Penyebab Kanker Payudara

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Penyebab Kanker Payudara

Highlight

Mengapa Penting:

Penelitian ini memiliki signifikansi besar karena mengidentifikasi 'sel-sel-asal' potensial yang dapat berkembang menjadi kanker payudara pada wanita dengan gen BRCA2 yang rusak. Temuan ini membuka jalan menuju pengembangan pengobatan pencegahan kanker payudara, khususnya pada mereka yang memiliki risiko tinggi akibat gen BRCA2 yang rusak.

Gambaran Besar:

Penelitian WEHI memfokuskan pada wanita dengan gen BRCA2 rusak yang memiliki risiko tinggi mengembangkan kanker payudara. Temuan mereka menunjukkan bahwa sel-sel tertentu dalam jaringan ini memiliki potensi menjadi cikal bakal kanker payudara. Selain itu, penelitian tersebut membuka peluang untuk mengidentifikasi kelemahan pada sel-sel ini dan mengarah pada pengembangan strategi pencegahan kanker payudara baru.

Sorotan:

Penelitian menyoroti temuan penting terkait 'sel-sel-asal' yang mungkin menjadi penyebab kanker payudara pada wanita dengan gen BRCA2 rusak. Selain itu, identifikasi kelemahan pada sel-sel ini membuka peluang untuk menggunakan obat kanker yang sudah ada, seperti everolimus, dalam penundaan pertumbuhan tumor.

Perspektif Luas:

Dalam skala lebih besar, temuan ini memiliki dampak positif terutama bagi wanita dengan gen BRCA2 rusak. Identifikasi 'sel-sel-asal' dan kelemahan sel membawa harapan akan pengembangan terapi pencegahan yang lebih efektif, membantu mengurangi tingkat kejadian kanker payudara pada kelompok risiko tinggi ini.

Perspektif Mendalam:

Penelitian ini memerinci bahwa sel induk luminal dalam jaringan BRCA2 yang rusak mengalami perubahan produksi protein, menjadikannya lebih rentan terhadap terapi tertentu. Melalui pre-treatment dengan everolimus, penelitian berhasil menunda pembentukan tumor dalam model pra-klinis, membuka potensi baru dalam pencegahan kanker payudara.

Kilas Balik:

Beberapa tahun sebelumnya, penelitian serupa dilakukan terkait gen BRCA1 dan berhasil membuka jalan menuju studi pencegahan kanker payudara internasional (BRCA-P). Temuan baru ini diharapkan memberikan landasan yang serupa, memandu perkembangan pengobatan dan pencegahan kanker payudara untuk wanita dengan gen BRCA2 yang rusak.

 

Baca juga:
Pemuda-Pemudi Indonesia Jompo Karena Jarang Olahraga
Nasib Pekerja Jakarta, Stres & Tua di Jalan
Gula, Kamu Enak Tapi Jahat (Kalau Berlebihan)



Mempelajari Sumber Sel yang Potensial Menjadi Penyebab Kanker Payudara pada Wanita dengan Gen BRCA2 Rusak

Risiko Tinggi pada Wanita dengan Gen BRCA2 Rusak

Wanita yang membawa gen BRCA2 yang rusak memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara, dengan 70% dari mereka yang membawa gen ini kemungkinan besar akan menderita penyakit ini, yang seringkali bersifat agresif. Temuan penting dari penelitian yang dipimpin oleh WEHI ini memberikan titik terang terkait 'sel-sel-asal' yang mungkin menjadi cikal bakal / penyebab kanker payudara pada wanita dengan gen BRCA2 yang rusak.

Mengungkap Keanehan pada Sel Abnormal

Wanita yang mewarisi dan membawa gen BRCA2 yang rusak memiliki risiko yang secara signifikan lebih tinggi terkena kanker payudara; sekitar 70% dari mereka akan mengalami penyakit ini sepanjang hidup. Kanker ini seringkali muncul pada usia muda dan dapat bersifat agresif secara klinis. Pemeriksaan dini sangat dianjurkan, dan beberapa wanita bahkan menjalani operasi pencegahan payudara (mastektomi) untuk mengurangi risiko kanker payudara.

Dalam penemuan penting yang dipublikasikan dalam Nature Cell Biology, para peneliti telah menemukan 'sel-sel-asal' yang kemungkinan akan mengembangkan kanker pada pembawa BRCA2. Dengan membandingkan sampel jaringan bebas kanker dari kedua kelompok, pembawa dan non-pembawa gen BRCA2, mereka mengidentifikasi populasi sel yang membelah lebih cepat.

Kelemahan Sel yang Ditemukan

Sel-sel abnormal dalam jaringan BRCA2, sejenis sel induk luminal dalam saluran air susu payudara, menarik perhatian tim ilmiah karena mereka menunjukkan produksi protein yang berubah, yang kritis untuk pertumbuhan dan fungsi normal jaringan dalam tubuh kita.

Sasaran Pengobatan

Sel abnormal dalam jaringan BRCA2 tersebut berhasil diidentifikasi sebagai sel induk luminal yang menonjol karena produksi protein yang berubah. Tim mengembangkan model pra-klinis BRCA2 yang menunjukkan perubahan serupa pada sel saluran air susu, dan mereka berhasil menargetkan sel-sel ini dengan obat kanker yang sudah ada, everolimus, yang telah disetujui untuk mengobati pasien dengan kanker payudara yang kambuh.

Menuju Pencegahan

Temuan ini adalah langkah penting menuju tujuan pengobatan pencegahan kanker payudara pada pembawa mutasi BRCA2. Meskipun menarik, Prof. Geoff Lindeman, seorang ahli kanker yang menjadi salah satu penulis penelitian, mengingatkan bahwa lebih banyak pekerjaan masih diperlukan sebelum temuan ini dapat diterapkan secara klinis.

Langkah Selanjutnya

Tim ingin lebih memahami bagian spesifik dari pemrosesan protein yang mengalami disregulasi dan menggunakan informasi ini untuk mengembangkan pengobatan pencegahan yang lebih selektif dan dapat ditoleransi.

Masih ada perjalanan yang harus dilalui, tetapi kita telah melangkah cukup jauh. Beberapa tahun lalu, kami mengidentifikasi sel-sel-asal yang mungkin untuk kanker payudara pada wanita dengan mutasi gen BRCA1, yang juga terkait dengan risiko tinggi terkena kanker payudara. Penelitian tersebut telah mengarah pada studi pencegahan kanker payudara internasional (BRCA-P). Kami berharap temuan baru kami sekarang akan memberikan informasi bagi pengobatan dan pencegahan di masa depan untuk wanita dengan gen BRCA2 yang rusak.