Pasti Muvi

Kenapa Penjahat di Film Hollywood Orang Rusia Semua?

Apakah kamu pernah melihat foto Presiden Rusia Vladimir Putin seperti ini?
Atau seperti ini?
Atau yang ini?
Rusia sedang jadi sorotan setelah invasinya ke Ukraina di awal tahun ini. Akibatnya, Rusia jadi negara yang paling banyak kena sanksi di dunia sekarang. Putin makin sering muncul di meme dan diolok-olok.
Sebenarnya, Rusia sebagai bangsa sudah terlalu sering digambarkan jahat, terutama oleh Hollywood karena faktor Perang Dingin dan warisannya.
Perang Dingin dimulai tahun 1947, tepat setelah Perang Dunia kedua, dan berakhir di tahun 1991 setelah tembok Berlin runtuh.
Kebencian Blok Barat, yang dipimpin Amerika, kepada Blok Timur, melahirkan imaji-imaji yang penuh kecurigaan kepada apa pun yang berbau Uni Soviet. Negara itu digambarkan sebagai tempat dingin, banyak orang miskin, dan tidak merdeka. 
Hal ini juga warisan dari Red Scare, kampanye propaganda Barat untuk menakut-nakuti warga akan BAHAYA LATEN KOMUNISME, sosialisme, anarkisme, dan apapun yang berbau kiri.
Gelombang Red Scare pertama muncul setelah revolusi Bolshevik tahun 1917 yang menumbangkan dinasti Romanov di Rusia dan mendirikan Uni Soviet. Gelombang-gelombang berikutnya muncul selama Perang Dunia kedua, dan bertahun-tahun setelahnya.
Selama perang dingin militer AS punya departemen sendiri untuk mereview naskah film di periode 1942 dan 1945. Namanya The Bureau of Motion Pictures. Sebanyak 1,652 naskah diteliti, dan apapun yang berbau anti perang dan anti heroisme disensor. 
Di tahun 1940an, ada 90 juta orang yang pergi nonton film di Amerika tiap minggunya. Propaganda pro perang, anti kiri, dan heroisme jadi efektif karena pengalaman menonton film adalah pengalaman hiburan yang menyenangkan. Orang jadi tidak menyadari bahwa opininya sedang disetir, atau disusupi idealisme ketika sedang menonton film.
Di tahun 1960an, di puncak Perang Dingin ketika AS sedang berperang di Vietnam, Militer AS mendanai dan menyediakan prop untuk produksi The Green Berets, film anti komunis garapan John Wayne. Di film ini militer AS digambarkan gagah berani dengan misi mulia, sementara pasukan Vietnam digambarkan sebagai orang-orang liar jahat yang patut kalah.
Perang Vietnam memang berangsur menjadi tidak populer, seiring terbuktinya berbagai praktek kejahatan perang AS di sana. Namun, warisan Red Scare di Hollywood tetap abadi. Salah satunya dengan trope karakter villain Rusia yang masih ada sampai sekarang.
Gambaran umum tentang villain Rusia di film-film Hollywood antara lain: mata-mata jahat atau gangster sadis. Kalau perempuan, ya jahat, sadis, dan seksi luar biasa. Jadi pilihannya karakternya ya antara siap ngebunuh atau siap ngentot.
Trope mata-mata Rusia jahat adalah warisan Perang Dingin dan tahun-tahun setelahnya. Kecurigaan bahwa your next door neighbor adalah mata-mata Rusia sangat tinggi di Amerika pada waktu itu. 
Film Marvel Black Widow, yang dirilis tahun 2018, menceritakan sekelompok mata-mata Rusia yang pura-pura jadi keluarga kulit putih baik-baik di Ohio, Amerika Serikat di tahun 1995. Protagonis utamanya, Natasha Romanoff, membelot dari tugas-tugas kenegaraannya dan harus melawan agen-agen rahasia kejam untuk kemudian bergabung menjadi seorang Marvel yang pro Amerika. 
Trope gangster jahat adalah warisan bubarnya pemerintahan komunis Uni Soviet 1991. Saat itu Rusia dikuasai bandit dan oligarki—yang melahirkan salah satunya … Putin
Film neo noir John Wick yang dibintangi Keanu Reeves dan dirilis tahun 2014 menampakkan trio gangster Rusia yang tega merangsek masuk ke rumah seorang duda sedih, membunuh anjingnya, dan mencuri mobilnya.
KOK BISA JAHAT SAMA KEANU REEVES
Sedangkan, penjahat Rusia perempuan seksi banyak banget dihadirkan di film-film James Bond. 
Di film The Spy Who Loved Me, mata-mata Rusia Anya Amasova yang kejam dan berdarah dingin, akhirnya nggak jadi bunuh James Bond karena terlanjur jatuh cinta. Film berakhir dengan James Bond dan Anya bermesraan sementara kapal perang Atlantis tenggelam.
Sementara di Golden Eye, kita dikasih Xenia Onatopp, seorang agen rahasia Rusia yang nggak ragu-ragu ngebunuh musuhnya sambil ngewe. Ada yang ditusuk pake gunting pas lagi ena-ena, ada yang dicekik pake paha. 
Sexualizing female Russian villains juga dilakukan sama series Inggris kesukaan para sinebro, Peaky Blinders. 
Di season 3 Peaky Blinders, ada tokoh Grand Duchess Tatiana Petrovna. Dia digambarkan super cantik, super seksi, sangat sarap, dan sangat flirty ke protagonis Thomas Shelby. Tatiana diceritakan kabur dari Uni Soviet sambil menyelundupkan sebongkah besar batu safir di dalam vaginanya. Tentu saja, Tatiana dan Thomas akhirnya ngewe juga dengan dibumbui adegan-adegan dramatis yang menunjukkan kalau si Putri ini sosiopat, nggak takut mati, dan nggak perlu mikir panjang untuk bunuh orang.
Kenapa ya filmmakers Barat ini suka banget menulis protagonis laki-laki kulit putihnya ngewe sama penjahat perempuan Rusia seksi? Apakah jauh di alam bawah sadarnya mereka ingin sekali sleeping with the enemy????
"Red Scare juga menyusup ke film animasi untuk anak-anak. Di tahun 1997, Fox Animation Studios merilis Anastasia, sebuah film animasi musikal yang menceritakan tentang Grand Duchess Anastasia Romanov yang ceritanya berhasil kabur dari Revolusi Rusia.Yang jahat tentu komunis. Yang baik adalah Dinasti Romanov. 
"
Karena digambarkan baik, maka kekuasaan Tsar dianggap baik. Seolah-olah di bawah Tsar ngga ada penjajahan di Asia Tengah, pembantaian orang Yahudi dan etnis minoritas, dan persekusi rakyat.
Selain itu, di film ini dukun keluarga Romanov, Grigori Rasputin, digambarkan sebagai raja terakhir penjahat. Aslinya, Romanov sangat tunduk pada bayang-bayang Rasputin.
Sementara itu di luar Hollywood, film-film yang menampilkan Rusia menggunakan imaji yang lebih nuanced dan tidak terpengaruh propaganda Amrik. Misalnya Finlandia yang sebagian warganya minoritas Rusia dan hati-hati dalam politik luar negerinya. Atau Jepang, yang punya sejarah kerjasama bikin film dengan Soviet dan politik luar negerinya nggak rese. Secara kultural, film dan anime Jepang bahkan lebih apresiatif ke kultur Rusia.  
Trope penjahat Rusia yang kejam dan seksual mungkin akan terus berlangsung, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Namun kita tidak boleh lupa bahwa negara-negara Barat penghasil film mainstream juga punya banyak kekejaman perang yang mengobrak-abrik tatanan negara-negara dunia ketiga terutama di Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan. 
Jadi, next time kalau nonton film Barat yang villainnya orang Rusia atau orang bangsa lain, mungkin kita harus curiga: apakah karakter ini dirancang dengan perspektif imperialisme ala Amrik?