Bagi para jobhunter, mencari lowongan pekerjaan sudah cukup menantang tanpa risiko tambahan. Namun, belakangan ini, banyak laporan yang mengungkap adanya penyalahgunaan data pribadi dari para pelamar oleh oknum perusahaan yang menawarkan iklan lowongan pekerjaan. Hal ini menjadi peringatan serius, terutama bagi para pencari kerja di usia 18-25 tahun.
Di Indonesia, ada banyak kasus di mana data pribadi pelamar disalahgunakan untuk mengajukan pinjaman online. Data Kartu Keluarga (KK) dan KTP pelamar digunakan tanpa izin untuk berbagai keperluan ilegal, seperti yang dialami puluhan jobhunter di Jakarta Timur. Mereka kini terjebak utang dari pinjaman online karena data mereka disalahgunakan oleh oknum perusahaan yang mereka percayai.
Tidak berhenti sampai di situ, seorang HRD di perusahaan nikel di Halmahera Selatan juga diduga menyalahgunakan data karyawan untuk pengajuan pinjaman hingga puluhan juta. Kasus-kasus ini menjadi contoh nyata dari risiko yang harus dihadapi oleh para pencari kerja saat ini.
Banyak poster lowongan pekerjaan dan info loker Karawang kini memuat persyaratan yang cukup rumit. Selain pengalaman kerja yang tidak relevan, para pencari kerja sering kali diharuskan menyertakan dokumen seperti SKCK, surat sehat, bahkan akun media sosial di tahap awal pendaftaran. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah benar perusahaan membutuhkan semua data tersebut untuk proses seleksi? Ataukah ini hanya celah untuk eksploitasi data pelamar?
Mengingat risiko yang ada, berikut adalah beberapa tips aman bagi para jobhunter dalam melamar loker parttime, loker freshgraduate, atau pekerjaan lainnya:
Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia sudah lebih dulu menerapkan peraturan ketat terkait perlindungan data pribadi. Di Indonesia, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi mulai berlaku, namun implementasinya masih harus didukung oleh sistem hukum yang lebih kuat. Pemerintah juga diharapkan menindak tegas perusahaan yang terbukti menyalahgunakan data pelamar kerja.
Diharapkan, dengan adanya perlindungan hukum yang lebih ketat, para jobhunter bisa merasa lebih aman dalam melamar pekerjaan tanpa takut data mereka disalahgunakan. Namun, untuk saat ini, langkah pencegahan mandiri tetap menjadi perlindungan utama yang bisa dilakukan. Jangan sampai upaya melamar lowongan pekerjaan menjadi pintu bagi pihak tak bertanggung jawab untuk mengakses data pribadi Anda.