
Highlight
-
Mengapa Penting:
Sejarah lipstik bukan sekadar catatan evolusi kecantikan, melainkan jendela kebudayaan dan nilai-nilai masyarakat. Lipstik telah menjadi simbol status, kekuasaan, dan transformasi pandangan terhadap keindahan.
-
Gambaran Besar:
Dari Sumeria hingga Mesir Kuno, lipstik telah menjalani perjalanan panjang dan penuh warna. Setiap era menandai inovasi dan perubahan dalam persepsi kecantikan.
-
Sorotan:
Sumeria dan Mesopotamia (3500 SM): Ratu Schub-ad memulai tren lipstik dengan menggunakan timah putih dan batu permata. Pada Abad ke-20 dan masa kini lipstik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan perempuan dengan tren warna dan bentuk yang terus berkembang.
-
Perspektif Luas:
Seiring berjalannya waktu, lipstik bukan hanya produk kecantikan. Ia merefleksikan perubahan sosial, norma kecantikan, dan peran perempuan dalam masyarakat.
-
Perspektif Mendalam:
Pada abad pertengahan, lipstik bukan hanya dihargai untuk kecantikannya, melainkan juga dihukum. Larangan Kristen menciptakan stigma, dan lipstik menjadi alat penanda kelas sosial.
-
Kilas Balik:
Dalam perjalanan ini, lipstik tidak hanya menyempurnakan penampilan, tetapi juga menjadi cermin nilai dan perubahan dalam kehidupan perempuan.
Baca juga:
Dunia Kosmetik yang Cantik Cuannya
Sejarah Lipstik dari Sumeria hingga Masa Kini
Lipstik adalah karya seni yang menggambarkan perjalanan panjang manusia menuju pemahaman akan keindahan, menjadi pelengkap dalam kehidupan sehari-hari perempuan. Dari Sumeria hingga Mesir Kuno, lipstik terus mengukir sejarahnya.
Jejak Lipstik di Sumeria dan Mesopotamia
Kapan lipstik pertama kali ditemukan? Pada 3500 SM, Ratu Schub-ad dari Ur, Sumeria, memulai perjalanan panjang lipstik. Penggunaan timah putih dan batu permata menjadi tren yang diikuti oleh bangsawan Sumeria, menciptakan simbol status sosial. Di Mesopotamia, 3000 SM, lipstik terbuat dari buah-buahan, tanah liat, serangga, hingga batu permata yang dihancurkan, menandai inovasi dalam seni kecantikan.
Gemerlap Lipstik di Mesir Kuno
Antara 2000 SM hingga 100 M, Mesir mengukir sejarah dengan menciptakan lipstik dari ekstrak kumbang carmine. Cleopatra, ratu terkenal pada masa itu, memakai lipstik merah yang dihiasi mutiara dari sisik ikan, menciptakan ikon kecantikan dan kekuasaan.
Pergeseran di Zaman Yunani Kuno
Di zaman Yunani kuno, lipstik tak hanya menjadi keistimewaan bangsawan, melainkan juga alat untuk pekerja seks mempercantik diri. Namun, muncul larangan sebagai upaya membedakan antara perempuan baik dan pekerja seks.
Tantangan di Abad Pertengahan Eropa dan Larangan Kristen
Mulai dari abad pertengahan hingga akhir abad ke-16, lipstik terkait dengan kelas bawah dan dianggap sebagai lambang pemujaan setan. Larangan Kristen meluas, bahkan membenarkan perceraian jika terbukti penggunaan lipstik.
Inovasi Lipstik di Arab Andalusia
Pada 8-12 M, Abu al-Qasim al-Zahrawi, seorang kosmetolog Arab Andalusia, menciptakan lipstik padat menggunakan cetakan. Inovasi ini mengubah wajah dunia kecantikan.
Kejayaan Lipstik di Zaman Renaissance Inggris
Pada abad ke-16, Ratu Elizabeth I mempopulerkan bibir merah cerah dan wajah putih pucat. Lipstik, dengan bahan dari lilin lebah dan tanaman merah, kembali menjadi tren eksklusif bagi perempuan dan pemain peran kelas atas.
Pembagian Kelas di Abad ke-19
Abad ke-19 membawa perubahan signifikan dengan membagi penggunaan lipstik antara aktor/aktris dan pelacur. Namun, pada tahun 1880-an, Guerlain, perusahaan kosmetik Prancis, mencetak sejarah sebagai produsen lipstik komersial pertama.
Lipstik di Abad ke-20 dan Masa Kini
Dari abad ke-20 hingga saat ini, lipstik menjadi elemen tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari perempuan. Tren warna dan bentuk lipstik terus berkembang, menawarkan variasi tak terbatas untuk penggemar kecantikan.