Asal Usul Ramen

Penulis: Hamim Septian
Editor: Achmad Susanto
Asal Usul Ramen

Highlight

  • Mie ramen itu seperti apa?

Mie ramen adalah mi telur yang tipis dan kenyal, dimasak al dente. Mie ini disajikan dalam berbagai jenis kuah, seperti kuah berbasis daging, sayuran, atau miso. Ramen memiliki tekstur yang khas dan kenyal, berbeda dengan jenis mi lainnya seperti udon yang lebih tebal.

  • Ramen itu terbuat dari apa?

Ramen terbuat dari mi telur yang dimasak dalam kuah. Kuah ramen bisa berbasis daging, seperti ayam atau sapi, atau berbasis sayuran dan miso. Bahan tambahan yang umum dalam ramen meliputi irisan daging babi atau sapi, ikan teri, serpihan tuna, irisan daun bawang, rumput laut, dan telur.

  • Apa bedanya ramen dengan mie instan?

Ramen tradisional dimasak dengan mi segar dan kuah yang dibuat dari bahan alami, sedangkan mie instan adalah versi kering dari ramen yang dapat dimasak dengan cepat hanya dengan menambahkan air panas. Mie instan biasanya dilengkapi dengan paket bumbu untuk memberikan rasa yang mirip dengan ramen tradisional, namun lebih praktis dan cepat disiapkan.

Ramen telah berkembang dari hidangan sederhana di Chinatown Yokohama menjadi ikon kuliner global. Melalui inovasi dan adaptasi, ramen tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di berbagai belahan dunia. 

 

Baca Juga : Fakta Menarik Tentang Kue 'Kontol Bebek' Asli Cilegon yang Harus Kamu Tahu

                   Resep Memasak Tempura Dengan Benar

                   Sejarah dan Asal-usul Kue Kontol Kejepit

 

Sejarah dan Evolusi Ramen: Hidangan Ikonik dari Jepang

Asal Usul Ramen: Pengaruh Cina di Jepang

Pada era Meiji (1868–1912), Jepang yang sebelumnya tertutup untuk perdagangan luar negeri mulai menerima pedagang dan pengunjung dari luar. Pada awal 1880-an, pedagang Cina tiba di kota pelabuhan Yokohama dan mendirikan "Chinatown" di sana, membuka restoran yang menyajikan hidangan Cina. Salah satu hidangan yang sangat populer adalah la mian, atau "mi tarik" dalam bahasa Kanton, yang kemudian diadopsi oleh pelanggan Jepang sebagai ramen. Ramen kini menjadi hidangan pokok di restoran mi di seluruh negeri.

Komposisi Ramen: Perbedaan dengan Udon

Tidak seperti mi soba yang tebal yang disebut udon, ramen adalah mi telur yang dimasak dengan cepat. Hidangan ramen terdiri dari mi yang dimasak dalam kuah, biasanya berbasis daging, sayuran, atau miso; jika berbasis daging, kuahnya biasanya menggunakan ayam (torigara) yang diberi rasa dengan kecap asin. Mi dimasak al dente, memberikan tekstur yang kenyal. Berbagai bahan ditambahkan ke dalam ramen, seperti irisan daging babi atau sapi, ikan teri, serpihan tuna, irisan daun bawang, rumput laut, dan terutama telur, baik yang sudah direbus keras dan diiris atau dimasak dalam kuah. Ramen biasanya disajikan panas, tetapi versi dingin yang disebut hiyashi chuka adalah hidangan musim panas yang populer di Jepang.

Ramen di Era Pasca Perang Dunia II: Inovasi Momofuku Ando

Pasca Perang Dunia II, saat terjadi kelangkaan makanan yang parah, seorang pengusaha bernama Momofuku Ando mengamati orang-orang mengantri panjang untuk semangkuk ramen dan menyadari bahwa akan ada pasar untuk versi rumah dari makanan yang dicintai ini. Setelah bereksperimen dengan berbagai resep selama bertahun-tahun, ia mengembangkan mi kering dan campuran bumbu yang bisa dimasak dengan cepat dalam air mendidih. Ando memperkenalkan inovasi ini ke pasar pada tahun 1958 melalui perusahaannya, Nissin Foods. Ramen instan dalam kemasan dengan cepat menjadi makanan pokok bagi juru masak rumahan di Jepang. Pada tahun 1966, Ando menambahkan ramen yang bisa dimasak dengan menambahkan air panas ke bahan dalam cangkir kertas, yang diberi nama Cup Noodles. Karena kemudahan dan harganya yang rendah, Top Ramen dan Cup Noodles dari Nissin menjadi favorit pekerja dengan waktu makan yang singkat dan terutama mahasiswa yang memasak di kamar asrama mereka menggunakan hot plate atau oven microwave. Ramen juga menarik bagi para pecinta kuliner, dan toko mi populer di seluruh dunia, kadang-kadang dengan variasi lokal yang tidak terduga; misalnya, sebuah toko di Oslo, Norwegia, menambahkan bahan-bahan lokal seperti cuka pir, lemon awetan, dan plum acar ke dalam campuran tradisional Jepang.

Kompetisi dan Ekspansi Internasional

Puluhan merek saingan telah muncul dalam beberapa tahun terakhir, seperti yang bisa dilihat dari kunjungan ke pasar Asia manapun. Namun, Nissin, yang membuka pabrik di California pada tahun 1972 untuk melayani pasar Amerika, tetap mempertahankan pangsa pasar yang kuat secara internasional. Museum yang memperingati Ando dan produk-produk Cup Noodles perusahaannya berdiri di Yokohama dan di kota asal Ando di Ikeda, Jepang.