Spill The Tech

Bahaya Gas Air Mata

Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Gas Air Mata: Dampak dan Bahaya Gas Air Mata

Jenis-Jenis Gas Air Mata

Gas air mata terdiri dari tiga jenis utama, yaitu Chloroacetophenone (CN), Chlorobenzylidene malononitrile (CS), dan Dibenzoxazepine (CR). Semua bahan kimia ini dikembangkan pertama kali menjelang akhir Perang Dunia I untuk keperluan militer, tetapi sejak tahun 1960-an, Chlorobenzylidene malononitrile (CS) telah menjadi yang paling umum digunakan.

Mengapa CS Lebih Umum Dipakai?

Salah satu alasan utama mengapa CS lebih umum digunakan adalah karena kadar racunnya lebih rendah dibandingkan dengan jenis gas air mata lainnya, tetapi efek sebarannya paling luas. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang efektif bagi aparat penegak hukum untuk mengendalikan massa tanpa mengakibatkan kematian seperti yang dapat terjadi akibat peluru.

Bagaimana Gas Air Mata Mempengaruhi Tubuh Manusia

Bahaya gas air mata pada tubuh manusia ternyata tidak sesederhana yang mungkin dibayangkan oleh aparat penegak hukum. Bahaya Gas air mata menyerang serabut saraf nosiseptif yang berfungsi untuk merasakan bahaya dan kerusakan pada tubuh manusia. Prosesnya adalah sebagai berikut:

  1. Aktivasi Saluran Kation: Ketika seseorang terpapar gas air mata, saluran kation yang bertanggung jawab atas sensasi menyengat, iritasi, dan rasa terbakar langsung menjadi aktif. Akibatnya, saluran ion pada serat saraf terbuka, yang memungkinkan kation Na+ dan Ca2+ mengalir ke dalam sel.

  2. Sensasi Sakit: Otak manusia memproses aliran kation ini sebagai rasa sakit yang sangat tidak nyaman.

  3. Respon Saraf Parasimpatis: Setelah sensasi sakit, lengkung refleks parasimpatis dari sistem saraf aktif. Hal ini mengakibatkan pembuluh darah melebar, peningkatan aliran darah, dan pembengkakan pada tempat kontak dengan gas air mata.

  4. Efek Pada Saluran Pernapasan dan Mata: Di saluran pernapasan, gas air mata dapat memicu refleks batuk, penyempitan saluran napas, dan produksi lendir. Sementara di mata, gas air mata menyebabkan keluarnya air mata sebagai upaya tubuh untuk membersihkan zat iritan ini.

Tingkat Konsentrasi Gas Air Mata

Bahaya gas air mata pada manusia juga sangat tergantung pada tingkat konsentrasi paparannya. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, paparan sebesar 0,083 mg/m3 selama 10 menit atau lebih termasuk dalam kategori skala-2. Ini dapat menyebabkan efek kesehatan serius dan permanen, serta membuat seseorang tidak bisa melarikan diri.

Namun, jika terpapar gas air mata dengan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi, efeknya bisa fatal. Penelitian oleh Rohini J Haar dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa dari 5.910 orang yang terkena gas air mata dan memerlukan perawatan medis, 5.131 atau 87 persen di antaranya mengalami luka. Dari jumlah yang terluka, dua orang meninggal dunia dan 67 orang mengalami cacat permanen.

Kasus Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan di Indonesia merupakan salah satu contoh puncak dampak buruk penggunaan gas air mata. Data dari tahun 2014 hingga 2021 menunjukkan bahwa lima orang meninggal dunia akibat paparan gas air mata. Oleh karena itu, sangat penting bagi aparat penegak hukum untuk menggunakan gas air mata dengan sangat hati-hati, mengingat dampak serius yang dapat timbul.