Kenapa Bensin Lebih Sering Dipakai Daripada Diesel?

Beli bensin adalah hal yang biasa dilakukan semua pengendara. Seperti Supra Fit saya, butuh setidaknya satu kali mampir SPBU dalam dua hari kerja. Apesnya, kemarin baru saya isi, semalam sudah dipakai kedua anak saya untuk jajan-jajan di BKT. Jadilah ketika pagi datang, bensin motor mepet habis. Tambah apes di perjalanan ke kantor ditimpa oleh hujan. Untungnya, sisa bensin masih cukup untuk sampai SPBU.

 

Dalam kondisi setengah lembab di dalam jas hujan mengantri bensin, saya bilang ke istri, 

 

“Kayaknya Pertamax aja deh, tapi aku kurang 10 ribu kalau mau sampe penuh.”

 

Istri saya yang sudah saya mintain beli nasi uduk sebelumnya ketimbang makan di rumah menjawab, “gak sekalian di situ aja, ada yang lebih sepi,” sambil nunjuk jalur antrian yang memang lebih sepi, solar.

 

Dilanjut dengan pertanyaan yang berakhiran masam,

 

“Kenapa deh motor tuh gak ada yang pake solar juga? Antriannya lebih pendek. Kalau emang ada, Ayah nyicil motor lagi aja.”

 

Apa Bedanya Bensin vs Diesel?

 

Secara teknis, keduanya berbeda dalam cara pembakaran dan komposisinya. Bahan bakar bensin lebih mudah terbakar pada suhu rendah, makanya lebih ideal untuk kendaraan ringan dengan mesin yang lebih kecil. Sementara diesel (atau lebih terkenalnya di Indonesia dengan nama solar) butuh tekanan yang lebih tinggi untuk terbakar, juga efisien untuk jarak jauh, sehingga lebih cocok untuk kendaraan besar dan berat, contohnya bis.

 

Bensin

 

  • Mesin lebih ringan dan mudah dirawat

Mesin yang menggunakan bahan bakar bensin, biasanya lebih sederhana, lebih ringan, dan lebih mudah dirawat dibandingkan dengan mesin diesel. Hal ini membuat bensin menjadi pilihan populer untuk kendaraan yang sering digunakan di dalam kota atau di perjalanan jarak pendek. Rasanya gak perlu rujukan tambahan untuk membuktikan poin ini, beat mber-mu juga pakainya bensin.

 

  • Performa dan akselerasi yang lebih baik

Kendaraan berbahan bakar bensin cenderung memiliki akselerasi yang lebih responsif, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan.

 

  • Stasiun pengisian lebih banyak

Di hampir setiap sudut kota pasti ada pom bensin. Tapi di daerah tertentu, lebih mungkin menemukan SPBU yang hanya menjual bensin. Contohnya Pertashop/ Pertamini jarang menjual bahan bakar Diesel, sampai-sampai sekalinya ada Pertashop jual bahan bakar diesel, Pertamina mengeluarkan press rilis.

 

Diesel

 

  • Efisiensi bahan bakar untuk jarak jauh

Kendaraan dengan bahan bakar diesel, lebih hemat bahan bakar dan mampu menempuh jarak yang lebih jauh.

 

  • Kapasitas torsi yang lebih tinggi

Mesin diesel menghasilkan torsi yang lebih tinggi pada RPM rendah. Hal ini memberikan kemampuan kendaraan besar mengangkut beban yang lebih berat dengan mudah. Jadi, untuk kendaraan yang memerlukan tenaga besar, diesel menjadi pilihan ideal.

 

Jadi, Kapan Bensin, Kapan Diesel?

 

Memilih bensin atau diesel memang sangat tergantung pada jenis kendaraan dan kebutuhan penggunanya. Untuk kendaraan kecil, bensin lebih nyaman dan mudah dalam akses ke pom bensin. Sementara itu, kendaraan besar yang butuh tenaga lebih besar dan efisiensi yang lebih baik akan lebih diuntungkan dengan bahan bakar diesel.

 

Alaminya, masyarakat lebih banyak menggunakan kendaraan untuk kegiatan sehari-hari seperti ke kantor, pasar, dan sekolah. Hal ini diperkuat dengan jumlah konsumsi BBM jenis bensin lebih tinggi daripada diesel pada sektor transportasi.


Jadi, karena banyak orang yang hanya menggunakan kendaraan untuk kegiatan sehari-hari atau perjalanan jarak dekat, makanya kenapa bahan bakar bensin adalah pilihan yang cocok. Sedangkan, bagi kendaraan komersial dengan load factor yang lebih berat, atau yang sering menempuh jarak jauh, bahan bakar diesel lebih ekonomis dan efisien.