Kapal-Kapal Karam dalam Sejarah Dunia

Penulis: Raihan 1000
Editor: Ann Putri
Kapal-Kapal Karam dalam Sejarah Dunia

Kisah kapal-kapal karam selalu memikat perhatian kita: Ia menyimpan kisah-kisah tragis, melibatkan ribuan nyawa yang hilang dalam hitungan detik. Mereka merupakan saksi bisu dari ketidakpastian dan keganasan lautan yang mengingatkan kita akan kerapuhan manusia di hadapan kekuatan alam. Dalam Jurnopedia kali ini, kita akan menjelajahi beberapa tragedi kapal karam paling terkenal dalam sejarah, termasuk Lusitania, Wilhelm Gustloff, MV Dona Paz, SS Mont Blanc, dan Kapal Tampomas II. Mari kita melangkah ke dalam lautan yang gelap ini dan mempelajari kisah-kisahnya.

 

Kapal-Kapal Karam Terkenal dalam Sejarah

Lusitania: Titanic yang Terlupakan

Kapal Lusitania adalah kapal laut milik Inggris yang diluncurkan pada tahun 1906. Dengan kemegahan yang sering disamakan dengan Titanic, Lusitania digunakan untuk mengangkut penumpang dalam pelayaran Trans Atlantik. Pada awal Mei 1915, kapal ini berlayar dari New York menuju Liverpool. Namun, tragedi tak terduga menimpanya.

Beberapa hari sebelum keberangkatannya, Kedutaan Besar Kekaisaran Jerman di Washington DC memasang iklan di surat kabar AS, yang mengingatkan bahwa Inggris dan Jerman sedang berperang. Tanpa peringatan, pada tanggal 7 Mei 1915, kapal Lusitania tiba-tiba dibombardir oleh kapal selam U-Boat milik Jerman. Dalam waktu 20 menit, kapal Lusitania tenggelam dan menewaskan hampir 1.200 penumpang, termasuk 128 orang Amerika Serikat. Tragedi ini menjadi salah satu penyebab Amerika Serikat bergabung dalam Perang Dunia I.

 

Wilhelm Gustloff: Kapal Kematian Nazi

Wilhelm Gustloff adalah kapal yang dinamai dari pemimpin Partai Nazi Swiss, Wilhelm Gustloff. Diluncurkan pada tahun 1937 oleh Adolf Hitler, kapal ini awalnya merupakan kapal pesiar pejabat demi meningkatkan citra Nazi Jerman. Namun, nasibnya berubah drastis.

Kapal Wilhelm Gustloff digunakan untuk mengevakuasi pasukan Jerman dan warga sipil. Meskipun kapasitasnya seharusnya hanya untuk 2.000 orang, lebih dari 10.000 orang naik ke kapal tersebut. Pada 30 Januari 1945, Uni Soviet menembakkan empat torpedo ke kapal ini, menenggelamkannya beserta sebagian besar penumpangnya. Tragedi ini menjadi salah satu bencana maritim terbesar dalam sejarah, dengan korban tewas mencapai ribuan orang.

 

MV Dona Paz: Tragedi Feri Filipina

Pada tanggal 20 Desember 1987, kapal feri MV Dona Paz menabrak tanker minyak MT Victor di Filipina. Tragedi ini mengakibatkan kematian 4.386 penumpang, sementara hanya 26 orang yang selamat. Banyak dari penumpang ini adalah keluarga kelas menengah bawah yang ingin merayakan Natal di Manila.

Penyebab kecelakaan ini beragam. Pertama, kapal Dona Paz sudah kelebihan muatan. Sementara itu, kapal tanker MT Victor tidak memiliki awak yang memadai, hanya kepala mesin yang dianggap tidak memiliki lisensi. Kapal ini juga tidak dilengkapi dengan pengintai untuk memperhatikan kemungkinan tabrakan, dan tidak memiliki lisensi kelayakan berlayar. Kombinasi dari faktor-faktor ini menyebabkan tragedi yang mengerikan.

 

Kapal SS Mont Blanc

SS Mont Blanc adalah kapal pengangkut amunisi milik Perancis yang dibangun pada tahun 1899. Kapal ini memiliki panjang sekitar 134 meter dan digunakan untuk mengangkut amunisi selama Perang Dunia I. Pada tanggal 6 Desember 1917, kapal ini meledak di Pelabuhan Halifax setelah bertabrakan dengan kapal Belgia Imo. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana maritim paling mematikan dalam sejarah.

SS Mont Blanc merupakan kapal pengangkut amunisi dengan kapasitas besar. Kapal ini memiliki daya angkut sekitar 3.000 ton muatan, termasuk berbagai jenis amunisi dan bahan peledak. Tujuan utama kapal ini adalah mengirimkan persediaan amunisi ke Eropa selama Perang Dunia I. Rute pelayaran SS Mont Blanc melibatkan perjalanan dari Pelabuhan Halifax di Kanada menuju terusan The Narrows. Terusan ini menghubungkan pelabuhan dengan Samudra Atlantik. SS Mont Blanc direncanakan meninggalkan pelabuhan pada tanggal 6 Desember 1917 untuk melanjutkan perjalanannya.

Pada saat SS Mont Blanc bergerak menuju terusan The Narrows, kapal Belgia Imo juga berlayar dalam arah yang sama. Keduanya bertabrakan di perairan dekat pelabuhan. Tabrakan ini menyebabkan kebocoran di kapal SS Mont Blanc, dan bahan peledak yang diangkut oleh kapal mulai terancam meledak. Ledakan dahsyat tak terelakan, menghancurkan kapal dan sekitar 1.900 bangunan di sekitarnya. Gelombang kejut dari ledakan tersebut terasa hingga jarak sekitar 3,2 kilometer dan menyebabkan gelombang tsunami di sekitar pelabuhan. Lebih dari 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa ini menyisakan kerusakan besar dan trauma yang mendalam bagi penduduk Halifax.

 

Tragedi Kapal Tampomas II di Indonesia

Salah satu tragedi kapal karam yang terjadi di Indonesia adalah tenggelamnya Kapal Tampomas II pada tanggal 27 Januari 1981 di Kepulauan Masalembo. Kapal ini mengalami kebakaran yang berawal dari kebocoran bahan bakar, yang juga disebabkan oleh terjangan badai besar. Akibatnya, kapal miring sampai 45 derajat dan akhirnya tenggelam. Musibah ini menewaskan 369 jiwa dan menjadi salah satu tragedi maritim terbesar di Indonesia.

Kapal Tampomas II adalah kapal penumpang yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia. Kapal ini memiliki panjang sekitar 66 meter dan dapat mengangkut sekitar 1.200 penumpang. Kapal ini digunakan untuk melayani rute pelayaran antara Jawa dan Sumatera. Pada tanggal 27 Januari 1981, Kapal Tampomas II sedang berlayar melintasi Selat Karimata ketika terjadi kebakaran akibat kebocoran bahan bakar. Terjangan badai besar membuat kebakaran semakin meluas dan mengakibatkan kapal miring hingga 45 derajat. Upaya penyelamatan pun dilakukan, namun sayangnya tidak semua penumpang dapat diselamatkan.