Apa Itu Picky: Kenapa Gen Z Jadi Terlalu Pemilih?

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Apa Itu Picky: Kenapa Gen Z Jadi Terlalu Pemilih?

Highlight

  • Apa itu picky:

Picky adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang sangat selektif atau pemilih dalam berbagai aspek kehidupan, seperti makanan, pakaian, dan hubungan.

  • Mengapa Gen Z semakin picky:

Gen Z menjadi lebih picky karena banyaknya pilihan yang tersedia di era digital dan tekanan sosial dari media sosial yang mendorong mereka untuk mencari yang terbaik.

  • Apa dampak negatif dari menjadi picky:

Dampak negatif dari menjadi picky termasuk kesulitan membuat keputusan, harapan yang tidak realistis, dan ketidakpuasan dalam hidup.

  • Bagaimana cara mengatasi sikap picky:

Cara mengatasi sikap picky adalah dengan belajar bersikap fleksibel, mengurangi tekanan sosial, dan fokus pada proses daripada hasil.

 

Baca Juga : 
Self-Healing, Self-Care, dan Me-Time di Dunia yang Makin Gila
Walau Diinjak Kapitalisme, Millennial dan Gen Z Punya Rencana Masa Tua, Loh
Gen Z adalah Generasi yang Menghancurkan Aturan Lama

 

Apa Itu Picky: Kenapa Gen Z Jadi Terlalu Pemilih?

Apa Itu Picky?

Apa Itu Picky? Picky adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat selektif atau pemilih dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka cenderung memiliki standar yang sangat tinggi dan sulit dipuaskan. Hal ini bisa terlihat dari cara mereka memilih makanan, pakaian, tempat nongkrong, hingga pasangan hidup. Picky adalah sikap yang umum ditemui pada generasi muda, terutama mereka yang berusia antara 18 hingga 25 tahun. Mengapa demikian?

Mengapa Gen Z Semakin Picky?

Sikap picky ini tumbuh seiring dengan meningkatnya pilihan yang tersedia di era digital. Dengan segala sesuatu yang serba cepat dan mudah diakses, mulai dari layanan streaming, aplikasi makanan, hingga aplikasi kencan, anak muda semakin terbiasa untuk memilih yang terbaik dari yang terbaik. Mereka memiliki akses ke lebih banyak informasi, review, dan rekomendasi yang membuat mereka semakin selektif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa picky adalah fenomena yang berkembang pada generasi ini:

  1. Banyaknya Pilihan di Era Digital

Dunia digital memberikan banyak opsi yang sebelumnya tidak tersedia. Mulai dari belanja online, aplikasi kencan, hingga ulasan di media sosial, anak muda memiliki lebih banyak kesempatan untuk membandingkan pilihan dan membuat keputusan yang lebih baik. Akibatnya, picky adalah salah satu hasil dari kebebasan memilih yang sangat luas ini.

  1. Tekanan Sosial dari Media Sosial

Media sosial memainkan peran besar dalam membentuk sikap picky. Mereka melihat gaya hidup ideal di Instagram, TikTok, dan platform lainnya, yang membuat standar hidup mereka semakin tinggi. Picky adalah respons terhadap keinginan untuk menampilkan versi terbaik dari diri mereka di mata dunia.

  1. Pentingnya Otentisitas

Anak muda saat ini lebih menghargai otentisitas. Mereka tidak ingin sekadar menerima apa yang ada, tetapi mencari hal-hal yang benar-benar mencerminkan nilai-nilai pribadi mereka. Dari produk hingga hubungan, picky adalah cara mereka memastikan bahwa pilihan yang mereka buat selaras dengan jati diri mereka.

 

Dampak Menjadi Picky dalam Kehidupan Sehari-hari 

Menjadi picky tentunya memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam hal karier, hubungan, maupun pilihan gaya hidup, berikut adalah beberapa dampak nyata dari menjadi picky:

  1. Kesulitan dalam Membuat Keputusan

Karena picky adalah proses memilih yang sangat selektif, anak muda sering kali kesulitan dalam membuat keputusan. Mereka cenderung merasa takut membuat pilihan yang salah, yang akhirnya membuat mereka ragu-ragu dan menunda-nunda keputusan.

  1. Harapan yang Terlalu Tinggi

Picky juga bisa menyebabkan harapan yang tidak realistis. Ketika seseorang terlalu fokus pada standar yang sempurna, mereka mungkin akan kecewa ketika kenyataan tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Ini bisa terjadi dalam berbagai aspek, mulai dari karier, hubungan, hingga pengalaman sehari-hari.

  1. Ketidakpuasan dalam Hidup

Pada akhirnya, picky adalah salah satu penyebab ketidakpuasan yang sering dialami oleh anak muda. Ketika mereka selalu mencari yang lebih baik dan tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki, rasa ketidakpuasan ini bisa merusak kebahagiaan dan kesejahteraan mental mereka.

Bagaimana Menangani Sikap Picky?

Jika kamu merasa menjadi terlalu picky dan itu mulai mempengaruhi kehidupanmu secara negatif, ada beberapa cara untuk mengatasinya:

  1. Belajar Bersikap Fleksibel

Fleksibilitas adalah kunci untuk mengatasi sikap picky. Cobalah untuk lebih terbuka terhadap berbagai pilihan yang ada, dan jangan selalu mencari yang sempurna. Dengan bersikap fleksibel, kamu bisa menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang sederhana.

  1. Kurangi Tekanan Sosial

Kurangi waktu yang kamu habiskan di media sosial atau setidaknya batasi eksposur terhadap konten yang membuat kamu merasa tidak cukup baik. Picky adalah hasil dari tekanan sosial, dan dengan mengurangi tekanan ini, kamu bisa merasa lebih bebas dalam membuat keputusan tanpa takut dihakimi.

  1. Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Alih-alih selalu berfokus pada hasil akhir yang sempurna, cobalah untuk lebih menghargai proses. Dalam pekerjaan, hubungan, atau pilihan gaya hidup, picky adalah sikap yang berfokus pada hasil, tetapi dengan menghargai proses, kamu bisa menemukan kepuasan yang lebih mendalam.

 

Picky adalah fenomena yang semakin umum di kalangan anak muda, terutama mereka yang berada dalam rentang usia 18 hingga 25 tahun. Meskipun memiliki standar yang tinggi bukanlah hal yang buruk, terlalu picky dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Dengan belajar bersikap lebih fleksibel, mengurangi tekanan sosial, dan fokus pada proses, kita bisa mengatasi sikap picky ini dan menemukan keseimbangan yang lebih sehat dalam hidup.