Ketiga Kalinya, Kilang Pertamina Plaju Ajak Mahasiswa Sumbagsel Tingkatkan Kelas UMKM Binaan Perusahaan
Palembang, 21 Januari 2024 - Kilang Pertamina Plaju terus mendorong UMKM binaannya untuk maju dan berdaya.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), perusahaan pengolahan migas dan petrokimia di Kota Palembang ini menginginkan kemajuan bukan hanya untuk perusahaan, namun juga ingin memberi dampak bagi komunitas sekitar, termasuk pelaku UMKM.
Salah satu bentuk dukungan itu dengan pergelaran Small Medium Enterprise Empowerment Competition (SMEEC) yang pada 2024 ini diselenggarakan ketiga kalinya sejak 2021 lalu, dengan mengusung tema “Embracing Innovations for Sustainable Growth”.
Lewat kompetisi ini, Kilang Pertamina Plaju mengajak mahasiswa dari seluruh Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) berkolaborasi dalam pendampingan delapan UMKM binaan.
Adapun kampus asal peserta yang terpilih mengikuti kompetisi ini yakni Universitas Sriwijaya, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Universitas Bengkulu, dan Universitas Kader Bangsa (UKB) Palembang.
Kompetisi ini semakin disambut antusias mahasiswa. Terbukti, sebanyak 118 tim mahasiswa dari berbagai kampus di Sumbagsel mendaftarkan diri di ajang 3rd SMEEC, sebelum akhirnya mengerucut menjadi 8 (delapan) tim usai melalui rangkaian seleksi awal yang melihat ketajaman analisis SWOT peserta terhadap UMKM yang akan dibinanya.
Mahasiswa Rasakan Langsung Pengalaman Berbisnis
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan, pihaknya sangat mendorong pengembangan UMKM binaan melalui kreativitas anak muda yang mampu menangkap tren modernisasi dan digitalisasi.
“Tentunya teman-teman mahasiswa akan mendapat pengalaman berharga, terjun langsung ke pelaku usaha, jeli melihat potensi yang bisa dikembangkan agar menjadi usaha yang naik kelas,” tutur Rachmi.
Delapan UMKM di kecamatan Plaju dan Banyuasin I, yang akan dibina itu diharapkan berkembang dan ditingkatkan levelnya baik dari segi operasional bisnisnya yang lebih modern, jangkauan pemasaran yang lebih luas hingga peningkatan omzet dan laba yang signifikan.
Pemerintah Kecamatan Plaju yang diwakili Lurah Plaju Ilir, Amancik mengatakan, pemerintah amat berterimakasih atas hadirnya program kreatif yang memberdayakan masyarakat pelaku usaha di Kecamatan Plaju.
“Atas nama Kecamatan Plaju, kami ucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada Kilang Pertamina Plaju yang selama ini begitu banyak mendukung UMKM kita terutama di Kecamatan Plaju,” kata Amancik.
Diakuinya, saat ini UMKM di Kecamatan Plaju semakin mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Ia berharap, kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah di Sumbagsel ini mampu memompa semangat pelaku UMKM di Kecamatan Plaju agar terus naik kelas.
Pada sesi ini, peserta juga mengikuti coaching dari praktisi bisnis di kota Palembang, seperti Coach Saefullah, Ika Sasti Ferina (Dosen Fakultas Ekonomi Unsri), dan Nurul Annisa Safitri (Chef Nunu), alumni Masterchef Indonesia.
Sehingga, kepekaan terhadap permasalahan yang dihadapi UMKM semakin tajam dan solusi yang ditawarkan semakin konkret, dan pada akhirnya delapan besar peserta SMEEC ini akan bersaing meraih gelar juara secara berurutan.
Bisnis Kuliner, Fashion Hingga Kerajinan
Delapan UMKM binaan yang akan didampingi ini, mayoritas bergerak di bidang kuliner, misalnya Kentang Mustofa by Azalea Catering, yang mengolah kentang menjadi makanan siap saji, kemudian Keripik Tempe Bu Mar yang mengolah tempe menjadi keripik dengan varian rasa, Keripik Pakcoy Bina Tani Berkah yang mengolah sayur pakcoy menjadi keripik renyah.
Lalu ada UMKM Mau Mauqu, olahan minuman yang berasal dari madu dengan campuran susu dan kurma asli yang berkhasiat, dan Bako Legenda Mega, olahan aneka bakso dan makanan seafood yang fresh.
Kemudian ada juga UMKM Mahar Palembang Murah, kerajinan mahar dari kertas dan koin yang dikreasikan dengan menarik, UMKM Mari Berkarya yang mengolah ekstraksi belimbing wuluh menjadi berbagai macam produk berguna, dan ada juga UMKM Rosella Hijab, kain cetakan daun yang dapat dibuat berbagai kerajinan seperti jilbab dan produk fashion lainnya.
Beri Modal Pendampingan 4 Juta Rupiah
Kompetisi SMEEC ini tidak hanya bertujuan menjadi ajang kompetisi antar mahasiswa semata, namun ada nilai kolaborasi dan inovasi yang dijadikan nilai utama dalam perhelatannya, sebagaimana dikatakan Rachmi.
“Kami ingin para mahasiswa menumbuhkan kepekaannya untuk mampu berkolaborasi dengan UMKM, dan pada saat yang sama memancing kreativitas dan inovasi agar menciptakan nilai tambah bukan hanya untuk mereka, namun juga untuk masyarakat dalam hal ini pelaku usaha yang selalu kita dorong untuk naik kelas,” tutupnya.