
Highlight
-
Apa itu fast fashion?
Fast fashion adalah pakaian murah dan trendi yang diproduksi dengan cepat untuk memenuhi permintaan konsumen.
-
Mengapa fast fashion buruk bagi lingkungan?
Fast fashion menyebabkan polusi air, penggunaan bahan bakar fosil, dan peningkatan limbah tekstil.
-
Bagaimana fast fashion mempengaruhi pekerja?
Pekerja garmen sering bekerja di lingkungan berbahaya dengan upah rendah dan tanpa hak asasi manusia dasar.
-
Apa dampak fast fashion terhadap hewan?
Pewarna beracun dan mikroserat dari fast fashion dapat merugikan kehidupan darat dan laut, serta produk yang berasal dari hewan sering diproduksi di bawah kondisi buruk.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak fast fashion?
Kita dapat mengubah kebiasaan konsumsi kita, memilih pakaian yang lebih berkelanjutan, dan merawat pakaian kita dengan baik.
Baca juga:
Pakaian Minimalis, Tapi Harga Bikin Meringis
Sejarah Pakaian: Mengapa Kita Memakainya?
Bercak Darah di Fast Fashion
Sejarah Fast Fashion
Fast Fashion adalah Tren yang Berbahaya. Kenapa?
Fast fashion adalah istilah untuk industri pakaian yang menghasilkan fashion yang cepat berganti dengan menggunakan bahan baku berkualitas rendah sehingga tidak tahan lama. Industri ini memproduksi berbagai model pakaian untuk musim yang berbeda dalam waktu singkat, seringkali tanpa memperhatikan dampak lingkungan atau kondisi kerja para pekerjanya. Para pekerja, yang kebanyakan adalah wanita muda, imigran, dan berpendidikan rendah, sering bekerja dalam kondisi yang tidak aman dan dengan upah rendah, tanpa jaminan asuransi atau keselamatan kerja. Industri fast fashion banyak berlokasi di Asia dan negara-negara berkembang seperti Bangladesh, India, dan Indonesia.
Fenomena ini relatif baru dalam industri fashion, tetapi menyebabkan kerusakan besar pada planet ini, mengeksploitasi pekerja, dan merugikan makhluk hidup.
Pengertian Fast Fashion
Fast fashion bisa diartikan sebagai pakaian murah dan trendi yang diambil dari ide-ide di catwalk atau budaya selebriti dan diubah menjadi pakaian dengan kecepatan tinggi untuk memenuhi permintaan konsumen. Ide utamanya adalah agar gaya terbaru dapat segera tersedia di pasar sehingga pembeli dapat membelinya saat masih populer.
Sejarah Fast Fashion
-
Era Revolusi Industri
Sebelum tahun 1800-an, mode berjalan lambat. Orang harus mencari bahan sendiri seperti wol atau kulit, mempersiapkannya, menenunnya, dan kemudian membuat pakaian.
-
Munculnya Toko Jahit dan Sweatshop
Revolusi Industri memperkenalkan teknologi baru seperti mesin jahit. Pakaian menjadi lebih mudah, cepat, dan murah untuk dibuat. Toko jahit muncul untuk melayani kelas menengah, dan di sinilah sweatshop mulai berkembang.
-
Transisi ke Fast Fashion Modern
Pada akhir 1990-an dan 2000-an, mode murah mencapai puncaknya. Belanja online berkembang, dan peritel fast fashion seperti H&M, Zara, dan Topshop menguasai pasar.
Ciri-ciri Merek Fast Fashion:
- Ribuan gaya yang mencakup semua tren terbaru.
- Waktu pengembangan yang sangat singkat antara ketika tren muncul dan pakaian tersedia di toko.
- Manufaktur di luar negeri di mana tenaga kerja paling murah.
- Kuantitas terbatas dari setiap pakaian.
- Bahan murah dan berkualitas rendah seperti poliester.
Dampak Lingkungan dari Fast Fashion
-
Polusi Air dan Tanah
Fast fashion menggunakan pewarna tekstil murah dan beracun yang menyebabkan industri mode menjadi salah satu pencemar air bersih terbesar di dunia.
-
Penggunaan Serat Sintetis
Poliester adalah salah satu kain paling populer. Ini berasal dari bahan bakar fosil, berkontribusi pada pemanasan global, dan dapat melepaskan mikroserat yang menambah tingkat plastik di lautan kita saat dicuci.
-
Tekstil yang Dibuang
Kecepatan produksi pakaian berarti semakin banyak pakaian yang dibuang oleh konsumen, menciptakan limbah tekstil yang masif.
Eksploitasi Pekerja dalam Fast Fashion
Fast fashion berdampak pada pekerja garmen yang bekerja di lingkungan berbahaya dengan upah rendah dan tanpa hak asasi manusia dasar.
Jadi, selain memberikan dampak negatif pada lingkungan, industri fast fashion juga berimbas pada kondisi para pekerja garmen yang bekerja dalam lingkungan berbahaya dengan bayaran rendah dan tanpa hak asasi manusia yang mendasar. Lebih lanjut, dalam rantai pasokan, para petani mungkin terpapar bahan kimia beracun dan praktik-praktik kejam yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental mereka, sebuah kenyataan yang diungkap dalam film dokumenter The True Cost.
Dampak terhadap Hewan
Di alam liar, pewarna beracun dan mikroserat yang dilepaskan ke air dapat dikonsumsi oleh kehidupan darat dan laut. Selain itu, produk yang berasal dari hewan seperti kulit, bulu, dan wol sering kali diproduksi di bawah kondisi yang buruk.
Konsumerisme yang Dipicu oleh Fast Fashion
Fast fashion membuat kita percaya bahwa kita perlu berbelanja lebih banyak untuk tetap mengikuti tren, menciptakan rasa kebutuhan dan ketidakpuasan yang konstan.
Pemain Besar dalam Industri Fast Fashion
Banyak peritel seperti Zara, H&M, UNIQLO, GAP, Primark, dan TopShop adalah pemain besar dalam industri fast fashion. Merek ultra fast fashion seperti SHEIN, Missguided, dan Forever 21 adalah fenomena yang lebih baru dan lebih buruk.
Fast Fashion dan Upaya Keberlanjutan
Seiring meningkatnya kesadaran konsumen tentang biaya sebenarnya dari industri mode, semakin banyak peritel yang memperkenalkan inisiatif mode berkelanjutan. Namun, masalah mendasar dari fast fashion adalah kecepatan produksinya yang memberikan tekanan besar pada lingkungan.
Apakah Fast Fashion Akan Berhenti?
Kita mulai melihat beberapa perubahan dalam industri mode. Semakin banyak orang yang sadar akan dampak negatif fast fashion dan berusaha untuk membuat perubahan.
Apa Langkah-langkah yang Bisa Kita Ambil?
-
Mengubah Kebiasaan Konsumsi: Kutipan dari desainer Inggris Vivienne Westwood mengatakan yang terbaik: "beli lebih sedikit, pilih dengan baik, buat itu bertahan".
-
Memilih dengan Bijak: Memilih pakaian berkualitas tinggi yang terbuat dari bahan dengan dampak yang lebih rendah sangat penting. Mendukung merek yang lebih berkelanjutan juga bisa menjadi langkah yang bijak.
-
Merawat dan Memperpanjang Umur Pakaian: Kita harus merawat pakaian kita dengan mengikuti instruksi perawatan, memakainya sampai benar-benar aus, dan memperbaikinya bila memungkinkan.
Fast fashion memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, pekerja, dan hewan. Dengan mengubah kebiasaan konsumsi kita, memilih dengan bijak, dan merawat pakaian kita dengan baik, kita dapat berkontribusi pada perubahan positif dalam industri mode.