
Highlight
-
Mengapa Penting:
Transportasi umum adalah urat nadi mobilitas perkotaan. Penting untuk mengatasi masalah kemacetan, polusi udara, dan keberlanjutan lingkungan. Dalam konteks Surabaya, transportasi umum yang baik juga berperan dalam meningkatkan kualitas hidup penduduk, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
-
Gambaran Besar:
Awalnya, Surabaya mengandalkan jejaring transportasi tradisional seperti bemo, angkot, dan lyn. Jejaring ini menghubungkan berbagai wilayah di kota ini, tetapi perkembangannya terbatas, terutama dalam hal armada dan pelayanan. Di sisi lain, pertumbuhan industri otomotif telah membuat masyarakat memiliki kendaraan pribadi lebih mudah, yang menjadi akar masalah transportasi umum di Surabaya.
-
Sorotan:
Demam startup digital di Indonesia, khususnya layanan seperti Gojek, Grab, dan Uber, telah menciptakan alternatif moda transportasi berbayar. Surabaya menjadi pasar besar bagi layanan-layanan ini. Kelebihan utamanya adalah akses yang lebih mudah, kenyamanan, dan biaya yang lebih terjangkau.
-
Perspektif Luas:
Pandemi COVID-19 memberikan pukulan telak pada transportasi umum di Surabaya. Pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat membuat sebagian besar pengemudi angkutan umum kesulitan. Kurangnya penumpang membuat mereka mengalami kesulitan finansial yang serius. Pemerintah Kota Surabaya telah mencoba berinovasi untuk memperbaiki transportasi umum. Salah satu yang mencuri perhatian adalah penggunaan sampah botol plastik sebagai metode pembayaran untuk layanan bus kota.
-
Perspektif Mendalam:
Program "Teman Bus" dan "Trans Semanggi Surabaya" dari Kementerian Perhubungan mencoba untuk membawa perubahan. Namun, apakah program ini akan membawa perubahan signifikan masih harus dilihat. Kendati demikian, beberapa inisiatif positif seperti penggunaan bus listrik bekas dari acara G20 Summit di Bali memberikan secercah harapan, meskipun operasionalnya terhenti tanpa pemberitahuan kepada masyarakat.
-
Kilas Balik:
Pada Maret 2023, Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan layanan feeder dengan jenama "Wira Wiri Suroboyo" untuk mengakomodasi mobilitas warga. Namun, masih ada tantangan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Walau upaya sudah dilakukan, jumlah kendaraan bermotor pribadi terus meningkat. Kemacetan lalu lintas dan kecelakaan semakin sering terjadi.
Transportasi Umum di Surabaya: Antara Harapan dan Realitas
Transportasi Umum Berbasis Angkutan Kecil
Surabaya awalnya bergantung pada angkutan umum berbasis angkutan kecil, seperti bemo, angkot, dan lyn. Jejaring ini menyediakan layanan yang menghubungkan berbagai wilayah di kota ini. Namun, sayangnya, angkutan umum ini kurang berkembang, baik dari segi armada maupun pelayanan. Sementara itu, industri otomotif berkembang pesat, dengan berbagai kebijakan pemerintah yang memungkinkan masyarakat lebih mudah memiliki kendaraan bermotor pribadi.
Era Startup Digital: Gojek, Grab, dan Uber
Munculnya startup digital di Indonesia pada tahun 2010-2017 membawa perubahan besar dalam transportasi. Perusahaan seperti Gojek, Grab, dan Uber menjadi kompetitor utama dalam industri transportasi umum modern. Surabaya menjadi salah satu pasar utama bagi layanan ini, meskipun awalnya muncul resistensi dari pengemudi angkutan umum konvensional yang merasa terancam. Namun, layanan online ini menawarkan akses yang lebih mudah, kenyamanan, dan biaya yang lebih terjangkau.
Pandemi dan Dampaknya Terhadap Transportasi Umum di Surabaya
Kehadiran pandemi merubah lanskap transportasi umum di Surabaya. Pembatasan mobilitas dan pengurangan kapasitas angkutan umum membuat para pengemudi angkutan umum berjuang untuk bertahan. Ketiadaan penumpang membuat mereka kesulitan mendapatkan pemasukan, terutama dengan kenaikan harga bahan bakar. Akibatnya, banyak pengemudi angkutan umum pensiun dan mundur dari layanan.
Inovasi Pemerintah Kota Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya mencoba berinovasi dengan menciptakan layanan transportasi yang lebih berkelanjutan. Salah satu inisiatif menarik adalah penggunaan sampah botol plastik sebagai metode pembayaran untuk bis kota modern. Namun, harapan untuk MRT, BRT, Surotram, dan Boyorail harus menghadapi realitas yang berbeda. Keberadaan Suroboyo Bus lebih mirip bis wisata daripada transportasi publik yang efisien.
Terobosan Baru Transportasi Umum Elektrik di Surabaya
Akhirnya, pada akhir 2022, Kementerian Perhubungan menghadirkan beberapa unit bus listrik dari G20 Summit di Bali ke Surabaya. Bus listrik ini menjadi salah satu langkah untuk menghadirkan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan. Namun, sayangnya, operasi bus listrik ini hanya berlangsung selama 10 hari, tanpa pengumuman yang memadai kepada warga.
Upaya Terbaru Menuju Transportasi yang Lebih Baik
Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan layanan "Wira Wiri Suroboyo" sebagai upaya terbaru untuk memperbaiki transportasi umum di kota ini. Layanan ini mencakup lima rute awal yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas warga yang semakin kompleks. Respons positif dari warga terhadap layanan ini menunjukkan minat yang tinggi. Saat ini, Wira Wiri Suroboyo telah mengembangkan enam rute yang mencakup koridor 3 dan 4.
Tantangan Menuju Transportasi yang Lebih Berkelanjutan
Meskipun langkah-langkah perbaikan telah diambil, transportasi umum di Surabaya masih menghadapi tantangan besar dalam menciptakan sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan. Jumlah kendaraan bermotor pribadi terus bertambah sehingga menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Dalam era isu perubahan iklim dan masalah polusi, transformasi transportasi menjadi sangat penting. Namun, peralihan menuju sistem transportasi yang lebih berkelanjutan mungkin memerlukan waktu dan upaya yang lebih besar.