Apa yang Tidak Dibicarakan ketika Membicarakan Evangelion
Shin Japan Heroes Universe dan bagaimana Anno membawa Neon Genesis Evangelion di dalamnya?
Oleh: Akbar Danis
Kamu bisa dengan mudah menemukan orang memakai avatar Shinji, atau menggunakan Evangelion sebagai pick up line saat mendekati seseorang. Evangelion hidup bukan cuma dari karyanya, ia bisa dikatakan bahkan sudah jauh terlepas dari karya itu sendiri: ia sering dibicarakan dalam beragam frame mulai dari psikologi hingga filsafat. Ia menghimpun penggemar-penggemar baru sepanjang waktu, menimbulkan pembacaan-pembacaan dan mitos seputar Evangelion, hingga memberi influence bagi kreator-kreator hari ini.
Namun demikian, masih ada satu pertanyaan besar yang belum mendapatkan jawaban yang pasti: "Apakah Anno akan menghidupkan kembali Neon Genesis Evangelion?"
Pertanyaan ini sangatlah wajar, terutama karena serial ini kemudian melahirkan ribuan penggemar yang fanatik siap untuk melawan segala rintangan demi melihat serial favorit mereka kembali mengudara. Anno memberikan jawaban atas pertanyaan ini dengan menghidupkan kembali serial tersebut dari tidur panjangnya melalui quadrilogi. Dengan menjaga plot cerita yang hampir sama, namun dengan keajaiban yang berhasil menghilangkan dahaga penggemar akan kelanjutan cerita tersebut.
Dan tidak hanya sampai di situ.
Shin Japan Heroes Universe: Sebuah Semesta Penghormatan terhadap Tradisi Cerita
Kini, setelah quadrilogi usai. Anno kembali dengan Shin Japan Heroes Universe.
Shin Japan Heroes Universe merupakan waralaba yang di dalamnya mengusung empat serial besar yang meliputi Neon Genesis Evangelion (Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time), Shin Godzilla, Shin Kamen Rider, dan Shin Ultraman. Anno membungkus cerita-cerita yang, jika dilihat sepintas lalu, tak ada kaitan secara langsung ke dalam tema ‘Shin’ yang menurut Akihiro Yamauchi, produser Shin Godzilla, dipilih karena memiliki arti beragam: "baru" (新), "sejati" (真), atau "dewa/allah" (神)
Pondasi awal dalam waralaba Shin Japan Heroes Universe juga telah terpampang di layar lebar secara keseluruhan. Shin Godzilla tayang pada 2016, Evangelion: 3.0+1.0 Thrice Upon a Time pada 2021, Shin Ultraman di 2022 hingga Shin Kamen Rider pada 2023.
Pertanyaan baru muncul: bagaimana waralaba itu akan berjalan? Apa yang akan dilakukan Anno mengenai cerita Neon Genesis Evangelion dalam Shin Japan Heroes Universe? Dan, yang lebih penting, kenapa waralaba ini perlu ada?
Untuk menjawabnya, mari kita lihat penggalan surat pribadi yang ditulis oleh Anno kepada para penggemarnya pada April, 2015 lalu.
“Sekarang, 20 tahun setelah Evangelion asli ditayangkan, kami telah menunggu lebih dari dua tahun, dan entah bagaimana kami melanjutkan pekerjaan menuju penyelesaian versi teatrikal Shin Evangelion. Itu karena orang-orang di sekitar saya, dan semua penggemar anime, mendukung motivasi saya untuk membungkus ceritanya. Terima kasih banyak. Dan saya akan sangat senang jika anda memberi saya waktu sampai rilisnya Shin Eva, ” Ungkap Hideaki Anno.
Konteks surat itu adalah pada 2012 lalu, setelah rilis Evangelion: Q, sang sutradara jatuh ke dalam depresi gara-gara kecapekan secara emosional dari proyek tersebut. Tahun 2013, dia merasakan emosi negatif dan berjuang dengan kemerosotan kesehatan mentalnya, yang mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Tapi berkat dukungan istri, teman-teman, dan komunitas anime, dia berhasil melalui masa-masa sulit itu.
Pada waktu itu, Anno ditawari oleh Toho untuk menyutradarai film Shin Godzilla. Awalnya dia ragu, tapi akhirnya dia menerimanya dengan menganggapnya sebagai kesempatan untuk berkontribusi dalam tradisi genre yang sudah mengakar. Dia mulai mengembangkan alur cerita dan tema film tersebut.
“Ini bukan hanya kelanjutan dari masa lalu tetapi juga sebuah doa untuk kebangkitan film fantasi sains, keinginan yang saya tuangkan dalam Museum Tokusatsu. Ini adalah sebentuk rasa hormat kepada para pencipta sebelum saya dan karya-karya masa lalu, serta pemenuhan niat dan tanggung jawab saya. Saya memutuskan untuk menerima tawaran itu. Saya melihatnya sebagai tantangan sekali seumur hidup yang hanya bisa saya ambil sekarang, pada saat ini. Saya menyadari bahwa saya tidak bisa maju tanpa menggabungkan karya-karya baru dalam diri saya, selain Evangelion, jadi saya memutuskan untuk mengambil proyek ini.” sambungnya.
Obsesi Kreator, Penantian Penggemar
Sampai disini, kita bisa melihat Anno memiliki obsesi untuk kembali menghidupkan medium kesayangannya. Ia berusaha menciptakan sebuah semesta di mana Godzilla dan Eva dapat bersama, yang menurutnya penting bagi Jepang sendiri sebagai negara tempat cerita itu lahir. Semesta itu adalah Shin Japan Heroes Universe.
Akan tetapi, Shin Japan Heroes Universe tidak akan mengusung plot-plot canon di serial-serial sebelumnya, kecuali jika Anno sendiri mengubahnya. Waralaba ini dapat dikatakan sebagai serial tematik yang tidak mengikuti karakter atau cerita yang sama dengan pendahulunya; sebaliknya, waralaba ini hanya mengikuti kesamaan tema yang ada di dalamnya.
Jadi, bagaimana Anno akan menghubungkan keempat serial yang, bisa dikatakan, sangat berseberangan dengan hanya menghubungkan ide inti setiap serial itu, tanpa memakai cerita-cerita sebelumnya? Hanya Anno yang dapat menjawabnya. Penggemar cuma bisa menerka-nerka belaka.
Banyak situs di internet, seperti TvTropes, menganggap film Rebuild of Evangelion, termasuk bagian akhirnya, sebagai bagian dari serangkaian tema yang didasarkan pada penggunaan versi rebuild dalam materi promosi dan crossover. Namun, ini hanyalah spekulasi, seperti yang banyak diungkapkan oleh penggemar serial ini. Kita tidak akan tahu dengan pasti kebenarannya sampai Anno secara resmi mengungkapkannya dalam pernyataannya sendiri.
Dalam perjalanan panjangnya, Neon Genesis Evangelion telah menjadi lebih dari sekadar sebuah serial anime. Ia telah menyentuh hati dan pikiran banyak penggemar, menciptakan diskusi, mitos yang cenderung lebih gila dari cerita Evangelion sendiri, dan pengaruh yang melintasi ragam medium. Dengan hadirnya Shin Japan Heroes Universe, Hideaki Anno kelihatan tengah berusaha keras menjaga api Evangelion tetap berkobar. Meski banyak pertanyaan yang belum terjawab, satu hal yang pasti adalah bahwa semangat dan dedikasi Anno dalam menghadirkan karya-karya terbaru bagi penggemarnya tetap tak tergoyahkan.