Apakah kita pernah membayangkan kiamat internet? Mungkin terdengar seperti plot film sci-fi, tetapi menurut kritikus media Geert Lovink, kiamat internet adalah sebuah kemungkinan yang perlu dipertimbangkan. Dalam karyanya yang berjudul "Extinction Internet", Lovink menegaskan bahwa internet sekarang lebih terkekang oleh kontrol korporasi besar, mengubah ekosistem digital menjadi tempat yang beracun. Ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah kita sedang menuju kiamat internet?
Saat ini, Big Tech seperti Google, Facebook, dan Amazon mendominasi internet. Platform-platform raksasa ini telah menciptakan "realisme platform", di mana kita sulit membayangkan dunia tanpa mereka. Realisme platform adalah kenyataan di mana kita bergantung pada teknologi ini untuk berkomunikasi, bekerja, dan bersosialisasi. Jika internet runtuh, dunia digital seperti yang kita kenal bisa hancur, menciptakan potensi kiamat internet.
Satu hal yang semakin jelas adalah dominasi perusahaan teknologi besar yang memegang kendali penuh atas internet. Seiring dengan monopoli yang terus berkembang, internet menjadi lebih sentralistik, membatasi inovasi, kebebasan berekspresi, dan demokrasi digital. Ketergantungan kita pada Big Tech memicu pertanyaan tentang apakah dunia digital bisa bertahan tanpa mereka, atau apakah kita sedang menuju kiamat internet yang tak terhindarkan.
Sejak internet tumbuh pesat, platform transaksi seperti Craigslist dan eBay telah mengubah cara kita berinteraksi. Dengan kemunculan media sosial seperti Facebook dan Instagram, ekonomi internet semakin berkembang. Bahkan, perusahaan platform publik terbesar saat ini menikmati keuntungan dua kali lipat lebih besar dibandingkan perusahaan tradisional. Namun, di balik kesuksesan ini, muncul bahaya tersendiri—kiamat internet yang bisa terjadi jika monopoli semakin ketat dan inovasi digital semakin terbatas.
Di balik ketidakpermanenan internet, situs-situs mati, dan informasi yang hilang, muncul inisiatif seperti Internet Archive, yang berupaya melestarikan sejarah digital. Namun, apakah arsip digital ini cukup kuat untuk melawan potensi kiamat internet? Jika dominasi Big Tech tidak dibatasi, apakah kita bisa menyelamatkan internet dari kehancuran total?
Selain dominasi korporasi, negara juga memiliki peran dalam kiamat internet. Meski pemerintah seharusnya menjadi pengawas yang memastikan monopoli ini tidak mengancam kebebasan, sering kali mereka kalah dalam regulasi dan pengawasan. Tanpa kontrol yang tepat, internet semakin mendekati titik runtuh, mempercepat kiamat internet yang mungkin saja tak bisa kita hindari.
Ketergantungan kita pada internet dan platform digital yang terpusat membawa ancaman nyata. Kiamat internet bukan sekadar fantasi, melainkan kenyataan yang bisa terjadi jika kita tidak mengubah cara kita menggunakan dan mengatur dunia digital. Masa depan internet ada di tangan kita.