Kisah Menyeramkan The Horla

Penulis: Achmad Susanto
Editor: Hamim Septian
Kisah Menyeramkan The Horla

Highlight

  • Mengapa Penting:

Kisah "The Horla" selalu relevan. Selain menyajikan elemen horor yang menggigit, cerita ini menggambarkan perasaan xenophobia, yaitu ketakutan terhadap orang asing. Meskipun cerita ini diterbitkan pada abad ke-19, tema xenophobia tetap relevan dalam dunia hari ini.

  • Gambaran Besar:

Guy de Maupassant menggunakan kisah "The Horla" sebagai sarana untuk mengungkapkan pandangan sosial dan politiknya pada masanya. Horla, sebagai makhluk asing yang mewakili perbedaan antara dunia lama dan dunia baru, mencerminkan konflik antara budaya dan nilai-nilai yang berbeda.

Sorotan:

Cerita "The Horla" juga mengandung metafora penyakit menular yang dibawa oleh orang asing. Ini tercermin dalam ketakutan bahwa Horla membawa penyakit dari luar negeri. Hal ini diungkapkan oleh Lisa Ann Villarreal dalam esainya, yang menyatakan bahwa Maupassant mungkin ingin pembaca membayangkan Horla sebagai sosok dengan warna kulit yang lebih gelap, yang mewakili virus misterius yang dibawa dari luar, dalam hal ini dari Brazil.

  • Perspektif Luas:

Pandangan sosial yang terkandung dalam cerita ini adalah bahwa orang asing dianggap sebagai "lain" dan dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti penyakit. Ini mencerminkan ketidakpercayaan terhadap budaya dan latar belakang yang berbeda, yang dapat menghasilkan sikap xenophobia.

  • Perspektif Mendalam:

Dalam kisah ini, kita melihat bahwa Horla menggambarkan perbedaan antara dunia lama dan dunia baru. Maupassant mungkin ingin menyampaikan pesan bahwa perbedaan ini mengancam dan menakutkan bagi masyarakat Prancis pada zamannya.

  • Kilas Balik:

"Cerita Horla" adalah karya sastra yang tak terlupakan yang menghadirkan makhluk supernatural sebagai metafora bagi ketakutan akan orang asing dan penyakit yang dibawa dari luar negeri. Ini mencerminkan pandangan sosial dan politik yang relevan pada masanya, serta tema yang masih relevan dalam masyarakat global saat ini.

 

Baca Juga : Cerita Horor Pendaki Gunung

 

Kisah Menyeramkan "The Horla" oleh Guy de Maupassant

 

Sinopsis "The Horla"

Cerita ini dimulai dengan narator yang tidak disebutkan namanya, seorang pria berkecukupan yang tinggal di pedesaan Prancis. Narator menyapa sebuah perahu yang datang dari Amerika Selatan, tanpa menyadari bahwa tindakannya telah mengundang malapetaka. Makhluk supernatural menganggap sapaan tersebut sebagai undangan sungguhan dan mulai menghantuinya, mengejutkan rumahnya, dan membuatnya perlahan-lahan gila.

Metafora Penyakit dan Xenophobia

Banyak sarjana sosial dan sastra memandang plot cerita ini sebagai metafora penyakit menular yang dibawa oleh pelancong atau orang asing yang datang dari luar negeri. Pandangan ini diungkapkan oleh Lisa Ann Villarreal dalam esainya untuk "Nineteenth-Century French Studies." Villarreal berpendapat bahwa teks Maupassant secara terang-terangan rasis, dan bahwa Horla sebagai entitas mewakili pandangan umum yang menyatakan bahwa orang dari budaya lain kotor dan rentan membawa penyakit menular.

Horla dan Asalnya

Villarreal menyiratkan bahwa Maupassant bermaksud agar pembaca membayangkan Horla mungkin bukan sebagai hantu berwarna putih, melainkan sebagai seseorang atau sesuatu dengan warna kulit yang lebih gelap. Rata-rata pembaca Prancis akan menghubungkan dengan virus misterius yang dibawa dari jauh, dalam hal ini dari Brazil.

Implikasi Sosial dan Politik

Selain xenophobia, cerita ini juga mencerminkan aspek sosial dan politik yang relevan pada masanya. Horla diposisikan sebagai sosok asing yang mewakili perbedaan antara dunia lama dan dunia baru, serta perbedaan antara negara maju dan miskin. Sebagai sosok yang berasal dari Brazil, yang saat itu dianggap barbar, Horla juga mencerminkan sudut pandang kolonialisme Eropa.