Tujuh tahun yang lalu saya putus dengan pacar setelah dua tahun berhubungan. Untuk move on, saya membuat playlist Spotify yang berisi lagu-lagu dari band yang dia rekomendasikan selama kami pacaran. Saya mendengar playlist ini sambil mengerjakan tugas kuliah sekaligus sesenggukan layaknya orang menyedihkan.
Di masa itu pula, ketika LINE dan Facebook sedang jaya-jayanya, sering muncul percakapan soal genre musik mana yang lebih superior. Stereotip dan karikatur soal musik yang didengarkan oleh orang-orang mulai terbentuk, tapi belum seluas sekarang. Kalau berdasarkan lagu-lagu yang saya suka dari mantan saya, saya bakal masuk ke karakter anak muda sok snob musik karena cuma dengerin King Crimson, XTC, Japan, Kraftwerk, dan Yellow Magic Orchestra.
Tujuh tahun kemudian, mengkarakterisasikan seseorang berdasarkan genre atau penyanyi/band yang seseorang dengarkan masih ramai. Justru karakterisasinya semakin banyak karena bertambahnya orang yang main media sosial, berkembangnya genre musik, dan estetika orang-orang yang lahir dari sintesis dua hal tadi.
annya taylor joke on Twitter: "Serius nanya kenapa perempuan hetero yang pengen ngegaet mas-mas artsy mid jarang mandi musiknya The Smiths, Radiohead, Arctic Monkeys, Joy Division, King Crimson melulu sih emang pada default factory settings atau pada kepaksa suka begituan demi remah2 perhatian" / Twitter
Fenomena ini semakin memperkuat dua hal: bahwa kita sebagai manusia senang mengkategorisasikan orang-orang dan dari kategori ini pula kita menilai karakternya. Ya, termasuk selera musiknya. Ini bukan hanya observasi anekdotal, tapi fenomena sudah diteliti oleh Susino dan Schubert (2020) secara komprehensif. Tapi berhubung tulisan ini hanyalah shitpost, saya tidak akan mengelaborasikan hasil temuannya. Jadi kalian baca saja sendiri di sini.
Untuk membuat peta kompas ini, saya berbincang-bincang dengan beberapa teman (((skena))). Hanya ada 4 kuadran karena secara kategori keempat karakter ini pasti pernah Anda temui sekali dalam hidup Anda. Atau ya, teman-teman Anda bisa masuk ke keempat kategori in. Atau Anda sendiri masuk dalam salah satu kategorinya? Wallahualam!
1. Musik bospuan (girlboss): Blackpink, Taylor Swift, Rosalia, ABBA, Nicki Minaj, Ariana Grande, Charlie XCX, Mitski, Lana Del Rey, BTS, MAMAMOO, Reality Club, Phoebe Bridgers, Fiona Apple, Yeni Inka, Lady Gaga, Isyana Sarasvati, Mocca, Barasuara, HIVI!
2. Musik mbak-mbak arthoe Scott Pilgrim: Belle and Sebastian, Fleur, Grrrl Gang, Siouxsie and the Banshees, Kate Bush, Allvvays, girl in red, Sufjan Stevens, The Marías, Kero Kero Bonito, King Crimson, Joy Division, Melanie Martinez, Clairo, White Shoes and the Companies, Hara, Perunggu, Float
3. Musik incel/selpaksa/perjaka bapuk: The Smiths, Radiohead, .feast, Hindia, Abah Lala, Black Country New Road, Black Midi, Car Seat Headrest, Neutral Milk Hotel, Weezer, Wilco, The Microphones, The Walters, My Bloody Valentine, Slowdive, Aphex Twin, Loona, Sore, Efek Rumah Kaca, Bedchamber, Senyawa, Sajama Cut
4. Musik ngab-ngab skuy nongkrong: Hindia, .feast, Arctic monkeys, Sal Priyadi, boy pablo, fourtwnty, the 1975, The Strokes, Rex Orange County, Homicide, Bars of Death, New Jeans, Twice, Dzulfahmi, Tulus, Ndarboy Genk, Denny Caknan, Near, Sisitipsi, Jason Ranti