Apakah Makan Membatalkan Wudhu? Penjelasan Madzhab Syafi'i

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Apakah Makan Membatalkan Wudhu? Penjelasan Madzhab Syafi'i

Highlight

  • Apakah makan membatalkan wudhu:

Tidak, makan tidak membatalkan wudhu kecuali jika makanan tersebut memabukkan atau menghilangkan kesadaran.

  • Apakah makan daging unta membatalkan wudhu:

Ya, dianjurkan memperbarui wudhu setelah makan daging unta, sesuai dengan hadis Rasulullah SAW.

  • Apakah perlu wudhu ulang setelah makan makanan mentah:

Tidak, makan makanan mentah seperti buah-buahan tidak membatalkan wudhu.

  • Apa saja sunnah setelah makan dalam Islam:

Sunnah setelah makan meliputi mencuci tangan, berkumur-kumur, dan memperbarui wudhu jika dirasa perlu.

 

Baca Juga:
Keutamaan Wudhu dalam Islam
Tata Cara Mandi Wajib, Selama Ini Kamu Salah!
Keindahan Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar

 

Apakah Makan Membatalkan Wudhu? Penjelasan Madzhab Syafi'i

Apakah Makan Membatalkan Wudhu? Fakta dan Penjelasan

Apakah makan membatalkan wudhu? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan masyarakat, terutama bagi umat Muslim yang ingin menjaga kesucian ibadah. Kami akan membahas secara detail hukum makan terhadap wudhu berdasarkan pandangan madzhab Syafi'i dan Nahdlatul Ulama (NU).

Apa Itu Wudhu dan Hubungannya dengan Kesucian Ibadah?

Wudhu adalah salah satu syarat penting untuk melaksanakan ibadah tertentu seperti salat. Namun, bagaimana jika kita makan setelah berwudhu? Apakah makan membatalkan wudhu? Mari kita telaah lebih lanjut.

Pendapat Ulama Madzhab Syafi’i tentang Makan dan Wudhu

Menurut Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhaddzab, makan atau minum tidak membatalkan wudhu. Hal ini berlaku untuk:

  1. Makanan yang dimasak: Seperti gulai, rendang, atau tengkleng.
  2. Makanan mentah: Buah-buahan seperti apel, jeruk, atau salak.

Namun, ulama sepakat bahwa wudhu bisa batal jika makanan tersebut bersifat:

  1. Memabukkan
  2. Menghilangkan kesadaran

 

Pendapat NU tentang Hukum Makan Setelah Berwudhu

Menurut Nahdlatul Ulama (NU), mayoritas ulama, khususnya dalam madzhab Syafi’i, memiliki pandangan yang serupa. Hadis Rasulullah SAW menyebutkan bahwa:

"Wudhu tidak batal karena makan atau minum, kecuali jika ada sesuatu yang keluar dari dua lubang tersebut."

 

Namun, NU menambahkan anjuran sunnah:

  1. Membasuh tangan setelah makan.
  2. Berkumur-kumur untuk menjaga kebersihan mulut.
  3. Melakukan wudhu kembali setelah makan daging unta, sesuai hadis sahih.

 

Kapan Wudhu Diperbarui Setelah Makan?

Daging Unta dan Wudhu dalam Islam

Daging unta adalah pengecualian. Dalam Islam, makan daging unta dianjurkan untuk diikuti dengan wudhu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:

"Barang siapa makan daging unta, maka hendaklah dia berwudhu."

 

Rekomendasi Sunnah setelah Makan

Bagi umat Muslim yang ingin menjaga kesucian, sunnah-sunnah ini dianjurkan:

  1. Membasuh tangan untuk menghilangkan sisa makanan.
  2. Berkumur-kumur agar mulut tetap bersih.
  3. Tidak makan atau minum sesuatu yang memabukkan atau membatalkan kesadaran.

Apakah Makan Membatalkan Wudhu?

Berdasarkan pandangan madzhab Syafi’i dan NU, makan tidak membatalkan wudhu, kecuali jika memenuhi kondisi tertentu seperti makanan memabukkan atau menghilangkan kesadaran. Namun, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan, berkumur, atau memperbarui wudhu adalah anjuran sunnah yang baik untuk diikuti.