkan daerah luar Jawa harga sembako lebih tinggi dibandingkan pulau Jawa. 

Kebiasaan Makan Malam 

Pekerja kantoran lebih sering makan malam di luar atau memesan makanan di akhir pekan. Ini berbeda dengan pelajar yang lebih sering pesan makan malam di hari biasa. Opsi katering dan makanan disediakan oleh kantor merupakan opsi paling jarang.

Para pekerja dan pelajar lebih rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk makan malam. Rata-rata harga makan malam lebih mahal, dihitung berdasarkan lokasi dan pekerjaan. Harga makan malam yang dikeluarkan pekerja juga jauh lebih mahal daripada mahasiswa, dengan margin perbedaan sebanyak Rp 6.024.

Jenis Makanan yang Diorder 

Selain makanan berat, pekerja dan pelajar suka membeli jajanan dan minuman. Pelajar paling suka memesan minuman boba, sedangkan pekerja lebih suka memesan kopi dan jus. Kemungkinan karena anak-anak muda cenderung lebih suka minuman manis, sedangkan pekerja lebih sadar kesehatan tapi juga ditekan untuk selalu ‘on’. 

Pelajar juga suka mengonsumsi jajanan Korea dan Jepang. Kemungkinan ini diakibatkan oleh naiknya ketertarikan–yang dimulai dari media pop kemudian menjalar ke makanan. Namun jajanan Indonesia seperti martabak, terang bulan, cilok, seblak, dan roti bakar masih menjadi primadona di kalangan berbagai usia. 

Menariknya, makanan cepat saji menjadi primadona untuk makan siang dan malam bakk di kalangan pekerja maupun pelajar. Namun pilihan kedua dan ketiga untuk makan siang dan malam tetap diduduki oleh makanan asli Indonesia. 

 

Masa Depan Kebiasaan Pesan Makan Online 

 

Pandemi membuat masyarakat suka memesan makanan daring, tulis riset “Survei Persepsi dan Perilaku Konsumsi Online Food Delivery di Indonesia”. Riset yang dibuat oleh Tenggara Strategics bersama dengan Universitas Prasetiya Mulya menyatakan industri ojek online khusus pengantaran makanan akan terus bertumbuh, bahkan setelah pandemi Covid-19. Alasannya karena layanan ini membuat hidup lebih nyaman, memiliki menu yang beragam, higienis, aman, dan sudah menjadi kebiasaan. Tak hanya itu, 99% konsumen berniat untuk meningkatkan penggunaan layanan pesan makanan online ke depannya. Penelitian ini juga mengkonfirmasi penelitian Jakpat, yaitu Gojek sebagai aplikasi yang paling banyak dimiliki dan paling familiar bagi konsumen. 

 

Tak hanya itu, popularitas pemesanan makanan online diakibatkan oleh keinginan pemesan untuk lebih produktif, ingin menjajal tren kuliner baru, mau mendapatkan makanan secara cepat, dan ketika malas membeli atau masak sendiri.


Walaupun promo layanan antar makanan online semakin sedikit, kemungkinan kita mengurangi kebiasaan memesan makanan online tetap kecil. Karena bagaimanapun juga, memesan makanan via aplikasi jauh lebih enak dan nyaman daripada ke luar rumah. Itulah glimpse of us–dalam arti sebenarnya.