Highlight
Apa itu kue kontol bebek?
Kue kontol bebek adalah nama lain dari kue tambang atau kue untir-untir, yaitu kuliner tradisional khas Cilegon yang berbentuk seperti tambang kecil.
Mengapa dinamakan kue kontol bebek?
Nama ini diberikan oleh warga lokal karena bentuknya yang unik. Meski terdengar vulgar, Maulana lebih suka menyebutnya kue tambang.
Apa bahan dasar untuk membuat kue kontol bebek atau kue tambang?
Bahan dasar kue tambang adalah tepung terigu, gula, dan telur yang dicampur dan diuleni hingga membentuk adonan yang dipilin sebelum digoreng.
Apa manfaat ekonomi dari usaha kue kontol bebek?
Usaha ini tidak hanya menghasilkan pendapatan ratusan ribu rupiah setiap hari tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, membantu meningkatkan kesejahteraan komunitas.
Baca juga:
Makanan Kontol Kejepit dan Mie Pentil
Sejarah Mie: Dari Tiongkok ke Seluruh Dunia
Mie Gacoan: Kedai Mie Favorit dengan Varian Menu yang Menggugah Selera
Fakta Menarik Tentang Kue 'Kontol Bebek' Asli Cilegon yang Harus Kamu Tahu
Kue 'kontol bebek', yang lebih dikenal sebagai kue tambang atau kue untir-untir, adalah salah satu kuliner tradisional khas Cilegon yang kini mulai langka. Namun, berkat dedikasi seorang pemuda bernama Maulana, kue ini kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat. Di dapur rumahnya di Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Banten, Maulana dan tim kecilnya berhasil memproduksi kue tambang setiap hari, meraup pendapatan ratusan ribu rupiah.
Asal Usul dan Sejarah Kue Kontol Bebek
Asal Usul Nama Kue Kontol Bebek
Kue 'kontol bebek' mendapat namanya dari warga sekitar karena bentuknya yang unik. Meskipun nama ini terdengar vulgar, Maulana lebih suka menyebutnya dengan nama kue tambang atau kue untir-untir, sesuai dengan bentuk dan cara pembuatannya.
Resep Tradisional yang Melegenda
Resep kue tambang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Bahan-bahan dasar seperti tepung terigu, gula, dan telur dicampur dan diuleni hingga membentuk adonan yang kemudian dipilin menyerupai tambang sebelum digoreng hingga kecoklatan.
Proses Produksi Kue Tambang
Bahan dan Persiapan
Maulana menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas untuk menjaga cita rasa autentik kue tambang. Setiap hari, sekitar 19 kilogram tepung terigu diolah menjadi adonan yang siap dipilin dan digoreng.
Produksi Harian
Dalam sehari, Maulana dan timnya bisa memproduksi sedikitnya 20 bal kue tambang, dengan setiap bal berisi 75 bungkus. Dengan harga jual Rp52.000 per bal, kue ini tidak hanya populer di Cilegon, tetapi juga dipasarkan hingga wilayah Serang Raya dan Labuan, Pandeglang.
Pasar dan Distribusi
Permintaan Lokal yang Tinggi
Kue tambang produksi Maulana memiliki pasar yang cukup luas di Cilegon. Keberadaan pasar tradisional yang dekat dengan lokasi produksi memudahkan dalam proses distribusi.
Perluasan Jangkauan Pasar
Selain dijual di pasar lokal, kue tambang ini juga dijual ke pengecer yang kemudian mendistribusikannya lebih jauh. Hal ini membantu Maulana dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan.
Dampak Ekonomi
Sumber Penghasilan yang Menggiurkan
Maulana dan timnya bisa meraup pendapatan ratusan ribu rupiah setiap harinya dari penjualan kue tambang. Ini menunjukkan potensi besar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menggerakkan perekonomian lokal.
Peluang Kerja untuk Warga Sekitar
Usaha Maulana juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Dengan melibatkan enam orang warga dalam proses produksi, Maulana membantu meningkatkan kesejahteraan komunitas di sekitarnya.
Dukungan dari Otoritas Lokal
Bantuan dari Pemerintah
Lurah Sukmajaya, Irfan Sonhaji, telah meminta agar dinas terkait memberikan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UMKM seperti Maulana. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi dan membantu UMKM untuk lebih berkembang.
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan yang diberikan meliputi teknik produksi yang lebih efisien, pengelolaan keuangan, serta strategi pemasaran. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing dan kualitas produknya.
Tantangan dan Solusi dalam Produksi
Tantangan dalam Menjaga Kualitas
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Maulana adalah menjaga konsistensi kualitas kue tambang. Dengan volume produksi yang besar, diperlukan pengawasan ketat agar setiap batch kue tetap memiliki rasa dan tekstur yang sama.
Mengatasi Kendala Produksi
Untuk mengatasi tantangan ini, Maulana menerapkan standar produksi yang ketat dan melibatkan tim yang terlatih. Selain itu, penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi juga menjadi kunci keberhasilan usaha ini.
Prospek Usaha di Masa Depan
Ekspansi Bisnis
Ke depan, Maulana berencana untuk memperluas usaha dengan membuka cabang produksi di daerah lain. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Inovasi dalam Produksi
Maulana juga berencana untuk berinovasi dengan menciptakan varian rasa baru dari kue tambang. Dengan demikian, konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan dan dapat menikmati kue tambang dalam berbagai rasa.
Kesimpulan
Kue 'kontol bebek' atau kue tambang merupakan salah satu kekayaan kuliner Cilegon yang berhasil dilestarikan oleh Maulana. Dengan dedikasi dan kerja keras, Maulana tidak hanya menjaga tradisi kuliner ini tetap hidup, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian lokal melalui usahanya. Dukungan dari pemerintah dan inovasi yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu usaha ini untuk terus berkembang dan dikenal lebih luas.