Social Media Brainwash

SOCIAL MEDIA BRAINWASH
-nidiansrafi-

Media:
Kertas
Drawing Pen
Pulpen warna merah


Proses pengerjaan:
Pertama yang dilakukan itu menyusun kata menjadi mind mapping sehingga terbentuklah gambaran ide kasar.
Lalu setelah itu dibuat sketsa menggunakan pensil guna menentukan garis agar tidak terjadi banyak kesalahan dalam membuat detail lineart.
Detailing garis pada gambar.
Menambah arsiran pada gambar agar terlihat lebih volume.
Terakhir yaitu menghapus sisa-sisa pensil agar detail dan pesan pada gambar menjadi lebih tersampaikan.

Gambar ini berisi beberapa simbol, yaitu:

Tangan: merepresentasikan tangan manusia yang memegang kendali penuh atas suatu keputusan.

Mulut yang tertutup resleting: merepresentasikan kontrol dalam kebebasan berpendapat seseorang bahwa sebenarnya kebebasan berpendapat itu tidak bebas.

Jari dengan mata diperban: merepresentasikan jari-jari yang mengumbar ujaran-ujaran kebencian atau hoax dalam bermedia sosial.

Akar: merepresentasikan jaringan internet yang saling terhubung satu sama lain.


Karya ini dibuat berdasarkan fenomena yang terjadi hingga saat ini. Ide ini muncul ketika kebiasaan-kebiasaan masyarakat modern saat ini yaitu berselancar di internet khususnya dalam bermedia sosial yang menimbulkan keresahan tersendiri untuk saya pribadi.

Karya ini bercerita tentang masyarakat modern yang hidup dalam ‘penjara digital’ bernama media sosial. Ia seakan-akan memberikan kebebasan ke penggunanya, padahal kebebasannya bersifat semu. Ada banyak kejadian dimana seseorang mengungkapkan suatu kebenaran, tapi kebenaran itu malah ditutup-tutupi oleh pihak yang tersinggung. Pertikaian pun berakhir dengan perselisihan dan tak jarang, sampai memunculkan permusuhan. 

Media sosial saat ini juga bersifat candu. Kita dibuat tak bisa lepas dari jaring-jaring digital yang terlanjur mengakar dan menjerat kita semua.