Isu Lingkungan dalam Proyek IKN

Penulis: Achmad Susanto
Editor: Hamim Septian
Isu Lingkungan dalam Proyek IKN

Highlight

  • Mengapa Penting

Ibu Kota Negara (IKN) adalah proyek ambisius yang tengah dilakukan untuk membentuk ibu kota baru Indonesia. Relokasi ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur diharapkan dapat mengurangi masalah kepadatan penduduk dan infrastruktur di Jakarta. Hal ini penting dalam mendukung pertumbuhan dan pembangunan negara.

  • Gambaran Besar:

Proyek IKN merupakan langkah besar dalam sejarah Indonesia. Dengan luas lebih dari 180.000 hektar, IKN menjadi ibu kota baru yang akan menaungi aktivitas pemerintah dan berbagai sektor. Dalam gambaran besar ini, IKN memiliki potensi untuk memajukan Indonesia sebagai negara yang berfokus pada pembangunan yang berkelanjutan.

  • Sorotan:

Namun, di balik kemegahan proyek ini, terdapat sejumlah isu yang perlu menjadi sorotan serius. Aspek geologis menjadi perhatian utama, mengingat IKN berdiri di atas dua lempengan tektonik aktif. Hal ini memunculkan isu gempa bumi yang harus diatasi melalui infrastruktur andal dan desain bangunan yang tahan gempa.

  • Perspektif Luas:

Aspek lingkungan menjadi fokus kritis. Kalimantan Timur adalah salah satu hutan tropis tertua di dunia dengan kekayaan alam yang tak ternilai. Dengan hadirnya IKN, muncul ketidakpastian terkait dampaknya. Organisasi lingkungan seperti JATAM dan WALHI telah mengungkapkan keprihatinan terhadap proyek ini. Terdapat 149 lubang tambang batubara yang meningkatkan risiko kekeringan di daerah tersebut. Hutan ini juga merupakan rumah bagi satwa langka, seperti orangutan dan bekantan, yang semakin terancam oleh pembangunan IKN. Perlindungan lingkungan Kalimantan Timur harus menjadi prioritas.

  • Perspektif Mendalam:

Dari perspektif yang lebih mendalam, masalah infrastruktur dasar menjadi sangat penting. Kalimantan Timur saat ini belum siap untuk menangani lonjakan penduduk dan permintaan baru yang akan dihadapi IKN. Diperlukan upaya besar terkait jalan, transportasi publik, dan layanan dasar untuk memastikan proyek ini berjalan lancar.

  • Kilas Balik:

Kita perlu mengingat perjalanan ke Hutan Lindung Sei Wain. Hutan yang indah ini menghadapi banyak tantangan akibat pembangunan IKN. Harapannya adalah IKN akan menjadi ibu kota yang berkelanjutan, melindungi lingkungan dan hak-hak masyarakat adat. Namun, banyak pertanyaan yang harus dijawab dan banyak masalah yang harus diatasi sebelum kita bisa yakin bahwa proyek ini benar-benar berkelanjutan. Semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini dan menciptakan IKN yang benar-benar berkelanjutan.

 

Baca Juga : Akan Seperti Apa Nasib Hutan di IKN Nanti?

 

Mengungkap Isu Lingkungan dan Sosial di Balik Ibu Kota Negara Baru: IKN

Mengapa IKN?

Pemerintah Indonesia mengusulkan pemindahan ibukota untuk mengurangi kepadatan penduduk dan kebijakan pusat yang membebani Jakarta. Dengan IKN, diharapkan akan ada redistribusi pertumbuhan ekonomi ke Kalimantan Timur. Konsep ini juga melibatkan mobilitas yang baik, keberlanjutan lingkungan, dan akses terhadap berbagai fasilitas publik dalam jarak berjalan kaki 10 menit.

Konflik Geologis dan Lingkungan

Pendirian IKN tidak terlepas dari kontroversi. Kalimantan Timur adalah daerah dengan aktivitas seismik yang tinggi, sehingga potensi gempa adalah salah satu risiko yang perlu diperhitungkan. Selain itu, IKN berdampak besar pada lingkungan. Organisasi lingkungan seperti JATAM dan WALHI mengklaim bahwa proyek ini dapat meningkatkan risiko kekeringan dan membawa dampak besar terhadap hutan Kalimantan.

Dampak Sosial

Kedatangan pekerja dari luar IKN menciptakan ketegangan dan konflik dengan penduduk asli. Meskipun pemerintah berjanji untuk melibatkan masyarakat adat, kenyataannya, partisipasi mereka terbatas. Isu ini menjadi perhatian serius, dan banyak warga lokal khawatir akan terusir dari tanah mereka sendiri.

Hutan dan Masyarakat Adat

Pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur meninggalkan dampak signifikan terhadap hutan dan masyarakat adat. Mereka yang sebelumnya hidup berdampingan dengan alam kini terpaksa berhadapan dengan dampak industri ekstraktif. Penebangan hutan dan eksploitasi sumber daya alam telah mengubah pola hidup mereka. Lubang-lubang bekas tambang yang ada dekat pemukiman menjadi masalah serius, terutama bagi anak-anak yang menjadi korban kecelakaan di sana.

Upaya Pemerintah

Pemerintah berusaha mencari jalan tengah dengan mengusulkan konsep "hutan kota". Di bawah konsep ini, sebagian besar wilayah IKN akan dikelola sebagai hutan yang dapat diakses oleh masyarakat adat. Pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga agar IKN tidak menjadi Jakarta baru dengan pembangunan yang tak terkendali.

Tantangan Masa Depan

Meskipun langkah-langkah tersebut diambil, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Masyarakat adat perlu diberikan jaminan atas tanah dan hak, karena mereka juga akan bersaing dengan 1,2 juta penduduk baru yang direncanakan akan datang pada 2029.