Kenapa Halloween Dirayakan tapi Malam Satu Suro Menyeramkan

Apa Itu Halloween dan Mengapa Dirayakan di Indonesia?

Halloween adalah tradisi dari Barat yang kini populer di Indonesia, khususnya di kalangan anak muda. Perayaan yang jatuh pada tanggal 31 Oktober ini menawarkan kesempatan untuk berkreasi dengan ide kostum Halloween yang unik dan menyeramkan. Jadi, kapan Halloween dirayakan? Tepatnya setiap akhir Oktober, di mana orang mengenakan kostum menarik untuk menakut-nakuti roh jahat, seperti kepercayaan bangsa Celtic kuno. Lalu, apa itu Halloween sebenarnya?

 

  • Halloween adalah perayaan dari Barat setiap 31 Oktober, diadopsi di Indonesia dengan tradisi kostum dan festival unik.

  • Malam satu suro di Indonesia dianggap seram dan lebih penuh refleksi diri, berbeda dari keceriaan Halloween.

  • Ide kostum Halloween dan "Memento Mori" pada Halloween 2024 mengingatkan tentang siklus hidup dan kematian.

 

Kapan Halloween Dimulai dan Bagaimana Sejarahnya?

Halloween tanggal berapa pun di seluruh dunia selalu dikaitkan dengan ritual spiritual. Dulu, bangsa Celtic merayakannya sebagai akhir musim panas dan awal musim dingin yang penuh kegelapan, yang mereka anggap sebagai saat arwah kembali ke bumi. Tradisi ini kemudian diserap oleh bangsa Romawi melalui Festival Feralia dan akhirnya populer dengan tradisi trick-or-treat, di mana anak-anak berkeliling meminta permen sambil memakai kostum.

Halloween vs. Malam Satu Suro: Apa yang Membuatnya Berbeda?

Di Indonesia, ada perayaan serupa namun berbeda, yaitu malam satu suro. Halloween 2024 akan disambut dengan penuh suka cita, sementara malam satu suro kerap dianggap mencekam. Halloween dirayakan dengan keceriaan, labu Halloween berwajah menyeramkan, dan pesta kostum. Sementara itu, malam satu suro lebih sering diisi dengan tirakat dan perenungan untuk menghormati leluhur.

Ide Kostum Halloween dan Kesan Memento Mori

Perayaan Halloween 2024 bukan sekadar mengenakan kostum, tapi juga menjadi ajang untuk mengingat kematian sebagai bagian dari siklus hidup. "Memento Mori" adalah filosofi Barat yang diwujudkan dalam tradisi Halloween, berbeda dengan kesan seram malam satu suro yang penuh ketenangan dan refleksi diri.