Wabah Mpox Cacar Monyet: Penyebaran, Gejala, dan Pencegahan

Penulis: Achmad Susanto
Editor: Hamim Septian
Wabah Mpox Cacar Monyet: Penyebaran, Gejala, dan Pencegahan

Highlight

  • Apa saja gejala awal mpox atau cacar monyet?

Gejala awal cacar monyet termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala ini mirip dengan flu, namun akan disusul dengan munculnya ruam dan bintil-bintil berisi cairan.

  • Bagaimana cara mencegah penyebaran mpox?

Mencegah penyebaran mpox bisa dilakukan dengan menghindari kontak dengan hewan liar, mencuci tangan secara rutin, dan menggunakan alat pelindung diri saat merawat pasien.

  • Apakah ada vaksin untuk mencegah cacar monyet?

Ya, vaksin cacar dapat memberikan perlindungan terhadap mpox, meskipun vaksin ini tidak lagi diberikan secara rutin sejak cacar diberantas.

  • Apakah mpox dapat menular antar manusia?

Mpox bisa menular antar manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi.

 

Baca juga:
Lagu Lama Stigma Penyakit: Siapa Komunitas Tumbal Cacar Monyet?
Antraks: Penyakit Yang Bisa Hidup 70 Tahun, the Next Covid?
Wabah Endemik Anglofilia

 

Wabah Mpox Cacar Monyet: Penyebaran, Gejala, dan Pencegahan

Dalam beberapa tahun terakhir, kita sering mendengar tentang berbagai wabah penyakit yang muncul di berbagai belahan dunia. Salah satu wabah yang kembali menjadi perhatian adalah Mpox atau yang dikenal juga dengan sebutan cacar monyet. Apa sebenarnya penyakit ini, bagaimana penyebarannya, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya?

Apa Itu Mpox?

Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus. Penyakit ini merupakan zoonosis, artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Mpox pertama kali terdeteksi pada monyet di Denmark pada tahun 1958, dan kasus manusia pertama dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Sejarah Penyebaran Cacar Monyet

Cacar monyet, atau monkeypox, pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 ketika virus ini terdeteksi pada monyet yang digunakan dalam penelitian di Kopenhagen, Denmark. Namun, kasus manusia pertama dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, cacar monyet menjadi endemik di beberapa negara di Afrika Tengah dan Barat, termasuk Republik Demokratik Kongo, Liberia, dan Nigeria.

Wabah Pertama di Luar Afrika

Pada tahun 2003, cacar monyet menjadi wabah pertama yang terdeteksi di luar Afrika, dengan 47 kasus dilaporkan di Amerika Serikat. Kasus-kasus ini terkait dengan kontak dengan hewan pengerat yang terinfeksi yang diimpor dari Afrika.

Epidemi di Nigeria

Epidemi besar terjadi di Nigeria pada tahun 2017, di mana lebih dari 200 kasus dikonfirmasi. Ini menandai peningkatan perhatian global terhadap penyakit ini, terutama karena penyebarannya yang cepat dan potensi penularan dari manusia ke manusia.

Darurat Kesehatan Global

Pada bulan Juli 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global setelah penyakit ini terdeteksi di lebih dari 70 negara dengan jumlah kasus mencapai belasan ribu. Penularan dari manusia ke manusia menjadi modus utama penyebaran di luar Afrika, yang menunjukkan bahwa virus ini telah beradaptasi dan menyebar lebih luas.

Gejala Cacar Monyet

Gejala utama cacar monyet sangat mirip dengan gejala cacar, hanya saja biasanya lebih ringan. Gejala awal biasanya muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus, meliputi:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Kemudian, muncul ruam yang berkembang menjadi bintil-bintil berisi cairan yang akhirnya mengeras dan membentuk keropeng. Proses ini berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.

Bagaimana Mpox Menyebar?

Mpox, atau cacar monyet, menyebar melalui beberapa cara, baik dari hewan ke manusia maupun antar manusia.

Penularan dari Hewan ke Manusia

Penularan awal mpox terjadi dari hewan ke manusia. Virus ini dapat menular melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi, seperti tupai, monyet, atau tikus. Selain itu, kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan.

Penularan Antar Manusia

Penularan antar manusia terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi. Virus ini juga dapat menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi, seperti handuk atau seprai yang telah digunakan oleh penderita mpox. Kontak dekat, seperti berpelukan, berciuman, atau hubungan seksual, juga dapat meningkatkan risiko penularan.

Siapa yang Berisiko Tertular?

Siapa saja bisa terinfeksi mpox, tetapi beberapa kelompok berisiko lebih tinggi, seperti:

  • Orang yang tinggal atau bekerja di daerah dengan wabah aktif
  • Mereka yang memiliki kontak erat dengan hewan yang berpotensi terinfeksi
  • Tenaga kesehatan yang merawat pasien mpox tanpa perlindungan yang memadai

Diagnosa Mpox

Diagnosa cacar monyet dilakukan melalui tes laboratorium yang melibatkan pengambilan sampel dari lesi kulit atau cairan tubuh lainnya. Karena gejalanya mirip dengan penyakit lain seperti cacar air dan cacar, sangat penting untuk melakukan tes laboratorium untuk memastikan diagnosa.

Pencegahan Cacar Monyet

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dari mpox. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Hindari kontak dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati.
  • Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air.
  • Gunakan alat pelindung diri jika merawat orang yang terinfeksi.
  • Hindari kontak langsung dengan orang yang memiliki gejala mpox.

Pengobatan untuk Penderita Mpox

Pengobatan untuk mpox umumnya bersifat simptomatik dan suportif, yang berarti fokus pada pengelolaan gejala dan memberikan dukungan kepada pasien. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam pengobatan mpox:

  1. Isolasi: Penderita mpox perlu dirawat di ruang isolasi, baik di rumah maupun di rumah sakit, untuk mencegah penyebaran virus kepada orang lain.
  2. Pengobatan Simptomatik: Gejala seperti demam dan nyeri dapat dikelola dengan obat pereda nyeri dan antipiretik. Ini membantu mengurangi ketidaknyamanan yang dialami pasien.
  3. Obat Antiviral: Salah satu obat yang direkomendasikan untuk pengobatan mpox parah adalah Tecovirimat (TPOXX). Obat ini dapat membantu menurunkan jumlah virus dalam tubuh dan efektif untuk kasus yang lebih serius, terutama yang melibatkan area sensitif seperti mata, mulut, dan alat kelamin.
  4. Vaksinasi: Vaksin cacar yang sebelumnya digunakan juga dapat memberikan perlindungan terhadap mpox. Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah munculnya gejala atau meminimalkan keparahan penyakit.
  5. Pemantauan dan Dukungan: Penderita mpox harus dipantau secara ketat untuk memastikan tidak ada komplikasi yang muncul. Dukungan nutrisi dan hidrasi yang baik juga penting dalam proses pemulihan.

Vaksinasi dalam Mencegah Mpox

Vaksin cacar telah terbukti efektif dalam memberikan perlindungan terhadap mpox. Meskipun vaksin ini tidak lagi diberikan secara rutin sejak cacar dinyatakan tereradikasi, orang-orang yang tinggal di daerah dengan risiko tinggi dianjurkan untuk mendapatkannya. Vaksin ini bisa menjadi alat yang sangat penting dalam pencegahan penyebaran wabah.

Langkah-Langkah Perlindungan Diri

Selain langkah pencegahan umum, beberapa cara lain untuk melindungi diri adalah:

  • Menghindari bepergian ke daerah yang sedang mengalami wabah mpox.
  • Mengenakan masker dan sarung tangan saat berada di tempat umum yang ramai.
  • Mendapatkan vaksinasi jika disarankan oleh petugas kesehatan.