Pegadaian Yakin Investasi Emas Masyarakat Akan Terus Naik
PT Pegadaian (Persero) optimis investasi emas masyarakat Indonesia akan terus naik seiring dengan meningkatnya literasi investasi masyarakat. Pernyataan ini diucapkan oleh Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian (Pegadaian), Riana Rifani, di konferensi pers yang diadakan di Erian Hotel, Jakarta, Kamis (3/20).
Sentimen positif ini datang dari diresmikannya bank emas (bullion bank) oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025 lalu. Sebagai informasi, bank emas milik Pegadaian ini merupakan bank emas pertama Indonesia berdasarkan yang didirikan berdasarkan Persetujuan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion PT Pegadaian bernomor S-325/PL.02/2024 yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam konferensi pers ini, Riana menyatakan Pegadaian menjamin simpanan emas masyarakat aman disimpan di bank emas. “Perencanaan bank emas ini sudah diadakan dari tiga tahun lalu,” tuturnya. “Bank emas ini juga sudah disertifikasi aman oleh organisasi internasional.” Namun ia tidak menyebutkan nama organisasi yang dimaksud.
Sejauh ini, Pegadaian telah menyediakan empat jenis layanan transaksi emas, seperti deposito emas, pinjaman modal emas ke pelaku usaha atau industri, jasa titipan emas untuk korporasi yang ingin menjaga harga aset mereka, dan perdagangan emas untuk pembeli individu dan perusahaan.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian (Persero) Riana Rifan (kiri) bersama dengan Editor Eksekutif Tempo Lestantya R. Baskoro (kanan) di konferensi pers yang dilaksanakan di Hotel Erian, Jakarta, Kamis (20/3).
Adanya bank emas ini diharapkan bisa meningkatkan literasi investasi masyarakat, terutama generasi muda seperti gen Z dan millenial. “Menabung emas di Pegadaian mulai bisa dibeli dari Rp 10.000,” kata Riana. Ia juga menambahkan masyarakat bisa membeli baby gold (emas sebesar 0,001-0,005 gram) sebagai langkah awal dalam investasi emas.
Kehadiran bulan Ramadhan 2025 juga meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk menginvestasikan emas mereka, dibuktikan dengan kenaikan harga emas di Pegadaian per hari ini (20/3) mencapai Rp1,75 juta per 1 gram. Meskipun transaksi emas terus meningkat, Riana meyakinkan bahwa stok emas Pegadaian akan selalu mencukupi permintaan masyarakat.
“Kita terus dinamis merespons permintaan atau demand dari masyarakat sendiri. Tapi yang jelas untuk ketersediaan, insya Allah, selalu aman karena kita selalu menganalisis kondisi makro, mikro, fundamental, maupun teknis supaya ketersediaan selalu ada,” jawabnya.
Ia pun melanjutkan, “pasokan emas Pegadaian akan selalu bertambah. Sampai dengan saat ini, untuk stok emas di tahun lalu ada 9 juta ton. Di tahun ini saja berpotensi naik menjadi 10 juta ton.”
Sebagai gambaran, per November 2024 Pegadaian membukukan omzet sebanyak Rp 230 triliun, dengan barang jaminan berupa emas mencapai 92 ton, serta saldo Tabungan Emas mencapai 10,3 ton.
Riana berharap dengan kemunculan bank emas ini akan mendorong investasi emas masyarakat dan meningkatkan rasa percaya masyarakat dan perusahaan dalam menginvestasikan kekayaan mereka ke Pegadaian.