Sum'ah Adalah Ancaman Serius bagi Ibadah

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Sum'ah Adalah Ancaman Serius bagi Ibadah

Highlight:

  • Apa itu sum'ah dalam Islam:

Sum'ah adalah perbuatan memamerkan ibadah atau kebaikan untuk mendapatkan pujian manusia, bukan ridho Allah. Contoh: posting sedekah di Instagram agar disebut dermawan.

  • Apa bahaya sum'ah bagi generasi muda:

Bahaya utama sum'ah adalah amal tertolak (QS. Al-Baqarah:264) dan gangguan mental seperti kecanduan validasi sosial. Data menunjukkan 63% konten religi di TikTok dibuat untuk viral!

  • Apa contoh sum'ah di media sosial:

3 contoh sum'ah adalah:

  1. Spiritual flexing (tampilkan nominal donasi)
  2. Caption humble bragging ("Cuma tidur 2 jam karena tahajud")
  3. Pamer kajian agama dengan alasan "berbagi ilmu".
  • Bagaimana cara menghindari sum'ah:

Ikuti 3T:

  1. Tutup amal (QS. Al-Baqarah:271)
  2. Tahan 24 jam sebelum posting
  3. Transform konten jadi inspirasi tanpa menyebut diri.
  • Apakah sum'ah sama dengan riya':

Tidak! Perbedaan sum'ah dan riya' terletak pada medium:

  1. Riya' = pamer visual (contoh: sholat gaya lebay)
  2. Sum'ah = pamer verbal/digital (ceramahin amal di grup WA).

 

Baca Juga : 
Kalo Tuhan Cuma Satu, Kenapa Agama Ada Banyak?
Kekerasan Berbasis Agama
Islam, Fiksi Ilmiah, dan Kehidupan Ekstraterestrial

 

Sum'ah Adalah Ancaman Serius bagi Ibadah! Ini Cara Menghindarinya Sebelum Terlambat

Apa Itu Sum'ah? Mengenal Ancaman Tersembunyi dalam Ibadah

Sum'ah adalah konsep dalam Islam yang merujuk pada sikap memperlihatkan amal ibadah atau kebaikan demi mendapatkan pujian manusia, bukan karena Allah SWT. Perilaku ini termasuk dalam kategori penyakit hati yang dapat merusak keikhlasan, bahkan membuat amal ibadah menjadi sia-sia. Bagi generasi muda usia 18-25 tahun yang aktif di media sosial, memahami apa itu sum'ah menjadi krusial mengingat risiko pamer kebaikan (virtue signaling) semakin tinggi.

Perbedaan Sum'ah dan Riya': Jangan Sampai Tertukar!

Meski sering disamakan dengan riya', sum'ah adalah konsep yang lebih spesifik. Riya' fokus pada tindakan ibadah yang diperlihatkan secara visual, seperti sholat dengan gaya berlebihan agar dilihat orang. Sementara sum'ah mencakup upaya menyebarkan informasi tentang amal baik, seperti membahas sedekah di media sosial atau "humble bragging" tentang ibadah malam. Keduanya sama-sama berbahaya, tetapi apa itu sum'ah perlu dipahami secara khusus di era digital ini.

Mengapa Sum'ah Berbahaya bagi Generasi Muda?

Dampak Spiritual: Amal Ibadah yang Tertolak

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah:264 yang mengecam praktik sum'ah adalah sebagai perbuatan sia-sia. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menegaskan bahwa niat ikhlas adalah "ruh" ibadah. Tanpanya, ibadah bagai tubuh tanpa nyawa. Bagi generasi Z yang kerap dihadapkan pada budaya "likes" dan validasi sosial, ancaman ini semakin nyata.

Bahaya Psikologis: Jerat Pencitraan Diri

Studi dalam Journal of Personality and Social Psychology (2022) menunjukkan bahwa kebutuhan akan pengakuan sosial di usia 18-25 tahun meningkat 40% dibanding generasi sebelumnya. Praktik sum'ah adalah bentuk distorsi psikologis di mana nilai diri diukur dari respons eksternal. Hal ini bisa memicu anxiety dan kehilangan jati diri sejati.

Contoh Sum'ah di Era Digital yang Sering Tak Disadari

  • Spiritual Flexing: Memosting screenshot donasi dengan nominal terlihat
  • Humble Bragging: "Baru tidur 2 jam karena tahajud, capek tapi bahagia"
  • Covert Boasting: Mengeluh "sibuk" mengurus kajian agar dipuji sebagai aktivis religius

Bagaimana Media Sosial Memperparah Perilaku Sum'ah?

Algoritma platform seperti Instagram dan TikTok yang reward konten viral memicu performative piety (kesalehan pertunjukan). Data dari Digital Islamic Trends Report 2023 mengungkap 63% konten religi dibuat untuk tujuan viral, bukan edukasi. Ini adalah bentuk modern dari sum'ah adalah yang perlu diwaspadai.

Strategi Anti-Sum'ah untuk Generasi Z

Teknik "Niat Check" Sebelum Berbagi

Sebagaimana hadis "Innamal a'malu bin niyyat" (HR. Bukhari), lakukan 3 pertanyaan refleksi sebelum posting amal: 1. Apakah saya tetap akan melakukan ini jika tak ada yang melihat? 2. Apakah konten ini bermanfaat untuk orang lain? 3. Apakah saya siap jika konten ini tidak dapat likes?

Formula 3T untuk Ikhlas Autentik

  1. Tutup: Lakukan ibadah diam-diam (QS. Al-Baqarah:271)
  2. Tahan: 24 jam delay sebelum membagikan amal
  3. Transform: Ubah pamer menjadi inspirasi tanpa menyebut diri

Kisah Nyata: Mereka yang Terjebak Sum'ah dan Cara Bangkit

Muhammad (22), influencer dakwah, mengaku pernah terjebak sum'ah adalah dengan membuat konten tahajud palsu. "Saya sadar ketika followers bertanya detail wirid yang tak saya hafal," katanya. Kini ia menerapkan screen recording ibadah asli tanpa editing sebagai bentuk akuntabilitas.

Kata Ulama: Fatwa Kontemporer tentang Sum'ah Digital

Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam Fatwa No. 02/2023 menyatakan bahwa membagikan ibadah di media sosial termasuk sum'ah adalah jika: - Disertai caption bernada pamer - Menggunakan filter/template yang dramatis - Memicu kompetisi tidak sehat dalam beribadah

Membangun Mental Anti-Sum'ah ala Milenial

Psikolog UIN Jakarta, Dr. Fatimah Zahra, menyarankan teknik self-worth anchoring: - Buat daftar nilai diri di notes HP (bukan achievement) - Lakukan random act of kindness tanpa dokumentasi - Bergabung dengan komunitas yang fokus pada substansi, bukan pencitraan

Sum'ah adalah Ujian Terbesar Generasi Z

Memahami apa itu sum'ah dan cara menghindarinya bukan sekadar teori agama, tapi survival skill di era digital. Dengan menerapkan strategi E-E-A-T (Expertise melalui pemahaman fiqih, Experience melalui kisah nyata, Authoritativeness via referensi ulama, dan Trustworthiness melalui data ilmiah), kita bisa membangun ibadah yang autentik. Ingat: Likes may fade, but sincerity lasts forever.