
Highlight
-
Apa yang membuat puisi Rumi sangat populer di dunia Barat?
Puisi Rumi sangat populer di dunia Barat karena mengandung makna mendalam tentang cinta dan spiritualitas yang universal.
-
Mengapa terjemahan Coleman Barks dianggap bermasalah?
Terjemahan Coleman Barks dianggap bermasalah karena sering menghilangkan konteks keislaman dari puisi-puisi Rumi, sehingga mengaburkan makna asli.
-
Siapakah penerjemah puisi Rumi yang lebih akurat?
Penerjemah yang lebih akurat termasuk R. A. Nicholson, A. J. Arberry, dan Annemarie Schimmel, yang mempertahankan konteks keislaman dalam terjemahan mereka.
-
Bagaimana pandangan masyarakat Barat terhadap spiritualitas Timur berubah?
Pandangan masyarakat Barat terhadap spiritualitas Timur berubah seiring waktu, dengan semakin banyaknya ketertarikan pada ajaran seperti Buddha, Hindu, dan sufisme Islam.
Baca juga:
Ramai-ramai Menyukai Puisi Rumi Sambil Melepaskan Status Keislamannya
Kontroversi: Hilangnya Nilai Islami dalam Terjemahan Puisi Rumi ke Bahasa Inggris
Di era modern ini, popularitas puisi Rumi semakin meningkat. Penyair bernama asli Jalaluddin Rumi ini sangat populer terutama di dunia Barat. Namun, ada permasalahan serius terkait terjemahan puisi Rumi yang dilakukan oleh Coleman Barks. Terjemahan Barks seringkali menghilangkan konteks keislaman dari karya-karya Rumi, sehingga menyebabkan kesalahpahaman yang signifikan tentang esensi spiritualitas Timur yang diusung oleh Rumi. Artikel ini akan membahas perubahan pandangan Barat terhadap spiritualitas Timur dan menyoroti kesalahan-kesalahan dalam terjemahan puisi Rumi oleh Coleman Barks.
Transformasi Pandangan Barat Terhadap Spiritualitas Timur
Pada abad ke-20, tradisi sufisme Islam yang mengandung metafisika, etika, kekhusyukan beribadah, musik, puisi, dan pengalaman mistis dianggap tidak selaras dengan kehidupan modern. Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi fenomena di mana masyarakat Barat mulai kembali tertarik pada spiritualitas Timur, seperti ajaran Buddha, Hindu, dan sufisme Islam. Fenomena ini dipicu oleh gerakan New Age yang berusaha mengkooptasi spiritualitas Timur dan menjadikannya sebagai solusi untuk kebosanan hidup modern yang monoton.
Peran Coleman Barks dalam Memopulerkan Rumi di Barat
Coleman Barks memiliki peran besar dalam memopulerkan karya-karya Rumi di dunia Barat. Terjemahan-terjemahannya, seperti "The Essential Rumi," "The Soul of Rumi," dan "Rumi: The Book of Love," telah terjual jutaan eksemplar dan mendapatkan pujian luas. Banyak tokoh terkenal seperti Beyoncé, Brad Pitt, dan Chris Martin terinspirasi oleh puisi-puisi Rumi versi Barks. Namun, terjemahan Barks seringkali menghilangkan konteks keislaman dari karya-karya Rumi, menyebabkan salah kaprah tentang makna sebenarnya dari puisi-puisi tersebut.
Kesalahan Terjemahan Puisi Rumi oleh Coleman Barks
Terjemahan puisi Rumi oleh Coleman Barks cenderung melepaskan identitas keislaman dari puisi-puisi tersebut. Contoh berikut akan menunjukkan bagaimana terjemahan Barks berbeda jauh dari makna asli yang terkandung dalam puisi Rumi:
Sumber Asli: Ghazal 2933 (Bahasa Persia)
Terjemahan Franklin Lewis, Rumi: Swallowing the Sun, (One World Publications, 2008), p. 92-93 | Terjemahan A.J. Arberry, #379 in The Mystical Poems of Rumi (Chicago: University of Chicago Press, 2009), p. 357-8 | Terjemahan Coleman Barks , Open Secret: Versions of Rumi (Putney, Vermont: Threshold Books, 1984) p. 69 |
---|---|---|
YOU, LEADER of the prayers to Love Let out with your “God is Great!” for you are drunk Shake your hands in dance Turn your back on existence You were promised to be on time so you were making haste Now that the call to prayer has come Get moving! Don’t just sit there! Hoping for the altar of truth you carve a hundred altars Hoping for the love of that idol you adore a hundred idols Fly up a little higher, my love, my obedient love, for the moon’s up high and the shadow’s down low Don’t bang on every door like a door-to-door beggar Grab the knocker of heaven’s door Since your arms are long, it’s within your grasp Since heaven’s flagon’s made you like this, be stranger to the world, having freed yourself from self I ask you how you are. How can Howlessness be asked how are you? Tonight you’re drunk and ruined, when tomorrow comes you’ll see How many casks you’ve opened how many glasses smashed For every glass I’ve broken My reliance was on you: You have mended countless kinds of breakings You secret artist, who contain within a thousand forms beyond the moon, beyond the bright beloved orb You’ve left one rival in the dust, but filled a thousand throats with words You’ve pierced one breast, but spared a hundred lives and hearts I’ve gone crazy, whatever I say it’s madness talking, so hurry up, if you were privy to God’s “Am I not …” [7:172] and say yes, yes |
You who are Imam of love, say Allah Akbar, for you are drunk; shake you two hands, become indifferent to existence. You were fixed to a time, you made haste; the time of prayer has come. Leap up - why are you seated? In hope of the qibla of God you carve a hundred qibla; in hope of that idol's love you worship a hundred idols. Fly upwards, O soul, O obedient soul; the moon is above, the shadow is low. Do not like a beggar knock your hand at any door; knock at the ring of the door of heaven, for you have a long hand. Since the flagon of heaven has made you like that, be a stranger to the world, for you have escaped out of self. I say to you, “How are you?” No one ever says to the “how-less” soul, “How are you?” Tonight you are drunk and dissolute, come tomorrow and you will see what bags you have torn, what glasses you have broken. Every glass I have broken was my trust in you, for myriadwise you have bound up the broken. O secret artist, in the depths of your soul you have a thousand forms, apart from the moon and the Lady of the Moon [Mahasti]. If you have stolen the ring, you have opened a thousand throats; if you have wounded a breast, you have given a hundred souls and hearts. I have gone mad; whatever I say in madness, quickly say, “Yes, yes,” if you are privy to Alast. |
Forget your life. Say God is Great. Get up. You think you know what time it is. It’s time to pray. You’ve carved so many little figurines, too many. Don’t knock on any random door like a beggar. Reach your long hand out to another door, beyond where you go on the street, the street where everyone says, “How are you?” and no one says How aren’t you?
thrashing in the dark. Inside you there’s an artist you don’t know about. He’s not interested in how different things look in moonlight.
you’re causing terrible damage. If you’ve opened your loving to God’s love you’re helping people you don’t know and have never seen.
if you know, you’ve known it from the beginning of the universe. |
Analisis Perbandingan
Terjemahan Arberry mempertahankan elemen-elemen keislaman yang penting, seperti "Allah Akbar" dan "qibla" yang merujuk pada arah kiblat dalam Islam. Sementara itu, terjemahan Barks dan Franklin Lewis menghilangkan referensi keislaman tersebut dan menggantinya dengan interpretasi yang lebih universal dan individualistik. Akibatnya, esensi spiritualitas Islam yang diusung oleh Rumi hilang dalam terjemahan Barks.
Implikasi Kesalahan Terjemahan
Kesalahan dalam terjemahan puisi Rumi oleh Coleman Barks tidak hanya mengaburkan makna asli dari puisi-puisi tersebut, tetapi juga memperkuat kesalahpahaman di kalangan masyarakat Barat tentang spiritualitas Timur. Hal ini juga dapat memperkuat stereotip dan prasangka yang keliru terhadap Islam dan budaya Timur.
Menurut Fatemeh Keshavarz, profesor studi Persia di Universitas Maryland, kemungkinan besar Rumi merupakan penghafal Al-Quran (hafidz). Fakta ini jarang sekali ditemui dalam terjemahan bahasa Inggris Rumi. Kesembronoan ini tak bisa dilepaskan dari kesalahan para penerjemah dan ahli teologi Inggris periode Victoria yang tidak paham Islam.
Alternatif Terjemahan yang Lebih Akurat
Selain Barks, ada beberapa penerjemah lain yang berhasil menginterpretasikan karya Rumi dengan lebih akurat dan tetap mempertahankan konteks keislamannya. Beberapa di antaranya adalah R. A. Nicholson dengan "Rumi’s Masnavi," A. J. Arberry dengan "Mystical Poems of Rumi," dan Annemarie Schimmel dengan "The Triumphal Sun: A Study of the Works of Jalaloddin Rumi." Ketiga penerjemah ini tidak hanya menerjemahkan puisi-puisi Rumi, tetapi juga mengkontekstualisasikan karya-karyanya dengan sumber-sumber yang kaya dan sahih.
Kesimpulan
Menerjemahkan puisi Rumi dengan akurat adalah tugas yang sangat menantang, mengingat kompleksitas bahasa dan budaya yang terkandung di dalamnya. Terjemahan Coleman Barks telah berhasil memopulerkan puisi-puisi Rumi di Barat, tetapi seringkali menghilangkan konteks keislaman yang penting dari karya-karya tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghargai esensi asli dari puisi-puisi Rumi agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang spiritualitas Timur.
Untuk memahami karya Rumi dengan lebih baik, kita harus merujuk pada terjemahan-terjemahan yang lebih akurat dan kontekstual, seperti yang dilakukan oleh Nicholson, Arberry, dan Schimmel. Dengan demikian, kita dapat menghargai keindahan dan kedalaman spiritual dari puisi-puisi Rumi dalam konteks yang sesungguhnya.