Apa Itu FOMO? Fenomena yang Mempengaruhi Gen Z

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Apa Itu FOMO? Fenomena yang Mempengaruhi Gen Z

Highlight

  • Apa itu FOMO:

FOMO (Fear of Missing Out) adalah perasaan cemas atau takut ketinggalan tren atau informasi yang populer, terutama di media sosial.

  • Mengapa FOMO sering terjadi di kalangan anak muda:

Anak muda lebih rentan terhadap FOMO karena sering terpapar media sosial, di mana mereka melihat kehidupan dan tren yang dijalani orang lain.

  • Bagaimana cara mengatasi FOMO:

Untuk mengatasi FOMO, batasi penggunaan media sosial, fokus pada pencapaian diri sendiri, dan praktikkan mindfulness agar lebih terhubung dengan kehidupan nyata.

 

Baca Juga : 
Self-Healing, Self-Care, dan Me-Time di Dunia yang Makin Gila
Walau Diinjak Kapitalisme, Millennial dan Gen Z Punya Rencana Masa Tua, Loh
Gen Z adalah Generasi yang Menghancurkan Aturan Lama

 

Apa Itu FOMO? Fenomena yang Mempengaruhi Gen Z

Apa Itu FOMO? FOMO, atau "Fear of Missing Out," adalah istilah yang menggambarkan kecemasan seseorang terhadap kemungkinan ketinggalan informasi, tren, atau pengalaman yang dinikmati orang lain. Istilah ini semakin populer di era digital, khususnya di kalangan anak muda usia 18-25 tahun. FOMO seringkali dikaitkan dengan penggunaan media sosial yang intens, di mana individu merasa terdorong untuk selalu terhubung dan mengikuti perkembangan terkini.

Mengapa FOMO Muncul di Era Digital?

FOMO tumbuh subur di lingkungan digital saat ini karena kemudahan akses terhadap informasi dan kehidupan orang lain. Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memainkan peran besar dalam menyebarkan tren dan membentuk ekspektasi sosial. Generasi muda, khususnya mereka yang aktif secara digital, merasa perlu untuk terus mengikuti tren terbaru agar tidak merasa "tertinggal" dari lingkungannya.

Dampak FOMO Terhadap Kesehatan Mental

FOMO memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental, terutama bagi generasi muda. Mereka yang sering mengalami FOMO dapat merasakan kecemasan berlebih, stres, dan bahkan depresi. Ini disebabkan oleh tekanan sosial untuk selalu “ikut” dalam tren terbaru, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perasaan tidak puas terhadap diri sendiri.

Tanda-Tanda Seseorang Mengalami FOMO

  1. Kecemasan Berlebih: Merasa cemas jika tidak mengikuti tren terbaru.
  2. Obsesi Media Sosial: Menghabiskan waktu berlebihan untuk memantau media sosial.
  3. Kurangnya Kepuasan Pribadi: Selalu merasa kurang puas dengan pencapaian diri sendiri dibandingkan dengan orang lain.

Cara Mengatasi FOMO

Mengatasi FOMO memerlukan pendekatan yang terstruktur, terutama untuk mereka yang sangat bergantung pada media sosial.

  1. Batasi Penggunaan Media Sosial

Salah satu cara efektif untuk mengurangi FOMO adalah dengan mengatur batasan waktu dalam menggunakan media sosial. Memanfaatkan fitur-fitur seperti pengingat penggunaan aplikasi bisa sangat membantu.

  1. Fokus pada Diri Sendiri

Alih-alih terus membandingkan diri dengan orang lain, penting untuk fokus pada pencapaian pribadi. Menyusun tujuan jangka panjang dan pendek yang realistis dapat membantu mengalihkan perhatian dari tren yang bersifat sementara.

  1. Praktekkan Mindfulness

Meditasi dan mindfulness dapat membantu seseorang menjadi lebih hadir dan terhubung dengan realitas saat ini, tanpa terpengaruh oleh tekanan sosial untuk selalu mengikuti tren.

Statistik: FOMO di Kalangan Anak Muda

Menurut penelitian terbaru, sekitar 70% remaja dan dewasa muda mengakui bahwa mereka pernah merasakan FOMO setidaknya sekali dalam seminggu. Tren ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh media sosial dalam membentuk pola pikir generasi muda.

FOMO dan Tantangannya di Era Digital

FOMO adalah fenomena yang semakin relevan di era digital, terutama bagi generasi muda yang tumbuh dengan media sosial. Dengan memahami dampaknya dan menerapkan strategi untuk mengatasinya, kita dapat membantu generasi ini mengurangi kecemasan dan mencapai kepuasan pribadi tanpa terpengaruh oleh tekanan sosial yang tak perlu.