Analisis Putusan MK Terkait Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024

Analisis Putusan MK Terkait Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 pada Rabu (24/4/2024). Putusan ini menyusul penolakan gugatan dari paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sebagai respons, PT Binokular Media Utama melakukan riset media monitoring untuk memahami tren pemberitaan dan percakapan di media massa dan media sosial terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

Tren Pemberitaan Media Massa dan Media Sosial

Menurut Manajer News Data Analytics Binokular, Nicko Mardiansyah, eksposur pemberitaan tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres mencapai puncaknya pada tanggal 22 April 2024, saat pembacaan putusan MK dilakukan. Isu-isu yang paling banyak disorot antara lain penolakan gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, amicus curiae dari berbagai pihak, ucapan selamat untuk Prabowo-Gibran, demonstrasi jelang dan pasca putusan MK, serta rencana gugatan PDIP ke PTUN. Hal yang sama juga terjadi di media sosial, di mana warganet mengekspresikan pendapat mereka terutama melalui platform YouTube dan Twitter.

Analisis Percakapan di Media Sosial

Manajer Social Media Data Analytics Binokular, Danu Setio Wihananto, mencatat bahwa respon positif warganet cenderung memiliki keterlibatan interaksi yang lebih kecil dibandingkan dengan konten yang kontra terhadap putusan MK. Meskipun demikian, respon positif tersebut mengapresiasi keadilan putusan MK dan tegaknya konstitusi. Sementara itu, respon kontra umumnya berasal dari kekecewaan netizen yang meragukan keadilan MK karena diduga adanya nepotisme dan intervensi.

Proyeksi Isu dan Opinion Leader

Meningkatnya pemberitaan dan percakapan di media sosial menjadi landasan bagi isu-isu yang diproyeksikan tetap akan muncul, seperti dissenting opinion tiga hakim, ucapan selamat bagi Prabowo-Gibran, demonstrasi massa, imbauan rekonsiliasi, dan proses transisi pemerintahan baru. Dalam analisis SNA, kluster percakapan kontra didominasi oleh akun influencer seperti Msaid Didu, Mohmahfudmd, Geloraco, dan lainnya. Sementara itu, kluster argumen pro muncul dari akun-akun yang mendukung Prabowo, Partai Gerindra, dan Yusril Ihza Mahendra.

 

Putusan MK terkait Pilpres 2024 telah menjadi sorotan utama di media massa dan media sosial. Berbagai isu dan opini dari berbagai pihak menjadi bagian dari percakapan publik. Proyeksi isu-isu tersebut menunjukkan bahwa perdebatan akan terus berlanjut, sementara dukungan dan penolakan terhadap putusan MK masih menjadi fokus utama. Sebagai pihak yang terlibat dalam proses demokrasi, penting bagi semua pihak untuk menghormati proses hukum yang telah berlangsung dan mengambil pelajaran untuk memperbaiki penyelenggaraan pemilihan umum di masa depan.