Membedah Jadwal KAI Bogor-Jakarta: Rute Padat, Headway Kilat

Anatomi Jadwal KRL Bogor - Jakarta Kota

 

1. Jadwal KRL Bogor sangat berdekatan satu sama lain, sekitar 5-10 menit, terutama saat jam sibuk.

2. Jalur KRL Bogor-Jakarta Kota terbagi menjadi blok pariwisata, perkantoran, dan pemukiman.

3. Stasiun Manggarai adalah titik transit utama dengan volume penumpang yang sangat tinggi.

Jalur Kereta Rel Cepat (KRL) lintas Bogor-Jakarta Kota menjadi satu-satunya trek yang melintasi tengah-tengah nya Kota Jakarta. Dulunya jalur ini dipenuhi jadwal kereta yang menghubungkan kota lama Jakarta (Oud Batavia) di Utara ke Kota Baru (Weltevreden) di Selatan hingga ke Bogor (Buitenzorg).

 

Secara sederhana jalurnya dibagi menjadi tiga melintasi kawasan blok pemukiman, perkantoran, dan pariwisata. Blok Pariwisata melintang sepanjang Stasiun Jakarta Kota di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat hingga Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. 

 

Blok Perkantoran melintang dari lepas Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan hingga Stasiun Depok Baru, Depok. Sementara kawasan pemukiman dari Stasiun Depok hingga Stasiun Bogor. 

 

Dengan rute yang panjang dan harga tiket yang terjangkau (Rp 3.000-6.000) membuat KRL menjadi transportasi publik andalan masyarakat hinterland (Bogor dan Depok) ke Jakarta dan sebaliknya. Terbukti dari padatnya jadwal KRL dan volume penumpangnya dengan total sekitar 966 perjalanan selama seminggu

 

Selama menggunakan rute ini, waktu tunggu kereta (headway) pada jawal KRL terhitung cepat—biasanya kereta akan muncul setiap 5-10 menit sekali, bahkan pernah hanya 3 menit saja. Ya, bisa secepat ini karena ada penambahan kecepatan kereta menjadi 80km/jam di lintas Manggarai-Bogor per November 2023.

 

Saluran Youtube bernama Shindo Ride baru-baru ini membuat video berjudul “South East Asia’s Best Commuter Rail Line | Bogor Line Explained.” Poin pentingnya, headway (jarak antar kereta) pendek memanglah menjadi keistimewaan lintas Bogor. 

 

Sebagai perbandingan jalur sibuk lainnya Blue Line, yang meliputi loop Line (Cikarang-Pasar Senen-Cikarang) maupun (Cikarang–Manggarai–Cikarang) headway-nya sekitar 9-15 menit dengan sudah adanya penambahan kecepatan 95 km/jam per Juni 2023. Serta Green Line (Tanah Abang–Rangkasbitung) yang headway-nya mencapai 15-20 menit. 

 

Sementara dari segi kepadatan volume penumpang, jangan ditanya. Jika kamu naik KRL Jakarta Kota-Bogor pada jam-jam sibuk, utamanya pulang kantor  (17:00 - 21:00), jangan harap mendapat tempat duduk, yang ada kamu bagaikan tumpukan sarden dalam kaleng. Bahkan per Januari 2023 lalu, lintas Bogor mencatat volume pengguna hingga 10,44 juta penumpang; terbesar dibanding jalur lainnya. Di jam-jam sibuk ini juga headway antar KRL Jakarta Kota-Bogor semakin berdekatan. Yang mana dalam rentang 1 jam bisa terdapat 11 jadwal KRL yang melintas dari jam-jam biasa yang frekuensinya sekitar 5-7 rangkaian perjamnya.

 

Jika terjebak dalam jam-jam sibuk, terutamanya pulang kantor pilihannya antara nekat masuk atau bersantai dulu di sekitaran stasiun keberangkatan sambil menunggu gerbong KRL sedikit renggang di jam-jam hampir larut. 

Pemukiman, Perkantoran, dan Pariwisata

Dari Stasiun Jakarta Kota hingga Manggarai  KRL akan berjalan di viaduk atau trek layang hingga Stasiun Manggarai. Sepanjang lintas ini juga meliputi beragam destinasi turis Jakarta.

 

Stasiun Jakarta Kota berdekatan dengan kawasan wisata Kota Tua yang tak pernah sepi kecuali turun hujan. Sebagai stasiun terminus, Jakarta Kota termasuk stasiun besar tipe A, sehingga di dalamnya terdapat banyak tempat ‘nongkrong’. 

 

Lepas Jakarta Kota, KRL akan melewati Stasiun Jayakarta, Mangga Besar, dan Sawah besar. Hal menarik dari ketiga stasiun ini adalah jaraknya yang berdekatan bahkan cenderung mepet, hanya terpisah sekitar 1 km saja. 

 

Tak sampai 1 km dari Sawah Besar, KRL tiba di Stasiun Juanda. Stasiun ini terletak di kawasan yang dulunya adalah weltevreden, sekarang kawasannya berkembang menjadi destinasi wisata. Masjid Istiqlal, Katedral Jakarta, Pasar Baru, dan Lapangan Banteng menjadi mayoritas kunjungan atraksi turis. Stasiun Juanda juga berdekatan dengan communal space Pos Bloc yang berdiri di bekas gedung Filateli, tempat hits di kalangan anak muda Jakarta. 

 

Stasiun Gondangdia berdekatan dengan Monas dan Perpustakaan Nasional, terdapat juga kuliner legendaris Sop Buntut Cut Meutia jika turun menuju arah Jalan Srikaya 2. 

 

Stasiun Cikini berdekatan dengan kawasan Taman Ismail Marzuki yang sepanjang jalannya bertebaran berbagai kuliner, serta terdapat beberapa coffee shop yang berdiri di sekitaran stasiun. Dalam Stasiun Cikini juga memiliki musholla yang cukup besar dan nyaman untuk beribadah serta melepas pegal sebelum berjuang kembali. 

 

Sebab lepas Stasiun Cikini, KRL menuju stasiun transit Manggarai. Meskipun dari Stasiun Juanda hingga Cikini biasanya gerbong-gerbong KRL sudah mulai penuh sebab melintasi pusat kota, di stasiun Manggarai lah puncaknya, dengan rata-rata 120,000 – 160,000 orang transit tiap harinya. 

 

Dorong-dorongan dan desak-desakan masuk KRL menjadi hal umum. Rute KRL sepanjang Stasiun Manggarai hingga Depok Baru menjadi resiko perjalanan yang penuh sesak. Terhubung dengan blok perkantoran, perbelanjaan, dan bisnis melalui beberapa stasiun yang terintegrasi transportasi publik lainnya. 

 

Stasiun Tebet, pintu barat terintegrasi Transjakarta 6C dan 6D menuju kawasan perkantoran di Kuningan; Stasiun Cawang terintegrasi Stasiun LRT (Cibubur dan Bekasi) dan Halte TransJakarta Cikoko di mana terdapat TransJakarta koridor 9 (Pluit–Pinang Ranti) melewati Semanggi, Senayan, dan Central Park Mall; Stasiun Tanjung Barat terintegrasi dengan koridor TransJakarta D21 (Universitas Indonesia – Lebak Bulus) yang memiliki pemberhentian di Stasiun MRT Fatmawati dan Lebak Bulus yang dapat mencapai kawasan hiburan Blok M hingga pusat kota Bundaran HI.

 

Di perbatasan antara Jakarta Selatan dan Depok, KRL melintas dua kampus Universitas Indonesia dan Pancasila, keduanya merupakan penggerak perjalanan yang cukup besar, andalan para mahasiswa nglaju

 

Lepas stasiun Depok Baru, lintasan KRL dikelilingi kawasan permukiman umumnya sepanjang lintas Stasiun Depok hingga Bogor berisi para penumpang utama jalur Bogor, tempat tinggal sebagian besar pekerja komuter. Stasiun Bogor dan Citayam biasa menjadi penyumbang keberangkatan terbanyak dengan rataan 18.000-30.000 penumpang yang naik pada hari kerja. Per April 2024, pasca lebaran pada hari kerja dari pagi hingga siang saja stasiun Bogor bisa menyumbang hingga 28.085 penumpang, sementara stasiun Citayam 24.680 penumpang. Stasiun Bojong Gede juga jadi pemberangkatan ramai lainnya dengan 23.347 penumpang. 

 

Jarak antar stasiun juga mulai merenggang menjadi 4-8 km memasuki daerah penyanggadari sebelumnya Jakarta Kota hingga Depok Baru jarak antar stasiun hanya 1-4 km. 

Enak Sebelum atau Setelah Switchover?

Sebelumnya Rute KRL dari Bogor memiliki dua jalur, pertama Bogor–Jakarta Kota (Red Line) dan yang kedua loop line Bogor–Jatinegara (Yellow Line). Namun, jalur kedua dinonaktifkan setelah switchover pada 28 Mei 2022. Jalur Jatinegara sekarang milik KRL jalur Cikarang (Blue Line). 

 

Imbasnya bagi penumpang Bogor dan Depok jadi harus transit lebih dulu di stasiun Manggarai terutama yang ingin menuju stasiun Sudirman (kawasan perkantoran) dan Tanah Abang (kawasan perbelanjaan). Sehingga, bagi sebagian masyarakat Depok dan Bogor, jalur lama lebih baik. 

 

Namun, sebagian masyarakat Cikarang dan Bekasi menganggap jalur baru lebih baik karena menghubungkan langsung stasiun-stasiun strategis Sudirman, Pasar Senen, dan Tanah Abang tanpa perlunya transit.