Mengenal Kereta Maglev: Revolusi Transportasi Masa Depan

Penulis: Alya Nadya
Editor: Achmad Susanto
Mengenal Kereta Maglev: Revolusi Transportasi Masa Depan

Highlight

  • Apa itu kereta maglev?

Kereta maglev adalah jenis kereta api yang bergerak tanpa menyentuh rel, melainkan melayang dengan menggunakan gaya elektromagnetik.

  • Apa keunggulan utama kereta maglev dibandingkan kereta konvensional?

Keunggulan utama kereta maglev adalah kecepatan tinggi, biaya perawatan yang lebih rendah, dan tingkat kebisingan yang lebih rendah.

  • Bagaimana cara kerja teknologi suspensi elektromagnetik (EMS)?

Teknologi EMS bekerja dengan menggunakan tarikan elektromagnetik terhadap rel feromagnetik untuk menjaga kereta melayang di atas rel.

  • Di negara mana saja sistem maglev sudah beroperasi?

Saat ini, sistem maglev beroperasi di Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

 

Baca juga:
Sejarah Mobil Indonesia dari Masa ke Masa
Transportasi Umum Jambi: Dari Gairah ke Dilema
Kereta “Purba” Lokal Bandung: Transportasi Umum Bagi Si Warga Kota Kreatif

 

Mengenal Kereta Maglev: Revolusi Transportasi Masa Depan

Kereta maglev (magnetic levitation) atau kereta rel magnet (KRM) adalah jenis kereta api yang bergerak tanpa menyentuh rel, melainkan melayang atau mengambang dengan menggunakan gaya elektromagnetik. Teknologi ini menghilangkan hambatan gelinding yang biasanya dihadapi oleh kereta konvensional. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai keunggulan, sejarah, teknologi, dan berbagai sistem maglev yang telah diterapkan di seluruh dunia.

Keunggulan Kereta Maglev Dibandingkan Kereta Konvensional

Kereta maglev memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan kereta api konvensional. Kecepatan tinggi, akselerasi dan deselerasi yang lebih unggul, serta biaya perawatan yang lebih rendah adalah beberapa di antaranya. Selain itu, kereta maglev juga memiliki penanganan derajat yang lebih baik dan tingkat kebisingan yang lebih rendah. Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, teknologi maglev juga memiliki beberapa kelemahan, seperti biaya pembangunan yang lebih mahal, tidak dapat menggunakan infrastruktur yang ada, dan konsumsi energi yang lebih tinggi pada fase kecepatan tinggi.

Rekor Kecepatan Kereta Maglev

Kereta maglev telah mencetak beberapa rekor kecepatan yang mengesankan. Pada tahun 2015, maglev eksperimental Seri L0 dari Jepang mencatat rekor kecepatan dunia sebesar 603 km/jam. Sementara itu, Maglev Shanghai memegang rekor kecepatan operasional tertinggi sebesar 431 km/jam dari tahun 2002 hingga 2021. Kereta ini menghubungkan Bandara Internasional Pudong Shanghai dengan pinggiran Pudong, Shanghai, dan mampu menempuh jarak 30,5 km hanya dalam waktu 8 menit.

Teknologi Kereta Maglev

Sistem maglev mencapai levitasi dengan menggunakan dua metode utama, yaitu suspensi elektromagnetik (EMS) dan suspensi elektrodinamik (EDS). Selain itu, motor linier digunakan sebagai penggerak utama kereta maglev. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai kedua metode tersebut:

Suspensi Elektromagnetik (EMS)

Pada sistem suspensi elektromagnetik (EMS), kereta melayang karena adanya tarikan elektromagnetik terhadap rel feromagnetik. Elektromagnet yang dipasang pada kereta diorientasikan ke arah rel dari bawah, dan perubahan kecil pada jarak antara magnet dan rel menghasilkan gaya yang sangat bervariasi. Sistem ini membutuhkan umpan balik yang canggih untuk menjaga jarak konstan dari lintasan.

Suspensi Elektrodinamik (EDS)

Pada sistem suspensi elektrodinamik (EDS), baik jalur maupun kereta mengerahkan medan magnet yang menyebabkan kereta melayang karena gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik antara medan magnet ini. Medan magnet dihasilkan oleh magnet superkonduktor atau magnet permanen, dan kereta hanya dapat melayang pada kecepatan tertentu. Pada kecepatan lambat, arus yang diinduksi dalam kumparan tidak cukup besar untuk membuat kereta melayang, sehingga kereta membutuhkan roda atau roda pendaratan hingga mencapai kecepatan yang cukup.

Sejarah Pengembangan Kereta Maglev

Pengembangan kereta maglev dimulai dengan sejumlah paten dan inovasi teknologi. Paten pertama untuk kereta maglev didorong oleh motor linear dikeluarkan pada tahun 1969 oleh James R. Powell dan Gordon T. Danby. Teknologi dasar maglev ditemukan oleh Eric Laithwaite dan dijelaskan dalam "Proceedings of the Institution of Electrical Engineers" pada tahun 1965. Sejak itu, berbagai penelitian dan pengembangan dilakukan di seluruh dunia, termasuk di Tiongkok, Jepang, dan Jerman.

Sistem Maglev yang Beroperasi di Dunia

Meskipun penelitian dan pengembangan maglev telah dilakukan selama lebih dari satu abad, saat ini hanya ada enam kereta maglev yang beroperasi — tiga di Tiongkok, dua di Korea Selatan, dan satu di Jepang. Berikut adalah beberapa contoh sistem maglev yang beroperasi:

  1. Maglev Shanghai - Menghubungkan Bandara Internasional Pudong dengan pinggiran Pudong di Shanghai, Tiongkok.
  2. SCMaglev - Sistem maglev di Jepang yang menggunakan teknologi superkonduktor.
  3. Incheon Airport Maglev - Menghubungkan Bandara Internasional Incheon dengan kota-kota sekitarnya di Korea Selatan.

Keunggulan dan Kekurangan Teknologi Maglev

Kereta maglev menawarkan sejumlah keunggulan, seperti tidak adanya gesekan yang menghasilkan biaya perawatan yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi. Namun, teknologi ini juga memiliki kekurangan, seperti kebisingan yang lebih tinggi dibandingkan kereta konvensional dan biaya investasi yang mahal terutama dalam pembangunan rel.

Kereta maglev merupakan revolusi dalam dunia transportasi dengan menawarkan kecepatan, efisiensi, dan kenyamanan yang lebih tinggi dibandingkan kereta konvensional. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, teknologi maglev terus berkembang dan diharapkan akan menjadi solusi transportasi masa depan yang lebih cepat dan efisien.