Menjulang dan Mengakar

Menjulang dan Mengakar 

Material: 
Drawing Pen di atas kertas

Konsep karya:
Mempunyai kira-kira lima belas menit untuk merenung, aku memilih untuk mengingat kembali apa yang terjadi padaku dalam kurun waktu 27 tahun terakhir. Kebanyakan adalah hal-hal sederhana, misalnya makanan yang dulu aku sukai, film yang pernah aku tonton, musik yang pernah kudengar, destinasi liburanku, momen yang kulewati bersama teman-teman, dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak penting namun tetap saja berkerak di lekukan otak ini. 

Seiring bertambahnya umurku, terjadilah pergeseran selera. Sesederhana aku yang saat ini menyukai teh panas, minuman yang sewaktu kecil tidak aku sukai kecuali saat sakit. Atau lidah dan perutku yang lebih mentolerir rasa pedas dibanding dulu. Playlist yang berubah-ubah tergantung lagu yang senang aku dengarkan di periode tertentu, entah karena pengaruh keluarga ataupun hasilku berkelana di dunia maya. Tiba-tiba aku senang menggambar komik, lalu tahun depannya aku senang doodle sederhana. Aku yang payah dalam olahraga di waktu kecil, namun di kantor menjadi andalan apabila ada pertandingan persahabatan antar departemen. 

Walaupun banyak yang hilang dan berganti, ada juga yang terawetkan hingga hari ini. Kue cantik manis dan nagasari yang kusukai hingga sekarang. Kecintaanku akan segala warna. Lagu-lagu tahun 1980-an dan 1990-an yang beberapanya masih familiar di kupingku. Hobi-hobiku yang masih itu-itu saja tapi hanya berubah bentuknya, seperti mendengarkan musik, menggambar, dan membaca. Kukira otakku sudah penuh dan tak mampu membentuk kesukaan baru dan melestarikan minat lama, namun ternyata hal-hal itu hanya tersimpan rapi di arsip-arsip yang terletak di segala penjuru benak, menunggu dipanggil oleh kartu panggil.  

Aku suka membayangkan manusia seperti pohon yang membentuk akar kemudian tumbuh menjulang tinggi. Memori selama hidup menjadi pupuk yang menyuburkan kita sebagai benih. Kita bertumbuh dan menguatkan diri dengan memori dan pembelajaran yang mengisi hari-hari. Kemudian hal itu menjadikan kita sebagai satu individu yang lain daripada yang lain.