
Highlight
-
Apakah Chinese food selalu menggunakan MSG?
Tidak selalu. Banyak restoran atau resep rumahan yang tidak menggunakan MSG sama sekali.
-
Apa perbedaan mie Chinese dan mie lokal?
Mie Chinese umumnya lebih kenyal dan terbuat dari tepung terigu murni tanpa pewarna.
-
Apakah semua masakan Chinese halal?
Tidak semua, karena beberapa menggunakan babi. Namun, kini banyak versi halal di restoran-restoran lokal.
-
Apakah masakan Chinese cocok untuk diet?
Cocok, terutama yang berbahan dasar sayur dan dikukus seperti dim sum atau tumis brokoli.
Baca juga:
Makanan Kontol Kejepit dan Mie Pentil
Sejarah Mie: Dari Tiongkok ke Seluruh Dunia
Mie Gacoan: Kedai Mie Favorit dengan Varian Menu yang Menggugah Selera
Apa Itu Chinese Food?
Chinese food adalah salah satu jenis kuliner paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Rasanya yang khas, teknik memasaknya yang unik, dan bumbu-bumbu tradisional yang kuat menjadikannya favorit bagi berbagai kalangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, ciri khas, dan 15 rekomendasi menu Chinese food yang wajib kamu coba!
Sejarah Singkat Chinese Food
Masakan Tionghoa telah berkembang selama ribuan tahun, berakar dari Dinasti Zhou dan semakin berkembang melalui Dinasti Han, Tang, hingga Qing. Dari teknik menggoreng cepat (stir fry) hingga penggunaan bahan seperti jahe, bawang putih, dan saus tiram, semuanya memberikan kekayaan rasa yang tiada duanya. Perkembangannya dipengaruhi oleh faktor seperti iklim, sumber daya alam, perdagangan, dan interaksi antar-etnis. Berikut garis besarnya:
Awal Mula (Zaman Kuno)
-
Zaman Neolitik (sekitar 5000 SM): Budidaya padi di selatan dan millet (sejenis biji-bijian) di utara menjadi dasar makanan pokok.
-
Dinasti Zhou (1046–256 SM): Konsep "lima rasa" (manis, asin, asam, pahit, pedas) mulai dikembangkan, seiring dengan teknik memasak seperti mengukus dan menggoreng.
Pengaruh Perdagangan & Ekspansi
-
Dinasti Han (206 SM–220 M): Jalur Sutra membawa rempah-rempah, gandum, dan bahan baru seperti bawang putih dari Asia Tengah.
-
Dinasti Tang (618–907 M): Masa keemasan budaya, masakan menjadi lebih "kosmopolitan" dengan pengaruh Persia dan India. Teh mulai populer sebagai minuman.
-
Dinasti Song (960–1279 M): Urbanisasi memicu munculnya restoran dan jajanan jalanan, seperti bakpao dan mi goreng.
Perkembangan Regional
Iklim dan geografi yang beragam melahirkan delapan tradisi kuliner utama:
-
Sichuan: Pedas dan berbumbu kuat (menggunakan Sichuan peppercorn).
-
Cantonese (Guangdong): Segar, dikukus, atau ditumis dengan saus ringan.
-
Shandong: Hidangan laut dan teknik menggoreng dalam minyak.
-
Jiangsu/Zhejiang: Rasa manis-alaminya, presentasi artistik.
-
Fujian: Sup kaya kaldu dan hidangan laut.
-
Hunan: Pedas tanpa kompromi dengan cita rasa segar.
-
Anhui: Bahan liar seperti jamur dan bambu.
-
Hakka: Masakan sederhana dengan teknik fermentasi.
Pengaruh Asing & Modernisasi
-
Dinasti Yuan (1271–1368, Mongol): Memperkenalkan hidangan berbahan daging kambing dan produk susu.
-
Dinasti Ming-Qing (1368–1912): Kedatangan cabai, kentang, dan kacang tanah dari Amerika via perdagangan global. Cabai menjadi ciri khas Sichuan dan Hunan.
-
Abad ke-20: Imigrasi besar-besaran orang Tionghoa ke luar negeri (misalnya AS, Asia Tenggara) menyebarkan masakan seperti chop suey, dim sum, dan adaptasi lokal (contoh: masakan Tionghoa-Indonesia).
Filosofi & Budaya
-
Keseimbangan Yin-Yang: Makanan "panas" (pedas) dan "dingin" (segar) diseimbangkan untuk kesehatan.
-
Keluarga & Harmoni: Makan bersama dengan beragam hidangan melambangkan persatuan.
-
Simbolisme: Mi panjang untuk umur panjang, ikan untuk kemakmuran.
Hari ini, Chinese food terus berevolusi, memadukan tradisi dengan inovasi, sekaligus menjadi salah satu kuliner paling berpengaruh di dunia.
Karakteristik Masakan Chinese
Beberapa karakteristik utama Chinese food antara lain:
-
Penggunaan wajan (wok) untuk memasak cepat
-
Keseimbangan antara rasa manis, asam, asin, dan gurih
-
Bumbu khas seperti saus tiram, kecap asin, hoisin sauce, hingga five-spice powder
-
Teknik memotong bahan makanan yang halus dan seragam
-
Dominasi sayuran segar, daging, dan mie atau nasi
Jenis-Jenis Masakan Chinese Berdasarkan Wilayah
China memiliki delapan tradisi kuliner besar, di antaranya:
Wilayah | Ciri Khas Masakan |
---|---|
Sichuan | Pedas dan beraroma |
Guangdong (Kanton) | Ringan, segar, sering dikukus |
Hunan | Pedas, tajam, dan berani |
Shandong | Gurih dan kuat |
Fujian | Rasa laut dan sup yang kaya |
Jiangsu | Lembut dan manis |
Zhejiang | Ringan dan segar |
Anhui | Banyak menggunakan herbal |
1. Ayam Kung Pao
Ayam Kung Pao berasal dari Sichuan dan dikenal karena rasanya yang pedas dan gurih. Dimasak dengan cabai kering, kacang tanah, dan potongan ayam yang dimarinasi, hidangan ini cocok bagi kamu pecinta pedas.
2. Bebek Peking
Bebek Peking merupakan hidangan khas Beijing. Disajikan dengan kulit renyah, daging empuk, dan saus hoisin, makanan ini sering dinikmati bersama dengan pancake tipis dan daun bawang.
3. Chow Mein
Chow Mein adalah mie goreng khas Tionghoa yang dimasak dengan daging, sayuran, dan saus. Tekstur mienya bisa garing atau lembut, tergantung cara memasaknya.
4. Mapo Tofu
Mapo Tofu adalah tofu lembut dalam saus pedas berbahan dasar cabai, fermented beans, dan lada Sichuan. Biasanya disajikan dengan nasi putih hangat.
5. Dim Sum
Dim Sum adalah kumpulan makanan kecil seperti siomay, bakpao, hakau, dan lumpia. Biasanya disajikan dalam keranjang bambu dan dinikmati bersama teh hangat.
6. Char Siu (Babi Merah)
Char Siu adalah daging babi yang dipanggang dan dibumbui dengan saus merah manis. Rasanya manis dan gurih dengan aroma yang menggoda.
7. Hot Pot
Hot Pot adalah pengalaman makan bersama dengan cara mencelupkan berbagai bahan ke dalam kuah mendidih. Ada dua jenis kuah: pedas (mala) dan gurih (kaldu ayam atau jamur).
8. Spring Roll (Lumpia Goreng)
Spring Roll berisi sayuran dan daging yang dibungkus kulit lumpia dan digoreng garing. Cocok dijadikan camilan atau hidangan pembuka.
9. Fu Yung Hai
Fu Yung Hai merupakan telur dadar khas Chinese dengan sayuran dan daging cincang, disajikan dengan saus merah manis.
10. Nasi Goreng Chinese
Berbeda dengan nasi goreng lokal, versi Chinese menggunakan kecap asin ringan, telur, daging asap, dan daun bawang.
11. Sweet and Sour Chicken
Potongan ayam digoreng tepung lalu dilumuri saus manis asam dari nanas, cuka, dan saus tomat. Cocok untuk semua usia.
12. Cap Cay
Cap Cay adalah tumis sayuran dengan tambahan daging ayam, seafood, atau bakso. Sangat cocok untuk pencinta makanan sehat.
13. Wonton Soup
Sup ringan berisi pangsit isi daging yang direbus dalam kuah kaldu ayam. Lezat dan menenangkan.
14. Egg Fried Rice
Nasi goreng telur ala Chinese ini sederhana tapi sangat nikmat. Biasanya hanya terdiri dari nasi, telur, daun bawang, dan kecap asin.
15. Chinese Brokoli Saus Tiram
Sayuran ini ditumis cepat lalu disiram saus tiram kental. Rasanya gurih dan cocok sebagai pelengkap nasi atau mie.
Tips Memasak Chinese Food di Rumah
-
Gunakan wok untuk hasil terbaik
-
Panaskan minyak hingga benar-benar panas sebelum menumis
-
Potong bahan setipis mungkin
-
Gunakan kecap asin, saus tiram, dan minyak wijen sebagai dasar rasa
Tempat Makan Chinese Food Terpopuler di Indonesia
Berikut ini beberapa rekomendasi restoran Chinese food:
Nama Tempat | Lokasi | Menu Unggulan |
---|---|---|
Din Tai Fung | Jakarta | Xiao Long Bao |
May Star | Jakarta | Bebek Peking |
Imperial Kitchen | Seluruh Indonesia | Dim Sum |
Paradise Dynasty | Jakarta | Ramen dan Xiao Long Bao |
Untuk informasi lebih lengkap tentang budaya Chinese food, kunjungi Taste Atlas.
Manfaat Gizi dari Chinese Food
-
Tinggi protein (ayam, tahu, seafood)
-
Banyak sayuran
-
Rendah lemak jika dikukus atau direbus
-
Kaya antioksidan dari bumbu seperti jahe dan bawang putih
Chinese food adalah perpaduan sempurna antara cita rasa, nutrisi, dan tradisi. Dari menu pedas ala Sichuan hingga dim sum lembut dari Kanton, ada banyak yang bisa kamu nikmati. Tak hanya di restoran, kamu pun bisa mencoba memasaknya sendiri di rumah dengan resep sederhana. Selamat mencoba dan semoga artikel ini membantumu memilih menu terbaik!