Fenomena Film tentang Sekte Sesat
Apa kesamaan Hereditary, Midsommar, Pengabdi Setan, The Sacrament, Red State, House of the Devil, the Babysitter, Ready or Not, dan Martyrs? Yak, semua tentang sekte. Atau cvlt. Atau kultus.
Di film-film itu, ada tumbal, ritual seks tukar pasangan atau orgi, orang mati misterius karena keluar dari sekte, atau bunuh diri rame-rame. Semua terjadi di balik pintu tertutup. Orang luar yang mau ikut harus daftar. Kok mau mati aja susah banget.
Tapi bukan belakangan aja lho. Film-film tentang kultus ini konstan diproduksi. Setidaknya sejak akhir 1960an. Ada Rosemary’s Baby (1968) tentang perempuan yang dihamili genderuwo dan melahirkan anak setan. Lalu Salo (1975) tentang elite-elite fasis yang gemar menyiksa orang dan orgi. Ada juga Eyes Wide Shut yang rilis tahun 1999 tentang lingkaran kelas elit eksklusif yang juga suka orgi pakai topeng.
Yang juga seru, tidak jarang muncul teori konspirasi di balik film-film sekte.
Eyes Wide Shut dan Kubrick, misalnya. Kubrick meninggal dunia 6 hari setelah filmnya selesai. Dia digosipkan meninggal karena filmnya membongkar ritual kinky elite New York.
Salo punya cerita lain. Ada yang bilang sutradaranya dibunuh oleh simpatisan fasis (yang dia gambarkan di Salo). Ada juga versi lain yang bilang dia dibunuh oleh aktor yang merasa dipermalukan di Salo.
Tapi teori konspirasi ini bisa menjadi pintu masuk kenapa film-film tentang cult banyak diproduksi, khususnya di Amerika sejak 1970an.
Nah, ada apa di tahun 1970an? Ada yang namanya Satanic Panic. Banyak orang tiba-tiba percaya sekte-sekte satanis bangkit dan merusak anak muda lewat mirasantika dan budaya pop.
Menurut Vox, ada beberapa fenomena yang beriringan atau mungkin menyebabkan kemunculan Satanic Panic
Pertama, penerbitan Satanic Bible (1966) Satanisme muncul ke publik dan jadi counter-culture. Counter-culture ini jadi paranoia di kalangan konservatif terutama setelah novel The Exorcist terbit dan akhirnya difilmkan.
Kedua, muncul banyak kasus serial killers dari Zodiak Killers, Ted Bundy hingga John Wayne Gacy. Beberapa dari pembunuh ini membuat pesan yang seolah ritualistik.
Ketiga, menguatnya kaum evangelis Kristen setelah AS dihajar gelombang hippie, Woodstock, gerakan anti-perang vietnam, narkoba, dan revolusi seksual, dan akhirnya kenaikan harga minyak akibat perang Yom Kippur.
Keempat, akhirnya, kejadian serius: tahun 1978, ratusan anggota sekte Jim Jones mati minum racun di Guyana. Jumlahnya 918 orang, jumlah korban warga Amerika terbanyak sebelum peristiwa 9/11 tahun 2001.
"Fenomena ini sebetulnya tidak hanya terekam di film. Yang paling kontroversial justru di musik.
Ingat rumor lagu-lagu Led Zeppelin yang kalo dibalik katanya isinya pesan2 setan?
Oke mari kita skip satanic panic sebentar
Di dekade yang sama, kamu juga bisa nemu film-film teori konspirasi yang cerita tentang pengalaman paranoia: Blow Up, Blow Out, The Conversation. Isinya tentang orang-orang yang kejebak kejadian ganjil, merasa dapat clue satu kasus yang nggak bisa dipecahkan, merasa dikejar-kejar, dan di akhir film semua bukti menghilang.
In a nutshell, semangat zaman. Dekade 1960an dan 1970an sering disebut-sebut puncak Perang Dingin. Di AS sana, negara makin abusive. Malcolm X dibunuh. Martin Luther King dibunuh. Intel nyusup ke mana-mana. Makin susah percaya negara.
Singkatnya, ada aspek politis juga. Yang kiri cerita tentang negara brutal, yang kanan jualan satanic panic. Yang kiri protes police state. Yang kanan wanti-wanti jangan salah pergaulan.
Struktur narasinya dalam film pun mirip-mirip: Rosemary’s Baby bisa jadi templatenya. Tokoh utama ketemu orang aneh atau masuk ke lingkaran pergaulan yang aneh, lalu hidupnya dihinggapi ketakutan karena sering lihat yang aneh-aneh. Di akhir film ada sekte atau intel atau malah nggak ada apa-apa.
Tapi belakagan film-film horor sekte ini berinovasi. Lama-lama cerita sekte jadi trope untuk ngomongin isu sosial.
Martyrs misalnya. Awalnya kayak horor Asia. Setannya bisa merayap. Tapi di akhir kita ga ketemu setan. Kita ketemu sekumpulan lansia yang percaya mereka bisa awet muda setelah liat muka orang sakaratul maut
Atau Get Out. Isinya tentang liberal bule yang ingin awet muda dalam tubuh orang kulit hitam.
Atau Perfection. Ini ngeri banget. Ceritanya tentang elit-elit dunia musik klasik yang ternyata adalah sekte yang menyiksa perempuan di bawah umur secara seksual
Style bisa sama, tapi konten beda.
Dan ini mungkin menunjukkan hebatnya film horor. Zaman berubah, isu berubah, dan horor selalu bisa merespon itu
Karena dunia sosial itu juga seringkali menakutkan kan?
Jadi kira-kira sekte mana yang suka cari tumbal proyek?