Sarkas adalah Seni Ungkapan: Pengertian dan Ciri-ciri Sarkasme

Penulis: Alya Nadya
Editor: Achmad Susanto
Sarkas adalah Seni Ungkapan: Pengertian dan Ciri-ciri Sarkasme

Highlight

  • Apa yang dimaksud dengan sarkas?

Sarkas adalah ungkapan atau pernyataan yang berisi sindiran atau ejekan yang bertujuan untuk mengkritik atau menyakiti perasaan seseorang

  • Apa itu bercanda sarkas?

Sarkas tidak hanya bisa diungkapkan melalui kata-kata, tetapi juga melalui ekspresi wajah, nada suara, dan konteks lainnya.

  • Apa itu sarkastik dan contohnya?

Menurut KBBI, sarkasme adalah penggunaan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain, seperti cemoohan atau ejekan kasar. Contoh kalimat yang mengandung sarkasme adalah: "Dasar pemalas!"

  • Apa arti sarcasm dalam bahasa gaul?

Sarkasme adalah seni menggunakan kata-kata yang berlawanan dengan maksud sebenarnya. Biasanya, ini digunakan untuk menghina, menunjukkan rasa kesal, atau kadang-kadang hanya untuk bercanda. Misalnya, saat seseorang melakukan sesuatu yang salah dan Anda berkata, "Kerja bagus!"

 

Baca juga:
Satir adalah Seni!
Apa Arti 'Pick Me' di TikTok? Kenali Tren Sosial dan Contohnya
#corecore Ketidaknyamanan sebagai Estetika Generasi TikTok

 

Sarkas adalah Seni Ungkapan: Pengertian dan Ciri-ciri Sarkasme

Sarkas merupakan istilah yang sering kali kita dengar dalam berbagai konteks, baik dalam percakapan sehari-hari maupun di media sosial. Namun, apa sebenarnya sarkas itu? Dalam artikel ini, kita akan berusaha membahas sebetulnya apa itu sarkas? Kita juga akan membahas ciri-cirinya, serta perbedaannya dengan satir.

Pengertian Sarkas

Sarkas adalah ungkapan atau pernyataan yang berisi sindiran atau ejekan yang bertujuan untuk mengkritik atau menyakiti perasaan seseorang. Sarkas sebetulnya merupakan penyederhanaan dari "Sarkasme". Di dalam KBBI, sarkasme merujuk pada salah satu bentuk majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Sarkas tidak hanya bisa diungkapkan melalui kata-kata, tetapi juga melalui ekspresi wajah, nada suara, dan konteks lainnya.

Perbedaan Antara Sarkas dan Satir

Meski sering disamakan, sarkas dan satir memiliki perbedaan yang mendasar. Satir adalah bentuk sindiran yang lebih halus dan sering kali digunakan untuk menyampaikan kritik sosial atau politik dengan cara yang humoris dan cerdas. Sementara itu, sarkas lebih langsung dan tajam, sering kali digunakan untuk menyakiti atau merendahkan orang lain.

Ciri-ciri Sarkas

Untuk mengenali sarkas, ada beberapa ciri-ciri yang bisa kita perhatikan:

  1. Nada Bicara: Sarkas sering kali diucapkan dengan nada yang berlawanan dengan makna sebenarnya. Nada ini bisa terdengar datar atau berlebihan.
  2. Kebalikan Makna: Ungkapan sarkas selalu berlawanan dengan apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh pembicara.
  3. Konteks Situasi: Sarkas biasanya muncul dalam konteks di mana ada ketidakpuasan atau ketidaksetujuan terhadap suatu situasi atau orang.
  4. Reaksi Emosional: Penggunaan sarkas sering kali menyebabkan reaksi emosional yang kuat, baik itu marah, tersinggung, atau merasa direndahkan.

Jenis-jenis Sarkas

Sarkas memiliki beberapa jenis yang bisa dikenali berdasarkan tujuan dan cara penyampaiannya. Berikut adalah beberapa jenis sarkas yang umum ditemui:

1. Self-Deprecating Sarcasm

Self-deprecating sarcasm adalah jenis sarkas yang digunakan untuk mengolok-olok diri sendiri. Misalnya, seseorang yang mendapat nilai buruk dalam ujian mungkin akan berkata, "Wah, aku benar-benar jenius dalam matematika."

2. Brooding Sarcasm

Brooding sarcasm adalah jenis sarkas yang menunjukkan rasa kasihan pada diri sendiri dan situasi yang dihadapi. Misalnya, jika seseorang harus mengerjakan pekerjaan yang sangat berat, dia mungkin akan berkata, "Luar biasa, sekarang aku punya pekerjaan tambahan lagi."

3. Deadpan Sarcasm

Deadpan sarcasm adalah sarkas yang diucapkan dengan nada datar dan serius, sehingga sulit untuk mengetahui apakah pembicara benar-benar serius atau tidak. Misalnya, seseorang yang diundang ke rapat yang membosankan mungkin akan berkata, "Ah, aku tidak sabar untuk ikut rapat."

4. Polite Sarcasm

Polite sarcasm adalah jenis sarkas yang diucapkan dengan kata-kata sopan tetapi tidak tulus. Misalnya, seseorang yang melihat pakaian orang lain yang buruk mungkin akan berkata, "Bajumu benar-benar bagus!"

5. Obnoxious Sarcasm

Obnoxious sarcasm adalah sarkas yang digunakan untuk secara jelas dan langsung menyinggung orang lain. Misalnya, ketika seseorang membuat kesalahan besar, orang lain mungkin berkata, "Wah, kamu benar-benar ahli dalam hal ini."

6. Raging Sarcasm

Raging sarcasm adalah sarkas yang digunakan untuk mengekspresikan kemarahan dengan cara yang berlebihan. Misalnya, seseorang yang marah dengan perilaku orang lain mungkin akan berkata, "Oh, tentu saja, kamu selalu benar!"

7. Manic Sarcasm

Manic sarcasm adalah sarkas yang diucapkan dengan nada yang sangat tidak wajar dan berlebihan. Misalnya, seseorang yang sangat stres mungkin akan berkata, "Aku sangat santai dan tidak ada yang mengganggu."

Contoh Sarkas dalam Literatur dan Media

Untuk memahami lebih dalam tentang sarkas, mari kita lihat beberapa contoh sarkas dalam literatur dan media populer:

Contoh 1: Harry Potter and the Order of the Phoenix oleh J.K. Rowling

Hermione: “Kamu tidak seharusnya menyalahgunakan posisimu, Ron!” Ron: “Ya, benar, karena Malfoy tidak akan menyalahgunakannya sama sekali.”

Contoh 2: Crazy Rich Asians

“Piyama ini lebih keren daripada semua baju biasa yang kupunya.” - Rachel Chu

Contoh 3: City of Ashes oleh Cassandra Clare

“Alec melihatnya dan menggelengkan kepala. 'Gimana caranya kamu nggak pernah kena lumpur di bajumu?' Isabelle mengangkat bahu dengan santai. 'Hatiku murni. Saking murninya, hatiku menolak kotoran.'”

Contoh 4: City of Fallen Angels oleh Cassandra Clare

“Ini menarik. Kamu tahu semua kata-kata ini, dan semuanya dalam bahasa Inggris, tapi saat kamu merangkainya jadi kalimat, mereka jadi nggak masuk akal.”

Contoh 5: Harry Potter and the Prisoner of Azkaban oleh J.K. Rowling

“Tidak," kata Hermione singkat. "Ada yang lihat buku Numerology and Gramatica milikku?" "Oh, iya, aku pinjam sebentar buat bacaan sebelum tidur," kata Ron pelan.

Jadi, sarkas adalah salah satu bentuk komunikasi yang dapat menambah warna dalam percakapan sehari-hari, namun juga memiliki potensi untuk menyakiti perasaan orang lain jika tidak digunakan dengan bijak. Memahami jenis-jenis dan ciri-ciri sarkas dapat membantu kita dalam mengenali dan menghindari penggunaan yang tidak tepat. Selalu ingat untuk menggunakan sarkas dengan hati-hati dan dalam konteks yang tepat agar tidak menimbulkan konflik atau menyakiti perasaan orang lain.