Sebentar lagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan skripsi mereka bakal diwisuda. Artinya, pasar kerja Indonesia akan dipenuhi oleh fresh graduates yang harus sikut-sikutan dengan mantan pekerja startup besar yang jumlahnya terus bertambah seiring dengan menipisnya uang dari firma venture capital. Tak perlu gigit jari, karena saya sebagai lulusan Antropologi yang alhamdulillah tidak menganggur akan memberikan pekerjaan-pekerjaan yang cocok dengan jurusanmu.
Biar kalian percaya sama saya, berikut kredensial saya:
CV ANN PUTRI
Nama: Ann Putri
Email: [email protected]
Nomor telepon: 08xx-xxxx-xxxx
Alamat: Jakarta Selatan, Indonesia
Pendidikan terakhir:
S1 ANTROPOLOGI, Universitas XXXXX XXXX (2015-2020)
Pengalaman kerja:
Penulis - Jurno (2022-sekarang)
Dan segunung gig work lainnya (2018-sekarang)
Motto: Dimana ada uang di situ saya berada
Sebagai catatan, ranking kesulitan didapatkan dari Big Economics (2023).
RUMPUN SOSIO-HUMANIORA
Kesulitan kuliah: 3,4/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 3,4%
Pendapatan: kalau kata CNN sih minimal Rp 55.000.000/tahun
Statistik bikin kepala botak, tapi lulus dari jurusan ini punya peluang dapat pekerjaan lebih besar daripada jurusan-jurusan soshum lainnya. Sebagai lulusan Akuntansi, kamu bisa bekerja sebagai tukang isi faktur pajak (staf pajak), tukang urus keuangan perusahaan (staf akuntansi), satpam keuangan (auditor), peramal risiko finansial individu dan perusahaan (aktuaris), atau tukang prediksi proyek perusahaan bakal cuan atau tidak (analis finansial).
Kesulitan kuliah: 3,17/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 4,4%
Pendapatan: katanya sih mulai Rp 48.000.000/tahun
Sebagai penerus Adam Smith, lulusan jurusan ini bisa jadi apa saja. Tradisionalnya, lulusan ini pekerjaannya mirip-mirip dengan lulusan Akuntansi–ya jadi tukang bebersih keuangan perusahaan, tukang isi faktur pajak, satpam keuangan, dan lain-lain.
Tapi seiring dengan tumbuh-matinya startup, titel pekerjaan mereka ikut berkembang menjadi semakin aneh. Sales engineer, budget guru, dan rainmaker contohnya. Ribet banget, padahal judul-judul pekerjaan tadi bisa diganti jadi sekrup kapitalisme #1, #2, #3, dan seterusnya.
Kesulitan kuliah: 2,78/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 4,2%
Pendapatan: ya standar pekerja kerah putih
Belum afdol rasanya kalau kamu, sebagai lulusan HI, belum ditanya lulus nanti bakal jadi diplomat di negara mana oleh keluarga besar tiap tahunnya. Masalahnya, hanya sebagian kecil lulusan HI yang bisa bekerja jadi diplomat. Sisanya ya, layaknya lulusan-lulusan soshum lainnya, bekerja sebagai pekerja kerah putih di perusahaan-perusahaan yang mungkin tak pernah kamu dengar.
Pekerjaan-pekerjaan ini tak bisa saya tuliskan satu-satu disini karena keterbatasan space dan waktu. Jadi bagi para lulusan HI, silakan buka portal pekerjaan terdekat dan selagi menunggu dipanggil wawancara, ikut les daring untuk menambah kemampuan praktis.
Kesulitan kuliah: 2,82/5 (Antropologi dan Arkeologi); 2,68/5 (Sosiologi)
Tingkat pengangguran setelah lulus: 6.30% (Antropologi dan Arkeologi), 4,7% (Sosiologi)
Pendapatan: kalian bisa mendapatkan UMR Jakarta saja sudah suatu pencapaian
Mengutip Franz Bonaparta dari serial Monster, kamu bisa menjadi apa saja yang kamu mau. Tapi kapitalisme tak butuh banyak lulusan Antropologi, Arkeologi, dan Sosiologi, jadi kubur dalam-dalam mimpimu yang ingin menjadi Indiana Jones atau protagonis novel konspirasi Dan Brown.
Berikut pilihan pekerjaan yang bisa kamu lakukan:
Kabar baiknya, kamu tetap bisa mempraktekkan kebiasaan bergosipmu (etnografi) pas kuliah itu.
Kesulitan kuliah: 2,87
Tingkat pengangguran setelah lulus: 4,6%
Pendapatan: hah, kalian kerja?
Menulis untuk jurusan ini begitu sulit karena orang-orang yang kuliah di jurusan ini yang saya temui dulu ada di dua ekstrem: penganut grindset wahid atau tukang fafifu suka demo yang punya alergi berat terhadap pasar kerja.
Kalau penganut grindset wahid biasanya bekerja di sektor media, pendidikan, atau kalau beruntung, menjadi management trainee di bank atau perusahaan besar. Kalau tukang fafifu, ya bisa kamu temui lah di Twitter atau Discord, berfafifu ria. Kalau keberuntunganmu besar banget, bisa jadi kamu bakal mengikuti jejak Dian Sastro: menikah dengan orang kaya.
Kesulitan kuliah: 2,75/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 4,1%
Pendapatan: standar pekerja kerah putih lah tapi masih rentan underpaid
Menurut saya, jurusan ini adalah salah satu jurusan yang penting karena banyak orang tidak bisa berkomunikasi dengan benar dan efektif. Kata-kata adalah propaganda, makanya tak mengherankan kalau lulusan jurusan ini bekerja di D̶e̶p̶a̶r̶t̶e̶m̶e̶n̶ ̶P̶e̶n̶e̶r̶a̶n̶g̶a̶n̶ media, corong woro-woro perusahaan, buruh baliho, dan seterusnya.
Meskipun lulusan ini kerap dicari HRD, posisi lulusan ini juga yang paling duluan dipotong sama HRD setelah profit perusahaan turun 0,1%.
Kesulitan kuliah: 2,8/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 4,5%
Pendapatan: sering underpaid
Rasanya lulusan ini kalau bukan jadi HRD yang sering jadi bahan ledekan Twitter, guru BK, atau kalau sudah lulus S2 Psikologi Klinis, jadi psikolog atau konselor. Nasibnya sih, sama ya seperti lulusan soshum pada umumnya: underpaid, underemployed, dan overworked.
Kesulitan kuliah: 2,81/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 5%
Pendapatan: sama kaya yang di atas tapi jauh lebih besar kemungkinan untuk menganggur dan
Dulunya, sastra Inggris termasuk jurusan elit karena tidak banyak orang Indonesia yang bisa bahasa Inggris. Sekarang dengan berkembangnya internet dan banjir pop kalcer luar negeri, jurusan Sastra Inggris semakin tergeser prestisnya.
Sejauh ini yang punya kesempatan mendulang cuan paling besar adalah lulusan Sastra Cina karena Tiongkok diprediksikan akan menggeser Amerika Serikat. Buat kalian yang bukan lulusan Sastra Cina, jangan patah hati dulu! Kalian masih bisa jadi buruh tinta seperti anak-anak Antropologi dan Sosiologi.
Kesulitan kuliah: kelar kuliah tidak botak saja sudah syukur/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: emangnya ada ya…
Pendapatan: < Rp 3 juta untuk dokter baru, baru naik kalau sudah jadi dokter spesialis
Harta orangtua yang paling berharga adalah anak mereka yang kuliah dan bekerja sebagai dokter. Sayangnya, ini adalah miskonsepsi karena banyak dokter yang bekerja di satu klinik mendapatkan gaji yang tiris. Gaji mereka baru naik ketika sudah lulus jadi spesialis, tapi ini artinya mereka harus sekolah minimal 10 tahun dan diare uang yang jumlahnya malas saya sebut di sini.
Kesulitan kuliah: 3,09/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 3,1%
Pendapatan: kata Mamikos sih Rp 10,2 juta kalau kamu lulusan kampus Bandung dengan menfess jelek
Sebagai insinyur industri, kamu bisa bekerja di bidang logistik, memastikan kualitas produk konsisten, nganalisis produk, tukang jualin mesin, atau banting setir jadi data scientist.
Kesulitan kuliah: 2,98/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 5,5%
Pendapatan: Rp 4-8 juta buat fresh graduate
TEKNIK, TEKNIK, TEKNIK, JAYA, JAYA, JAYA!!! HIDUP INDUSTRI EKSTRAKTIIFFFRGRGRGRHJH!!! Insya allah bisa beli rumah di pinggiran Jakarta, tapi ga sejauh Depok!!!!!
Kesulitan kuliah: 3,24/5
Tingkat pengangguran setelah lulus: 4,6%
Pendapatan: Insyallah UMR
Saya tidak tahu banyak soal lulusan jurusan ini, tapi teman-teman saya yang lulusan jurusan ini suka mengeluh kalau mereka overworked, underpaid, dan underappreciated. Mungkin ini juga yang mengakibatkan jeleknya tata kota kita.